Photo: mb/ara
UNIK – Sekumpulan acil-acil yang mengikuti lomba maulah topi purun dan merangkai payung kambang di PKBSS 2011, sangat unik dan menarik dan layak dijual sebagai event wisata daerah
Senyum Acil Pemenang Lomba
Seperti tak tersentuh modernitas, kesederhanaan laku, bahasa dan pakaian acil-acil menjadi pemandangan yang menarik dari sisi budaya Banjar. Sebuah moment yang sebenarnya menarik dan layak untuk di jual sebagai event wisata kepada turis mancanegara, bila memang dipublikasikan hingga kesana.
Diantara 50 peserta lomba marangkai payung kambang, yang keluar sebagai pemenang pertama yaitu Siti Hamsah, pemenang ke dua Arianti, dan pemenang ke tiga Azizah.
Acil Hamsah dari Pangambangan yang punya 3 anak dan 2 cucu ini, dengan bahasa Banjarnya, mengatakan “bangga banar manang lomba. Sudah 21 tahun aku maulah payung kambang, lawan bajualan kambang di pasar Sudimampir” ungkap wanita yang ini, yang juga mengatakan bahwa motif payung kambang itu banyak macamnya tergantung pesanan.
Kemudian 10 peserta maulah topi purun, yang keluar sebagai pemenang pertama yaitu Syariah, pemenang ke dua Mariah, dan pemeng ke tiga Lamsah.
Acil Sariah dari Alalak, yang punya 4 cucu dan 1 buyut ini dengan bahasa Banjarnya, mengatakan “ himungai mun manang kaini, sudah matan halus aku bisa maulah tupi purun. Maulah tupi purun ni takakananya gasan dijual, tapi nang rancak gasan dipakai saurang haja” kata wanita yang memang sudah banyak mengajari orang lain di kampungnya, cara membuat topi purun.
Sementara itu dari 24 peserta lomba Bakisah Bahasa Banjar, yang keluar sebagai juara pertama yaitu MS Arif dari FKIP Unlam, juara ke dua Rahmilia Apriyanti dari Kandangan yang baru saja lulus SMA, dan juara ke tiga Rahmani dari STKIP PGRI jurusan Tari.
Semua hadiah pemenang akan diserahkan pada Sabtu sore 16 Juli 2011, yaitu hari terakhir PKBSS 2011. ara/mb02
Tidak ada komentar:
Posting Komentar