Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Minggu, 25 Desember 2011

060211-minggu(senin)-buku SBY.1


Photo: mb/ara
BUKU SBY – Dari pulau Jawa buku SBY melanglang buana ke Kalsel. Dua SDN terbukti mendapatkiriman buku SBY, tiga SDN masih belum jelas.

MINTA BANTUAN FISIK PERPUSTAKAAN DIKIRIMI BUKU SBY

BANJARMASIN – Perjalanan buku SBY telah sampai di bumi Lambung Mangkurat. Buku-buku yang identik dengan sosok presiden Republik Indonesia, Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah banyak menyita perhatian pejabat elit dan masyarakat.
Bermacam komentar dilontarkan terhadap penerbitan dan dibagi-bagikannya buku-buku tersebut.
Dari penyusuran Mata Banua, ada lima SDN di kecamatan Sungai Tabuk yang mendapat kirman buku. Dua SDN telah terbukti mendapat kiriman buku SBY pada Rabu 26 Januari 2011 yang lalu. Menyimak sampul belakang pada buku SBY, ada barisan kalimat berisi pemberitahuan berbunyi, telah dinilai oleh panitia penilaian buku nonteks pelajaran (PPBNP) dan dinyatakan layak sebagai buku nonteks pelajaran (buku pengayaan, referensi dan atau buku pedoman pendidikan) berdasarkan keputusan kepala pusat perbukuan Depdiknas Nomor 3610/a8-2/ll/2009 tanggal 21 Desember 2009.
Terkait adanya buku SBY, Gubernur Kalimantan Selatan Drs H Rudy Ariffin (1/2) mengatakan “menyangkut masalah buku SBY, kita mau mencek juga masalah itu, masalahnya tidak semua kabupaten/ kota yang mendapat. Sepengetahuan kami di Jawa juga hanya sebagian daerah yang beredar” ujarnya kepada wartawan.
Data lapangan yang di dapatkan pada Jumat (4/2) yaitu Dua SDN di Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, telah positif mendapat kiriman buku SBY yaitu SDN Sungai Tabuk Keramat 1, dan SDN Sungai Tabuk Keramat 2. Sedang SDN Lok Baintan, telah pula mendapat paket kiriman buku, namun belum di cek isinya apa terdapat pula buku SBY. Kemudian yang juga akan mendapat kiriman paket buku yaitu SDN Sungai Tabuk Kota 2 dan SDN Paku Alam.
Saat didatangi Mata Banua, kepala sekolah SDN Keramat 1 sedang tidak ditempat, karena ada urusan di Kabupaten. Tapi dengan ramah guru-guru- SDN Keramat 1 memberikan keterangan.
Norsidah, dengan logat Banjar menceritakan “ada-ada ha, inya handak terkenal sakulahan, gara-gara buku SBY. Imbah dapat buku SBY dipengiriman pertama ni, kiriman nang kedua kada wani kami menceknya lagi. Mun bapak gubernur wan dinas pendidikan provinsi handak mencek kalapangan, kena ai mahadangi sidin-sidin datang, kaya apa keputusannya nang bagus.
Abdul Muis menambahkan “setelah tiga tahun mengajar disini, baru kali ini ada bantuan kiriman buku. Pengirimannya langsung dari Jakarta melalui ekspedisi. Dinas Pendidikan Kabupaten sendiri tidak tahu tentang pengiriman buku ini, karena langsung dari pusat. Menurut kabar bukunya (SBY) murah dan dana bantuannya dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang kurang lebih totalnya 80 juta, belum ditambah ongkos ekspedisi.
Kemudian M.Arsyad memperjelas “kami memohon bantuan fisik perpustakaan, yang pengajuannya sudah setahun lebih, dan tahu-tahu yang datang adalah isinya. Kalau melihat dari isi bukunya (SBY), untuk anak-anak SD tidak cocok, lebih cocok untuk pelajar SMA dan Mahasiswa” ujarnya.
Dilain pihak, kepala sekolah SDN Keramat 2, M.Jaini berkata “dari daftar pengiriman ekspedisi PT.Bintang Ilmu yang aku lihat, bahwa ada lima SDN yang mendapat kiriman untuk Kecamatan Sungai Tabuk Kiriman buku yang kami terima datangnya sekaligus, kurang lebih ada 1000 eksemplar. Sebagian sudah kami cek, sebagian belum, dan memang ada 4 judul buku tentang SBY.
Cocok atau tidak cocok buku SBY ini hanya untuk referensi pengayaan. Namun, memang lebih tepatnya adalah untuk bacaan guru-guru dibanding murid-murid SD. Sebelumnya kami memang mengajukan permohonan untuk bangunan fisik perpustakaan.
Dalam daftar yang kami terima, buku SBY dimasukkan dalam kategore PKN, dengan judul Indahnya Negeri Tanpa Kekerasan, Berbakti Untuk Bumi, Diplomasi Damai, dan Peduli Kemiskinan yang diterbitkan oleh PT.Remaja Rosdakarya Bandung” katanya.
Sedangkan keterangan dari kepala sekolah SDN Lok baintan, Basuni mengatakan “kami dapat kiriman ada 46 dus, sampai sekarang kami belum mencek isinya, dalam minggu-minggu ini insyaallah akan kami cek, apa juga ada buku SBY didalamnya. Saya menjadi kepala sekolah di SDN Lok Baintan dari 2008, jadi yang mengajukan permohonan untuk bantuan fisik sekolahan adalah kepala sekolah yang sebelumnya” pungkasnya. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar