Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

120811-jumat(sabtu)-pembagian sembako berjejal

Photo: mb/ara
BERJEJAL – Operasi pasar yang dilakukan oleh BUMN di kantor kelurahan Kebun Bunga, penuh sesak di jejali warga

Warga Kebun Bunga Berebut Membeli Beras Murah

BANJARMASIN – Seusai sholat Jumat (12/8), sekitar pukul 14.00 Wita, walau tengah berpuasa dan siang yang panas menyengat, tidak membuat ratusan warga baik ibu-ibu maupun bapak-bapak, mengurungkan niat untuk berdesakan membeli beras, minyak goreng dan gula putih yang katanya harganya lebih murah dari pasar.
Operasi pasar yang di lakukan oleh BUMN di kantor kelurahan Kebun Bunga, kecamatan Banjarmasin Timur, jalan Kenanga Km 3.5 ini, dari pantauan Mata Banua, masih berlangsung hingga pukul 17.00 Wita. Sebagian warga yang tidak kuat berjejal, terpaksa menitipkan dengan warga lain, untuk mengambilkan, bahkan ada satu orang warga yang mengambilkan milik 5 warga.
Sebelumnya, salah seorang warga, Marzuki (65) yang baru saja lolos dari desakan manusia, menuturkan “pagi tadi kurang lebih pukul sembilan, ketua RT 39 di tempat kami membagikan karcis yang katanya bisa ditukarkan di kelurahan dengan beras 5 kg, 2 liter minyak goreng, dan 2 kg gula putih, dengan hanya Rp.55 ribu, yang kalau di pasar kurang lebih semuanya bisa mencapai Rp.75 ribu. Satu kepala keluarga mendapat satu karcis, kegiatan yang dilaksanakan oleh BUMN ini waktunya juga satu hari saja.
Di halaman kantor kelurahan, ada dua meja tempat untuk menstempel karcis, satu di sebelah kanan pintu kelurahan dan satunya lagi di sebelah kiri pintu kelurahan. Aku mengantri tadi siang setelah sholat Jumat, karena lebih dulu datang, jadi bisa langsung berada di dekat meja panitia yang akan menstempel karcis di sebelah kiri pintu kelurahan. Tapi aku lihat manusia dibelakangku sudah penuh sesak dan saling berjejal, sehingga aku tergencet di meja panitia.
Walau karcis sudah di stempel panitia, untuk keluar dari desakan manusia sangat sulit, sehingga harus bersusah payah kembali menerobos manusia. Seharusnya panitia, membuat jalur antrian, agar tidak terjadi tumpang tindih manusia seperti ini, yang baru datang dan mau menstempel karcis, dan yang sudah di stempel tapi mau keluar saling berdesakan.
Mengambil beras, minyak, dan gulanya yang dilakukan di depan pintu kelurahan, juga tidak mudah, berjejal, berebut dan berdesakan, untunglah tidak ada yang pingsan” pungkasnya. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar