Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Jumat, 23 Desember 2011

020111-minggu(senin)-gas metana batubara

PEBRUARI 2011 MULAI EKSPLORASI GAS METANA BATU BARA

BANJARMASIN – Dari data bpmigas disebutkan bahwa Sumatera Selatan dan Kalimantan adalah dua daerah yang mempunyai potensi gas metana batubara yang cukup tinggi di Indonesia.
Untuk mengetahui dimana dan seberapa besar kandungan gas metana batubara yang ada di Kalimantan Selatan (Kalsel), bpmigas menggandeng PT.Indobarambai Gas Methan untuk menjadi kontraktor yang akan melakukan eksplorasi atau mencari tahu titik gas metan batubara di Kalsel
Menurut keterangan Elviera Putri perwakilan dari PT.Indobarambai Gas Methan, katanya “Pebruari kita akan mulai melakukan eksplorasi pengeboran di beberapa titik yang ada di Kalsel, titik pertama yaitu di di kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar yang tapak sumurnya sudah selesai, kemudian titik yang masih persiapan yaitu disimpang empat pengaron.
Dari data diatas kertas yang diberikan bpmigas, bahwa di Kalsel mempunyai kandungan gas metana batubara yang besar, tapi itu masih harus dibuktikan dulu. Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu data, lalu eksplorasi, kemudian eksploitasi dan yang terakhir adalah produksi.
Sedangkan tahapan eksplorasi yaitu menentukan titik lokasi, membuat tambang sumur, lalu menganalisa kualitas gas, dan mengukur tekanan gasnya. Semua ini memerlukan waktu yang panjang, bisa sampai lima tahun baru bisa ditentukan apakah gas tersebut bisa dieksploitasi” ujarnya.
Dikatakannya “gas metana batubara, tidak seperti gas alam, batu bara atau minyak bumi, yang setelah diketahui, bisa langsung ditambang, gas metana batubara prosesnya sangat lama. Kalau gas alam mempunyai tekanan yang sangat kuat, gas metana batubara tidak terlalu kuat, sehingga masyarakat tidak perlu kuatir kejadian seperti di Lapindo akan terjadi di disini. Tapi tentunya, kejadian di Lapindo bisa diatasi bila prosedur penambangannya diikuti dengan baik.
Untuk penambangan batu bara dengan cara mengeruk lapisan kulit bumi, sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan yang cukup besar dengan kedalaman pengerukan bisa mencapai 600 meter kedalam tanah. Sedangkan gas metana batu bara hanya memerlukan lahan sedikit dengan lubang sumur untuk tempat eksploitasi.
Gas metana batubara berada dikedalaman 1500 meter hingga 2000 meter dibawah tanah, terletak diantara rekahan batu bara. Jumlahnya setiap sumur juga tidak banyak, sehingga perlu banyak sumur yang dibuat agar produksinya besar.
Bagi kita PT.Indobarambai Gas Methan, prosesnya sama pentingnya dengan hasil, sehingga studi lingkungan dan perijinannya sudah kita lakukan. Sehingga kerusakan lingkungan dan pencemaran bisa dihindari, pungkas Elviera Putri, Field Manager Coal Bed Methane Project beberapa waktu yang lalu di Swiss Bell Hotel Borneo Banjarmasin. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar