Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Jumat, 30 Desember 2011

130411-rabu(kamis)-pengamanan soal disdik Bjb


Disdik Banjarbaru Siapkan Pengamanan Soal UN

BANJARBARU – Segala permasalahan dan kendala saat pelaksanaan Ujian Nasional (UN) mungkin saja terjadi, tindakan antisipatif memang harus disiapkan jauh-jauh hari.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Banjarbaru Drs Firdaus Hazairin saat di temui Mata Banua di ruang kerjanya pada Rabu (6/4) siang, menjelaskan “dalam ketentuan yang baru, Permendiknas no.45 tahun 2010 dan Permendiknas no.46 tahun 2010, yang mengatur mekanisme pelaksanaan tata cara UN, tidak ada lagi pengawas indipenden, tapi dari perguruan tinggi, unsur sekolah dan pihak kepolisian.
Oleh karena itu kami telah menggelar rapat bersama, melalui musyawarah kerja kepala sekolah (kepsek) se Kota Banjarbaru dengan menghadirkan unsur dari perguruan tinggi dan polres. Pada prinsipnya sudah ada kerjasama yang baik, yang kemudian menunjuk petugas pengawas ujian dari ke tiga unsur tersebut.
Mekanismenya, sehari sebelum pelaksanaan UN pada 18 April, soal diambil ke Disdik Provinsi, dengan diawasi ketiga unsur yang telah dibentuk. Kemudian soal dihitung, lalu dibawa, dan diamankan di polres. Kalau beberapa kabupaten/kota lain pengamanannya sampai kepolsek, tapi karena geografis kita terjangkau cukup pengamannnya di polres saja.
Ketentuan pengambilan soal di polres, yaitu soal diambil sebelum pukul 7 pagi. Selanjutnya sebelum pukul 8, jumlah soal sudah sesuai nominatif peserta ujian, dan jam 8 ujian sudah dilaksanaakan. Semua proses pengambilan ini akan selalu dibuatkan berita acaranya” ujarnya.
Menanggapi pertanyaan Mata Banua, mengenai kemungkinan tertukarnya soal yang seharusnya untuk SMA tetapi malah tertuju ke SMK atau sebaliknya, seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya di beberapa daerah.
Firdaus mengatakan “untuk menghindari adanya soal yang tertukar dengan sekolah atau jurusan yang berbeda, maka saat pengambilan soal di provinsi, akan kita cek ulang isinya. Apa sudah sesuai dengan daftar atau belum. Karena bisa saja dari lembaga percetakan yang ditunjuk ada kemungkinan soal tertukar.
Mengenai hasil  tray out UN yang telah dua kali dilaksanakan, Firdaus mengakui bahwa hasilnya memang belum menggembirakan. Katanya “tapi dari try out pertama dan kedua, sudah ada peningkatan. Yang paling rendah dalam try out pada pelajaran matematika.”
Menyikapi rendahnya hasil try out pelajaran matematika, maka dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) matematika, telah melakukan antisifatif dengan memberikan tambahan jam belajar matematika secara intensif kepada anak-anak didik masing-masing”.
Firdaus menambahkan “untuk soal masih sama yakni 75 persen disusun oleh provinsi sementara 25 persen lainnya dari pusat. Tahun ini tidak ada ujian ulangan, yang ada hanya ujian susulan dan ini khusus bagi siswa yang berhalangan hadir pada pelaksanaan ujian utama karena sakit” pungkasnya. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar