Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Minggu, 25 Desember 2011

140311-senin(selasa)-politik muhaimin1 (Dm. di Headline hal.1)


Photo: mb/ara
MUHAIMIN - Konsolidasi DPC Kabupaten/ kota dan DPW PKB Kalsel dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, di Permatain Hotel, Banjarbaru

Siasat Politik Muhaimin Dalam Koalisi

BANJARBARU – Sepak terjang PKB kubu Muhaimin yang setia dalam pemerintahan SBY, tidak terlepas dari manuver politik Muhaimin Iskandar sendiri sebagai  Ketua Umum Tanfidz DPP PKB.
Dari beragam sumber menyebutkan, sejauh ini Muhaimin Iskandar terlihat memiliki ambisi besar dalam karier politiknya. Manuver politik yang dilakukannya sejak dalam internal partai, menyebabkan PKB terpecah menjadi dua kubu, yaitu kubu PKB Muhaimin dan kubu loyalis Ketua Dewan Syoro Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Hingga akhirnya kubu Muhaimin berkoalisi dengan partai Demokrat. Kedekatan Muahaimin dengan SBY membuatnya masuk dalam bursa Cawapres, meski tidak terpilih. Tapi akhirnya ambisi Muhaimin mendapat imbalan, ia terpilih sebagai menteri tenaga kerja dan transmigrasi pada Kabinet indonesia bersatu II.
Melalui kedekatan politik Muhaimin beserta PKB, tidak perlu diragukan dihadapan SBY. Karena jika dibanding dengan partai politik koalisi pendukung SBY-Boediono lainnya, PKB menjadi salah satu partai yang tidak merepotkan, ragam keputusan SBY dalam pemilu yang lalu didukung oleh PKB. Hal ini jelas menjadi modal Muhaimin untuk mulus menduduki posisi menaker dan transmigrasi.
Kemudian untuk mendukung loyalitasnya, kepada partai pendukung SBY-Boediono, ia mencopot Effendy Choirie dari jabatannya sebagai ketua fraksi kebangkitan bangsa karena menyetujui hak angket daftar pemilih tetap.
Sejauh mana dari siasat politik PKB Muhaimin selanjutnya, sedikit terungkap dalam pengarahan Konsolidasi DPC Kabupaten/ kota dan DPW PKB Kalsel oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, di Permatain Hotel, Banjarbaru, pada Jumat (11/3) Maret yang lalu.
Dalam Konsolidasi pada Jumat tersebut, Muhaimin mengatakan “yang ingin saya kemukakan adalah kita harus jaga momentum stabilitas, untuk negara yang pluralitas politik begitu banyak kekuatan politik, begitu banyak nafsu politik berkeliaran dimana-mana untuk kekuatan politik yang memiliki ego.
Mengapa PKB konsisten dalam koalisi, bukan karena kita mau membebek demokrat dan bukan karena lainnya. Karena kita yakin negara ini harus stabil, agar tahapan transisi pematangan demokrasi stabil dulu, baru kita bisa naik kelas, kita harus melampau itu semua. Untuk menyongsong era keemasan PKB yang ditargetkan terwujud pada 2019” ujarnya.
Selanjutnya menurut Muhaimin “karena itu pilihan kita bersama (PKB), koalisi itu bukan sekedar pilihan pragmatis. Kalau teman-teman PKB pada nanya, koalisi yang dipegang PKB secara konsisten dengan SBY itu kita dapat apa? Jawaban saya, percayalah kalau kita yakin dengan pegangan ini, kita pasti dapat banyak hal” pungkasnya. ara/mb02

Tidak ada komentar:

Posting Komentar