Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Jumat, 23 Desember 2011

071210-selasa(rabu)-pentas tari terakhir 2010 (Dm.091210)

GELAR TARI DAN WAYANG TERAKHIR 2010

BANJARMASIN – Gelar Tari yang diselenggarakan Taman Budaya Banjarmasin pada 4 Desember yang lalu adalah pentas terakhir untuk tahun 2010 begitu pula dengan gelar Wayang Kulit Banjar.
Menurut Heriyadi Kepala Seksi Pengembangan dan Pagelaran Taman Budaya Banjarmasin “program pagelaran malam ini (4/12) adalah yang terakhir untuk tahun 2010. Setelah Tari Klasik Nusantara yang tadi dipagelarkan maka akan ditutup dengan  Pagelaran Wayang Kulit Banjar.
Untuk kedepannya 2011 dan 2015 sudah ada diplot untuk program yang akan dipagelarkan, minimal satu bulan ada satu atau dua pementasan. Kami akan berusaha untuk lebih memberikan apresiasi tentang tari-tari nusantara” katanya.
Heriyadi melanjutkan “Tari Klasik Nusantara yang digelar dibawakan oleh grup tari Kambang Bungas, Sinar Pusaka, Teranusa, dan Anum Banua Etnika. Setiap grup tari membawakan dua tari nusantara, tentunya salah satunya dari grup tari yaitu Sinar Pusaka dari Batola membawakan tari Kuda Gepang  dan Tari Pantul yaitu  tari dari daerah kita sendiri.
Sementara grup tari  Kambang Bungas, Teranusa, dan Anum Banua Etnika membawakan tari dari daerah Bali, Jawa dan Sumatera. Ketiga grup tari ini dari Fakultas Seni Tari STKIP PGRI Banjarmasin. Karena dalam satu semester mereka wajib mempelajari dan menyelesaikan satu atau dua tari nusantara. Dengan program pementasan Taman Budaya  ini mereka kami beri kesempatan untuk menampilkannya.
Sementara ini kami hanya mengundang empat grup tari karena keterbatasan dana, untuk selanjutnya mungkin akan kami beri kesempatan kepada Fakultas Sendratasik Unlam Banjarmasin untuk mementaskan tarian yang mereka pelajari dan kuasai” tutur Heriyadi setelah gelar Tari Klasik Nusantara.
Setelah pagelaran tari selesai, penonton beralih menyaksikan pagelaran Wayang Kulit Banjar yang di bawakan dalang Ucuk dengan judul Nala Gareng Mencari Cinta.
Sebelumnya dalam dialog dengan Mata Banua dalang Ucuk juga ada mengatakan “aku ni sudah tuha, kasihatan jar urang tu sudah banyak menurun. Jadi sabujurnya sangat maharapkan ada program dari pamarintah kaya apa supaya maningkatakan pawayangan Banjar kita, kaya apakah caranya, diadakan lomba dalang cilik kah atawa diadakan palatihan dalangkah barang ai, asal ada riginarasi padalangan. Tarutama nang parlu dibina yaitu panabuh gamelannya, karana bila panabuhnya kada bisa, kada hidup pagalaran wayang nang dimainakan ngitu” pungkas Dalang Ucuk. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar