Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

050811-jumat(sabtu)-masukan syamsiar seman (Dm.080811)

Lebih Penting Mengusahakan Hak Patent Produk Budaya Daerah

BANJARMASIN – “Hanya memperdebatkan dan mendiskusikan tentang seni budaya daerah, tidak akan pernah ada habisnya.
Yang terpenting adalah bagaimana caranya agar produk budaya dan kesenian yang berciri khas Banjar bisa mendapatkan hak patent atau hak cipta” ungkap DMA Drs HM Syamsiar Seman kepada Mata Banua, mengomentari acara diskusi kebudayaan Banjar yang yang bertema ‘Manalapaki Wan Manahapi Hal Urang Banjar’, yang dilaksanakan oleh Lembaga Budaya Banjar (LBB) Kalsel, pada Akhir bulan Juli, Sabtu (30/7) pagi yang lalu, di gedung Warga Sari Taman Budaya Kalsel.
            Kemudian kata Syamsiar “saat ini kain sasirangan cetak yaitu kain sasirangan yang diproduksi secara masal dengan mesin oleh perusahaan tekstil RRC, telah membanjiri pasar. Kalau kita tidak menyikapinya dengan cepat, akhirnya sasirangan cetak ini akan lebih dulu dipatenkan oleh Negara lain.
            Selanjutnya, kesenian musik Panting dan kesenian sastra tutur yaitu Lamut, yang juga telah di lirik oleh provinsi tetangga. Lalu permainan tradisional seperti Balogo dengan ciri khas tradisional Banjarnya, ini juga harus kita patenkan, agar tidak disamakan dengan Balogo dari daerah lain.
            Untuk lauk yang diawetkan, seperti Iwak Pakasam, ini adalah ciri khas pengawetan ikan daerah kita, yang saat ini juga dilirik oleh negeri jiran. Lalu ada Mandai Tiwadak, keterampilan tradisional dalam memanfaatkan sisa dari buah, jenis makanan yang mampu bertahan lama dan unik” ujarnya.
Menurut Syamsiar “kelima produk budaya Banjar ini hanya sebagian, dan masih banyak produk kebudayaan daerah kita yang masih tidak jelas statusnya. Maka dari itu, kita harus mengusahakan hak paten bagi daerah sendiri. Jangan sampai produk budaya dan kesenian Banjar ini akhirnya di klaim oleh daerah dan negara lain” pungkasnya. ara/mb05


Tidak ada komentar:

Posting Komentar