NASIB KELOTOK WISATA DI JEMBATAN BARITO
Menurut Jumri pemilik kelotok wisata yang mangkal di Jembatan Baroto (01/01) “pendapatan hari ini (tahun baru) lumayan, ada beberapa rombongan yang minta antar berkeliling. Tadi ada yang minta antar ke pulau kembang, untuk ke pulau kembang taripnya 150 ribu rupiah per rombongan dan ada beberapa penumpang yang minta antar keseberang, itu 5 ribu rupiah per orang” ujarnya.
Jumri sudah menjalaninya pekerjaannya sebagai tukang kelotok selama 20 tahunan, pekerjaan lain dari Jumri adalah petani, menurutnya “disini (di Jembatan Barito) kita bergiliran per hari, jadi kalau tidak kena giliran harinya, saya menggarap sawah” ujarnya.
Diakui Jumri, bahwa memang penghasilan angkutan kelotok saat ini memang jauh menurun, apalagi kondisi wisata di Jembatan Barito yang tidak terawat dan tidak terkelola dengan baik, bahkan mungkin diabaikan, sehingga masyarakat sedikit yang datang.
Kata Jumri “dulu disini sampai 25 kelotok, sekarang cuma ada 10 kelotok, karena yang minta antar atau menyewa kelotok semakin sedikit, sehingga banyak pemilik kelotok yang berhenti Pendapatan di hari-hari biasa bila lagi banyak penumpang, rata-rata cuma 500 ribu rupiah perbulan “untunglah klotoknya milik sendiri” pungkasnya. ara/mb06
Tidak ada komentar:
Posting Komentar