Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Jumat, 30 Desember 2011

100411-minggu(senin)-banjar film4-pekerja wanita


Photo: mb/ara
PEKERJA WANITA – Pemutaran Film Dokumenter dan diskusi yang ke empat dari Banjar Film, mengangkat tema Pekerja Wanita

Wanita Pekerja Dalam Masyarakat Banjar

BANJARMASIN – Wanita pekerja sudah dianggap sesuatu yang lumrah, di masa kini. Beragam pekerjaan yang dulunya hanya dilakukan kaum pria, telah pula dilakoni oleh wanita-wanita yang kebanyakan adalah ibu rumah tangga.
Dalam hal ini, wanita pekerja yang dimaksud bukanlah wanita karier yang memang mempunyai tujuan bekerja untuk sebuah profesi. Tapi wanita yang terpaksa bekerja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, karena kemiskinan.
Menurut Budayawan Kalsel Syarifuddin R, beberapa waktu yang lalu “wanita pekerja dalam masyarakat tradisional Banjar bukan hal yang asing, hal ini sudah ada sejak zaman dahulu.
Pandangan dan tingkat penghargaan kepada wanita pekerja dalam masyarakat Banjar sangat baik dan mendapat tempat yang seharusnya, selama tugas wanita sebagai ibu rumah tangga tidak dilalaikan. Memang di beberapa daerah di Indonesia, ada hukum adat yang melarang wanitanya untuk ikut serta bekerja selayaknya para pria” katanya.
Syarifuddin melanjutkan “kebanyakan wanita di masyarakat Banjar pedesaan, ataupun dipinggiran kota, selain menjadi ibu rumah tangga, juga melakukan pekerjaan sampingan yaitu usaha kecil dalam membantu ekonomi keluarga.
Seperti membuka warung kecil di depan rumah, membuat kue-kue yang dititipkan diwarung-warung minum dan makan, berjualan sayur dengan jukung (perahu kecil), menganyam tikar di rumah yang hasilnya dijual kepengumpul, ikut mengolah sawah bersama suami dan masih banyak lagi.
Tidak semua wanita yang bekerja membantu kebutuhan keluarga adalah karena faktor kemiskinan, tapi banyak pula karena kemandirian (karier)” ujarnya.
Kamis (7/4) di café flowers Banjarmasin, Banjar Film kembali melaksanakan pemutaran film dokumenter dan diskusi yang memasuki kegiatan ke empat. Kali ini Banjar Film mengangkat tema Pekerja Wanita. Dengan pembicara Hj Erlina SH MH dari aktivis perempuan Kalsel dan juga sebagai dosen fakultas hukum Unlam Banjarmasin.
Dua film dokumenter yang diputar yaitu: Pertama, berjudul Atin, karya Erlan Basri, Yoga Krispratama (2002). Menceritakan tentang kisah seorang wanita pengemudi truk di Yogyakarta.
Kemudian film dokumenter ke dua, berjudul Perempuan Girl, karya Rosana Yuditia Ripi (2009). Menceritakan kehidupan Sunarti yang tinggal di bantaran Kali Jagir, bersama anak, ibu, kakak, keponakan dan suaminya.
Sunarti bekerja sebagai buruh pabrik biskuit, ia menjadi tumpuan hidup keluarga, karena satu-satunya yang berpenghasilan tetap. Tetapi, penghasilan Sunarti yang tidak seberapa, masih tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar