DOSEN BUKAN DEWA
Edisutardi mantan dosen seni drama Sendratasik FKIP Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin , melalui telepon pada Minggu (9/1) bertutur “sebagai dosen kita adalah partner bagi mahasiswa. Sehingga setiap semester aku tidak pernah lupa dengan memanggil beberapa mahasiswa, untuk berbincang dan meminta mereka memberikan kritik dan saran dalam jalannya perkuliahan.
Selalu ada impuls baru dari mereka (mahasiswa), mereka tidak ragu dalam memberikan saran karena aku tidak pernah sekalipun atau sedikitpun memberikan ancaman dengan nilai. Kedeketan. Keakraban itu pondamen, bukan gila hormat atau takut tidak dihormati oleh mahasiswanya, hingga harus membuat jarak dan gensi untuk bertanya atau mengakui kelemahan, kehilafan, kesalahan atau kekurang” ujarnya.
Oleh karena itu, menurut Edisutardi “kita mesti sadar kita manusia. kita harus menyadari bahwa yang lebih punya hak adalah mahasiswa, ketika mahasiswa menuntut untuk mendapatkan yang lebih memuaskan, lebih baik kita harus menerima dan cepat mengevaluasinya. bukan membiarkan dan hanya mengikuti kemauan sendiri.
Dosen bukan dewa, apa lagi Tuhan? Kalau ada dosen yang menganggap dirinya yang benar atau hanya menurut dirinya itu yang terbenar, maka dosen tersebut dengan tidak disadari sudah menempatkan dirinya seperti Tuhan” pungkasnya. ara/mb05
Tidak ada komentar:
Posting Komentar