Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Minggu, 25 Desember 2011

150211-selasa(rabu)-PKB dan ahmadiyah

Photo : ketua DPC PKB Banjarmasin Budi Wijaya

JADIKAN ISLAM BENAR-BENAR RAHMATAN LIL ALAMIN

BANJARMASIN – Rangkaian peristiwa penyerangan oleh kelompok tertentu terhadap Jamah Ahmadiyah, sudah berulang kembali terjadi. Islam adalah Agama Rahmatan lil alamin, tidak sepatutnya bertindak anarkis.
Menyikapi permasalahan Jamaah Ahmadiyah, pada Rabu (9/2) yang lalu, dengan dihadiri beberapa tokoh lintas agama, DPP PKB telah menggelar Deklarasi Gerakan Kebangsaan di Jakarta Pusat, yang bertujuan untuk menjamin kebhinnekaan dan kebebasan beragama, berkeyakinan dan beribadah. Dalam deklarasi tersebut, ketua umum DPP PKB Muhaimin Iskandar meminta Kaum Nahdliyin dan kader partainya untuk melindungi warga Ahmadiyah.
Menjelaskan seruan Muhaimin, pada Sabtu (12/2) pagi, Ketua DPC PKB Banjarmasin Budi Wijaya yang baru pulang dari mengikuti Deklarasi Gerakan Kebangsaan, menjelaskan apa yang dikatakan Muhaimin, bahwa sebenarnya kelemahan dalam menghadapi Ahmadiyah adalah SKB  yang tidak dijalankan sebagai mana mestinya.
Maksudnya SKB hanya dipandang pada saat kondisioner waktu ada masalah, sedang dalam keadaan tidak ada masalah, tidak ada lagi menjalankan SKB, jadi SKB tidak perlu dicabut tapi dijalankan sebagaimana mestinya dengan maksimal dilapangan dengan pendekatan dialog.
Pendapat Muhaimin kedua, bahwa untuk sementara Ahmadiyah jangan terlalu reaktif, yaitu jangan menyebarkan agamanya selama belum ada pengakuan pemerintah.
PKB sendiri berpendapat bahwa SKB tiga menteri, memang sejalan dengan yang dikatan Menteri Agama, yaitu SKB tidak ada masalah, sudah relevan. Yang perlu ditinjau kembali secara komprehensif adalah implementasi SKB itu di lapangan.
Sudahkah SKB itu ditaati atau belum, dan apakah SKB itu sudah dilaksanakan oleh semua pihak atau belum. Penerapan di lapangan inilah yang kemudian perlu dievaluasi secara komprehensif.
Kemudian, yang dimaksud Muahaimin melindungi Ahmadiyah, bukan berarti siap pasang badan bila terjadi tindakan anarkis. Tapi PKB Pusat ataupun di daerah, khususnya di DPC PKB Banjarmasin, akan siap memperjuangkan aspirasi dan hak Ahmadiyah secara konstitusi sebagai warga Negara di Dewan dan pemerintahan.
Masalah keyakinan berbeda, itu adalah kebebasan beragama. Apalagi bila masih  mengakui Allah sebagai Tuhan. Soal perbedaan pengakuan terhadap kenabian itu cuma diluar konteks. Ahmadiyah sendiri ada dua keyakinan yaitu kelompok yang mengakui kenabian Muhammad dan kelompok yang tidak. “Yang jelas kekerasan yang dilakukan oleh kelompok tertentu tersebut adalah diluar dari ajaran Islam yang kita anut” kata Budi.
Kekerasan yang ditampilkan di televisi Indonesia, hanya sebagian kecil. Tapi di media televisi luar negeri, dengan demikian jelas ditampilkan bagaimana brutalnya pembantaian yang dilakukan terhadap Ahmadiayah, dengan judul This is Islam.
Kita mengatakan Islam adalah Rahmatan lil alamin tapi degan adanya perbuatan sekelompok orang yang radikal, malah mebuat nama Islam semakin buruk di mata dunia luar. Orang-orang yang katanya memperjuangkan agama islam, tapi malah merusak citra islam. Sebagai warga yang mayoritas janganlah kita menganiyaya yang minoritas.
“Kalau ajaran Ahmadiya dianggap mengancam bagi akidah anak cucu kita, ya kita perkuat akidah anak cucu kita agar tidak terpengaruh, yaitu memperkuat pendidikan agamanya.
“Secara pribadi sebagai penganut pluralisme yang diajarkan oleh Gus Dur, aku sangat tidak setuju dengan tindakan-tindakan anarkis yang dilakukan oleh sebagian kelompok masyarakat terhadap Jamaah Ahmadiyah. Apapun mereka – siapapun mereka – mereka adalah makhluk Tuhan yang sama-sama mempunyai hak untuk hidup.
Islam adalah Agama yang Rahmmatan lil alamin, maka tidak sepatutnya berlaku aniyaya pada kelompok yang minoritas” ujarnya.ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar