Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

100711-senin(minggu)-TB.PKBSS-jasa pameran lukis (Dm.120711)

Photo: mb/ara
BERKELILING - Wakil Gubernur Kalsel Drs H Rudy Resnawan bersama pelukis daerah Kalsel, berkeliling melihat karya lukis yang dipamerkan dalam Barito Sign, pada hari pertama pembukaan pameran

Barito Sign Berkat Jasa Pelukis Daerah Kalsel Di Jakarta

BANJARMASIN – Terselenggaranya Pameran Karya Pilihan Galeri Nasional Indonesia  dan Perupa Kalsel yang di bertema Barito Sign (BS) bertempat di Gedung Warga Sari, dalam Pekan Kemilau Banua Seribu Sungai (PKBSS) Taman Budaya (TB) Kalsel, yang di buka dari Kamis 7 Juli hingga Sabtu 16 Juli 2011, tidak terlepas dari usaha dan jasa pelukis daerah Kalsel yang telah menjadi pelukis Nasional di Jakarta.
            Sebelumnya pada Selasa (5/7) sore yang lalu, Hajriansyah selaku CoKurator BS menjelaskan kepada Mata Banua “BS terselenggara karena peran pelukis Kalsel yang sudah menjadi pelukis Nasional di Jakarta, seperti Diah Yulianti, Robert Nasrullah, Drs Sujatmiko dll. Padahal banyak daerah lain di Indonesia yang menginginkan diadakannya pameran seperti ini, dan kita beruntung bisa menyelenggarakannya.
            Proses pemilihan tempat diselenggarakannya Pameran Karya Pilihan Galeri Nasional, tidaklah mudah. Tidak begitu saja kita bisa mendapatkan kesempatan yang berharga ini, karya galeri nasional bisa dipajang di sini, semuanya melalui proses yang cukup panjang.
            Setelah utusan Galeri Nasional mensurvey beberapa tempat di beberapa daerah di Indonesia, dan akhirnya Banjarmasin dianggap paling siap sebagai penyelenggaranya. Kemudian, proses kurasi lukisan yang akan dipamerkan sendiri sudah disiapkan dari beberapa bulan yang lalu, menyeleksi ratusan karya lukis pelukis Kalsel” ujarnya.
            Lanjut Hajri “lukisan koleksi Galeri Nasional ada 21 pelukis maestro antara lain Basuki Abdullah, S Sudjojono, Otto Djaja, Tatang Ganar, Kartono Yudhokusumo, Rusli, Oesman Effendi, Zaini, Widayat, Gusti Solihin, Siti Roelijati, Nyoman Tusan, Fadjar Sidik, G Sidharta Soegijo, AD Pirous, Abas Alibasyah, Irsam, Umi Dachlan, Dwijo Sukatmo, Tisna Sanjaya, dan Effendi.
            Sedangkan dari Kalsel ada 52 lukisan, dari 33 pelukis, baik yang ada di Amuntai, Tapin, Tabalong dll. Aliran lukisan yang dipamerkan beragam, dari Realis, Ekspresionis, maupun Surealis. Baik yang berbahan cat minyak, agrelix dan campuran.
            Pameran ini, memberikan penanda, bahwa sebuah karya menjadi penting untuk diperhatikan, dan memberikan apresiasi seni lukis kepada masyarakat. Juga dengan dipamerkannya bersama-sama pelukis nasional dan daerah, untuk memotivasi pelukis daerah agar terus berkarya.
            Ratusan karya pelukis daerah yang dipamerkan ini, merupakan bukti bahwa dinamika berkesenian lukis di Kalsel sangat luar biasa, hanya saja kurang mendapat perhatian kita semua. Pelukis di kalsel ini sangat banyak, hanya masyarakat tidak mengenal mereka” pungkasnya. ara/mb05


Tidak ada komentar:

Posting Komentar