Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Jumat, 30 Desember 2011

140411-kamis(jumat)-apresiasi seni di LM Bjb (Dm.160411)


Apresiasi Seni Tiap Minggu di Lapangan Dr Murjani Banjarbaru

BANJARBARU – Peningkatan Pendidikan Seni dan Budaya memang harus dilakukan sejak dini, tidak hanya melalui mata pelajaran di sekolah. Karena tidak akan memberi hasil yang maksimal, bila kemampuan pelajar dalam seni dan budaya tidak disediakan fasilitas untuk menampilkan di depan umum akan apa yang telah dipelajari.
Tentunya peningkatan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab suatu instansi tertentu saja, tapi menjadi tanggung jawab bersama instansi dan lembaga yang terkait, serta yang terpenting adalah dukungan dari pemerintah daerah.
Untuk peningkatan seni dan budaya di kalangan pelajar Banjarbaru, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarbaru, menciptakan pagelaran terbuka tempat para pelajar menampilkan kemampuan seninya didepan masyarakat umum, tidak cuma satu tahun sekali, atau sebulan sekali tapi satu minggu sekali.
Kadisdik Kota Banjarbaru Drs Firdaus Hazairin saat di temui Mata Banua di ruang kerjanya pada Rabu (6/4) siang, menjelaskan “seperti yang sudah diketahui bahwa pendidikan seni dan budaya di sekolah, itu dimasukkan dalam mata pelajaran pengembangan diri. Pelajaran seni sangat penting, dengan begitu kemampuan otak kanan dan kiri akan seimbang.
Maka agar semangat pelajar dalam mempelajari seni dan budaya tetap tinggi, kami menciptakan dan menyediakan tempat bagi pelajar untuk menampilkan kemampuan seni mereka.
Misalnya kesenian japin, mamanda, bakuntau, tari-tari nusantara kreasi dan lainnya. Kemampuan mereka dalam mementaskan kesenian tersebut, kami tampilkan pada saat Senam Pagi Minggu Ceria (SPMC), tiap minggu pagi di lapangan Dr Murjani Banjarbaru, secara bergiliran. Tiap sekolah, sudah ada jadwal tampilnya.
Ini salah satu apresiasi dari apa yang mereka terima dalam pembelajaran di sekolah. Kegiatan ini tidak berdiri sendiri, tapi juga didukung oleh instansi terkait, Dewan Kesenian Banjarbaru dan pemerintah kota” ujarnya.
Firdaus mengakui bahwa Banjarbaru memang kekurangan guru seni dan budaya yang S1 “formasi kita memang masih terbatas. Yang ada hanya dari tenaga-tenaga pelatih seni dari luar dan guru honor.
Tapi, kami tidak mau terhenti di situ saja, kami akan berusaha dengan keterbatasan yang ada, sehingga segala sesuatunya bisa dimaksimalkan dengan baik. Salah satunya dengan menampilkan kemampuan seni pelajar saat SPMC. Dengan harapan agar dari kegiatan ini pula bisa menunbuhkan rasa percaya diri dan membiasakan mereka tampil didepan umum” pungkasnya. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar