Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

020811-selasa(rabu)-diskusi LBB syarifuddin

Photo: Drs H Syarifuddin R

Intensitas Perkembangan Budaya Daerah

BANJARMASIN – Setiap kesenian, senantiasa berkembang sesuai dengan dinamika masyarakat pendukungnya. Ini adalah sebagai perwujudan tanggapan aktif seniman terhadap tantangan yang dihadapai, dalam proses adaptasi dengan lingkungannya” ungkap Drs H Syarifuddin R, dalam diskusi kebudayaan Banjar yang dilaksanakan oleh Lembaga Budaya Banjar Kalsel, pada akhir bulan Juli, Sabtu (30/7) pagi yang lalu, di gedung Warga Sari Taman Budaya Kalsel.
            Menurut Syarifuddin “kesenian daerah Kalsel juga turut berkembang sesuai dengan pesatnya perkembangan masyarakat, kemajuan teknologi dan perubahan lingkungan yang menimbulkan tantangan dan peluang.
            Perkembangan yang terjadi begitu cepat tersebut, menyebabkan perlunya kebijakan dan arah pengembangan kesenian daerah sesuai kenyataannya, serta tidak menyimpang dari keberadaan kesenian itu sendiri” ujarnya.
            Kemudian katanya “ada beberapa faktor, yang menyebabkan kesenian berkembang tidak sejalan dengan yang dikehendaki. Seperti meningkatnya intensitas pergaulan sosial antar warga masyarakat yang majemuk, dengan latar belakang kebudayaan (kesenian) yang beragam, dan meningkatnya intensitas kontak-kontak budaya antar bangsa, yang didukung oleh sintem komunikasi dan informasi global.
            Kenyataan ini bisa saja menimbulkan kesenjangan sosial budaya, dikarenakan kondisi masyarakat yang majemuk itu. Perkembangan global ini, harus bisa diantisipasi dengan baik, karena apabila perkembangannya tak terkendali, dikhawatirkan dapat melenyapkan identitas kesenian daerah.
            Oleh karena itu diperlukan kebijakan di bidang kesenian, agar dapat mendorong masyarakat pendukungnya, untuk menanggapi lingkungan budaya yang diinginkan. Lingkungan budaya dalam pengertian ini, tidak hanya berfungsi sebagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan, melainkan harus mampu dikelola secara bijaksana ke arah pelestarian dan pemantapan kearifan serta ketangguhan kebudayaan bangsa” pungkasnya. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar