Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Minggu, 25 Desember 2011

070311-senin(selasa)-manusia purba banjar1 (Dm.110311)


Manusia Purba di Tanah Banjar

BANJARMASIN - Sejarah kehidupan di Tanah Banjar sudah dimulai setidak-tidaknya sejak 6-10 tahun SM. Istilah Tanah Banjar yang dimaksud dalam tulisan ini dibatasi pada daerah-daerah yang termasuk dalam wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
            Menghitung mundur waktu dari sebuah wilayah yang luas dan didiami oleh suatu suku, maka tentunya ada kehidupan purba yang lebih jauh sebelumnya. Tertarik untuk mengetahui kehidupan zaman purba, Senin (7/3) Mata Banua menggali informasi yang mendiami Tanah Banjar.            
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh Tajuddin Noor Ganie MPd, ia menceritakan “ditemukannya fosil manusia purba ras Austromelanesia berjenis kelamin wanita (40-60 tahun) di Gua Batu Babi, Gunung Batu Buli, Desa Randu, Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, pada 2000 yang lalu. Menjadi bukti kehidupan kehidupan di Tanah Banjar sudah dimulai sebelum masehi (SM).
            Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Balai Arkeologi Banjarbaru (Dr. Harry Widianto dkk) ini menunjukkan bahwa fosil manusia purba itu berusia sekitar 6-10 ribu tahun SM” katanya.
Menurut Tajuddin, ada pendapat lain yang berdasarkan bahasa yang dipergunakan “sejak zaman prasejarah dahulu suku bangsa yang tinggal di Pulau Kalimantan sudah memiliki ciri-ciri yang menunjukkan identitas mereka sebagai suku bangsa ras Melayu (Malayan Mongoloid)(Sulaksono, 2004:2).
Namun, ini bukan berarti suku bangsa ras Melayu (Malayan Mongolid) yang tinggal di Pulau Kalimantan pada zaman prasejarah ini berasal dari komunitas suku bangsa Melayu yang dulu melakukan migrasi dari Pulau Sumatera (1025-1026) atau dari Semenanjung Melayu ke Pulau Kalimantan (1511).
Suku bangsa yang tinggal di Pulau Kalimantan pada masa prasejarah itu sesungguhnya berasal dari satu tempat yang sama, yaitu Propinsi Yunan di Republik Rakyat Cina sekarang ini (Maunati, 2004:60)” ujarnya.
Lanjut Tajuddin “klaim untuk penduduk Yunan sebagai penduduk asli pulau Kalimantan didasarkan pada fakta arkeologis bahwa meskipun mereka adalah pendatang yang berasal dari Propinsi Yunan, namun mereka sudah menetap di tempat ini sejak zaman Paleolitik, yakni sejak 13 ribu tahun yang lalu atau bahkan sejak 900 ribu tahun yang lalu.
Ketika suku bangsa Melayu warga negara Kerajaan Sriwijaya (Palembang) melakukan migrasi massal ke Pulau Kalimantan pada tahun 1025-1026, Pulau Kalimantan (setidak-tidaknya daerah Kalsel sekarang ini), sudah menjadi tempat pemukiman yang padat setidak-tidaknya sejak 10 ribu tahun yang lalu (8000 SM).
Sehubungan dengan itu dapat dipahami jika pengaruh sosial politik dan sosial budaya suku bangsa Melayu yang datang dari Pulau Sumatera itu tidaklah signifikan. Hal ini mengingat situasi sosial politik dan sosial budaya di Pulau Kalimantan ketika itu sudah mapan” ungkapnya. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar