Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Jumat, 23 Desember 2011

120111-rabu(kamis)-nasib bagandut.1 (Dm.140111)

NASIB TARI GANDUT TAK SEMANIS DANCE

BANJARMASIN – Hingga tahun 60-an oleh karena hukum Islam di Kalimantan Selatan, sebagian kesenian tradisional dilarang untuk dipentaskan, karena dianggap melanggar norma-norma kesantunan agama. Pelarangan yang juga sebelumnya menyebabkan beberapa situs cagar budaya seperti candi kini hanya tinggal pondasinya.
Salah satu tarian tradisional yang kini telah menghilang karena faktor pelarangan tersebut adalah tari Gandut.
Dalam suatu perbincangan dengan tokoh tari Kalimantan Selatan Sirajul Huda, pada Sabtu malam (8/1)  menuturkan “sejak tahun 1960-an tari Gandut sudah tidak berkembang lagi. Faktor agama merupakan penyebab utama hilangnya jenis kesenian ini.
Sebagai seniman tari, tentu saja aku sangat menyayangkan hilangnya tari Gandut, bagaimanapun juga ini adalah kekayaan budaya Banjar kita. Tidak sepenuhnya tari Gandut itu melanggar norma-norma agama, banyak bagian dari tariannya yang bisa kita sesuaikan dengan norma agama, entah itu dari segi pakaian penarinya sendiri” ujarnya.
Dilain pihak pemerhati budaya, Drs Mukhlis Maman berkata “melihat perkembangan seni di jaman ini, tragis bagi tari Gandut. Sekarang beragam tarian modern merambah generasi muda. Hampir disemua sekolah, Dance diperbolehkan, bahkan dilombakan” ungkapnya.
Sementara itu Dzulman, pemerhati seni dari generasi muda pada Rabu (12/1) sependapat dengan Mukhlis, katanya “dari yang diceritakan para tokoh tari Banjar kita, tari Gandut memang mirip dengan tari Tayub di Jawa dan Ronggeng di Sumatera yang menonjolkan erotisme. Namun Jawa yang sangat dikenal dengan tokoh agamanya seperti wali songo, tidak melarang dipentaskannya tari Tayub, hingga tarian tersebut bisa hidup hingga sekarang
Lalu bagaimana dengan Dance berpasangan yang lebih melanggar norma sopan santun agama, tapi kenapa tidak dilarang. Sementara Gandut hanya tinggal nama. Sekarang kalau Gandut kembali dihidupkan, siapa yang berani melarang? Melarang tari Gandut berarti sudah bersikap tidak adil, maka Dance juga harus dilarang” pungkasnya. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar