Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

080811-senin(selasa)-membaktikan sisa umur untuk anak panti (Dm.160811)

Photo: mb/ara
SISA UMUR – Hj Nurjannah dan Hj Muniroh Yasin membaktikan sisa umur untuk anak-anak di PA Mu’awanah

Panti Asuhan
Akan Terus Membina Panti Hingga Akhir Umur

SUNGGUH suatu pemikiran dan perbuatan yang mulia, di mana usia yang sudah senja tidak menghalangi aktivitas, untuk membantu anak-anak yatim piatu dan anak-anak terlantar, serta sudah berapa puluh anak-anak yang purna asuh, mandiri atau sudah berkeluarga karena kasih sayang dan pembinaan yang diberikan. Serta apa yang dilakukan keduanya di jadikan tauladan serta renungan di bulan Ramadhan akan makna berbagi yang sebenarnya.
Pada kunjungan Mata Banua ke Panti Asuhan (PA) Puteri Mu’awanah, beberapa waktu yang lalu, dan di sambut ramah oleh Hj Muniroh Yasin (78) dan Hj Nurjannah (73), dua orang wanita yang telah berusia lanjut, tapi masih terlihat segar dan bersemangat, dari cerita yang dituturkan Hj Muniroh, terungkap bagaimana sepak terjang aktivitas sosial yang telah dilakukan.
Panti yang didirikan keduanya pertama kali adalah PA Nurhidayah pada 31 Oktober 1997 yang beralamat di Sungai Andai. Lalu PA Puteri Muhammadiyah Aisyah pada 2002 yang  beralamat di Jl Pangeran. Kemudian PA Aisyiyah Hikmah Zam-Zam pada 2007 yang beralamat di jalan Sultan Adam.
Dan terakhir pada 15 Juni 2010 kembali mendirikan PA Puteri Mu’awanah khusus untuk anak putri, yang beralamat di jalan Pangeran depan Madrasah Diniyah Islamiyah, sungai Kidaung Banjarmasin. Di PA Mu’awanah ini Hj Muniroh sebagai pengelola panti dan Hj Nurjannah sebagai ketua panti.
Menurut Hj Muniroh “setiap empat tahun sekali terjadi pergantian pengurus, oleh karena itu pada beberapa panti sebelumnya, kami percayakan dengan yang lebih muda untuk melanjutkannya.
Setelah PA Aisyiyah Hikmah Zam-Zam, diserahkan dengan pengurus berikutnya, dan aku tidak ada aktivitas lagi, hanya dirumah saja, malah jadi sakit. Saat duduk di depan rumah (yang sekarang menjadi PA Mu’awanah), kemudian merenung, terpikir untuk memanfaatkan halaman rumah yang cukup luas untuk kembali membangun panti.
Kemudian aku membicarakannya dengan anak-anakku, dan sesudah mereka mengijinkan, aku menghubungi Hj Nurjannah untuk kembali membantu, maka dengan uang tabungan yang aku miliki dibangunlah PA Mu’awanah ini, dan di sini insyaallah selama kami masih sehat dan mampu, tidak akan ada pergantian pengurus, karena milik sendiri” ujarnya.
Lanjut Hj Muniroh ”walau kami sudah tua, dengan sisa umur yang ada mudah-mudahan masih bisa bermanfaat bagi masyarakat” pungkasnya. araska


Tidak ada komentar:

Posting Komentar