Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Jumat, 23 Desember 2011

110111-selasa(rabu)-batu bata1 (Dm.di Ekonomi & Bisnis hal.9)

Photo: mb/ara
PODUKSI – Cuaca pengaruhi produksi dan penjualan pengrajin batu bata di Sungai Tabuk

CUACA PENGARUHI PRODUKSI BATU BATA

BANJARMASIN – Pengrajin batu bata banyak tersebar di sepanjang wilayah Sungai Tabuk hingga memasuki wilayah Kabupaten Banjar. Batu bata yang berbahan baku tanah liat dalam proses produksinya sangat tergantung dari cuaca.
Cuaca yang dimaksud bukanlah dari faktor pengeringan atau panas matahari. Karena batu bata tanah liat dalam pengeringan tidak mengandalkan panas matahari, tapi melalui proses pembakaran. Jadi faktor yang mempengaruhi adalah curah hujan yang menyebabkan air menjadi pasang atau banjir.
Menurut Usup pengrajin batu bata Sungai Tabuk, pada Selasa (11/1) siang “batu bata yang kita produksi berbahan baku tanah liat. Bila air pasang pada musim hujan, tentu lahan tempat kita mengambil tanah liatnya akan terendam. Sehingga hanya sedikit tanah liat yang bisa diambil atau diangkut. Bila bahan baku tanah liat sedikit, maka produksi kita juga akan sedikit.
Harga batu bata tanah liat saat ini adalah 650 rupiah per biji. Bila kita yang mengantar maka ditambah harga pengiriman ke Banjarmasin per bijinya menjadi 750 rupiah. Di musim hujan seperti ini, kita hanya bisa produksi 10.000 biji dalam satu bulan. Sedangkan permintaan bisa mencapai 15.000 – 30.000 biji, sehingga kita mencarikan kekurangannya dengan pengrajin lain” pungkas Usup yang sudah 20 tahun sebagai pengrajin batu bata tanah liat. ara/mb06

Tidak ada komentar:

Posting Komentar