Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Minggu, 25 Desember 2011

110211-jumat(sabtu)-p'syarifuddin sehat


Photo: Drs Syarifuddin R

TETAP GUNAKAN PENGOBATAN TRADISIONAL

BANJARMASIN – Sebagai seorang budayawan , sudah seharusnya memberikan contoh, bahwa kebudayaan tidak hanya dibicarakan tetapi juga dilaksanakan dalam kehidupan diri sendiri. Walau pengobatan modern digunakan tapi pengobatan tradisional tidak dilupakan.
Budayawan daerah Kalsel Drs Syarifuddin R, yang juga sebagai Ketua Harian Dewan Kesenian Kalsel, pada Kamis (10/1) siang, mengundang wartawan, seniman dan rekan-rekan kerjanya di Disporbudpar Kalsel, untuk acara syukuran atas kondisi kesehatannya yang sudah membaik.
Dengan Mata Banua, Syarifuddin berkata “Alhamdulillah, kondisi kesehatanku sudah membaik, tapi dalam beberapa minggu kedepan masih tidak diijinkan dokter untuk beraktifitas terlalu berat.
Mengenai penyakitnya, ujar Syarifuddin “dari pemeriksaan dokter yaitu asam urat dan kolesterol yang sangat tinggi. Selain menggunakan pengobatan modern, juga melakukan pengobatan tradisional Kalsel, seperti baurut untuk melancarkan penyumbatan dan pengapuran darah. Kalau dari ramuan tradisional yaitu dengan daun sangkarihu dan daun bungur, dilumat lalu dimakan, rasanya pahit sekali “ ungkap Syarifuddin.
Sebelumnya, walau telah pensiun sebagai Kepala Bidang Kebudayaan dan Kesenian Disporbudpar Kalsel,  Syarifuddin tetap aktif mengangkat kebudayaan daerah. Hingga pada akhir tahun 2010, disebabkan aktivitas kegiatan yang sangat banyak sebagai budayawan, Ketua Harian Dewan Kesenian Kalsel dan beberapa jabatan lain, kondisi Syarifuddin memburuk, hingga mengharuskan ia masuk rumah sakit Ulin Banjarmasin. Pada pertengahan Januari 2011, ia sudah dibolehkan pulang untuk pemulihan rawat jalan.
Menurut Wulan, salah satu wartawan Mata Banua “banyak hal yang bisa diteladani dari Syarifuddin R, salah satunya sikap Syarifuddin yang prefesional dalam publikasi dan netral terhadap pekerja media massa. Sebelum mengadakan kegiatan, ia akan memberitahukan dengan para wartawan melalui surat dan mendekati hari pelaksanaan kegiatan, ia kembali mengabarkan melalui sms. Suatu sikap yang jarang ditemukan dari tokoh lain” katanya.
Dilain pihak, masa kepengurusan Dewan Kesenian Kalsel periode 2006 sd 2010, telah habis. Untuk menentukan kepengurusan baru harus dilakukan Musyawarah Seni (Musen), terkait dengan Musen, pada pertengahan Januari, Micky Hidayat sastrawan Kalsel berkata “tentunya Musen kita tunda hingga kesehatan Syarifuddin R sudah pulih kembali” pungkasnya. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar