Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 31 Desember 2011

150611-rabu(kamis)-kendala TB


Photo: Noor Hidayat Sultan

Pagelaran Keluar Daerah Terkendala Pemerintah Kabupaten/Kota

BANJARMASIN – Keinginan Taman Budaya (TB) provinsi Kalsel, agar seniman-seniman daerah bisa bergelar secara rutin dan bergiliran di TB, menemui kendala.
            Kepala TB Kalsel Noor Hidayat Sultan, beberapa hari yang lalu mengatakan “banyak seniman daerah menemui kesulitan, bila hendak bergelar di luar daerah kabupaten/kota mereka sendiri, karena sistem administrasi yang diperketat. Bahkan ada beberapa daerah di Kalsel yang malah tidak menganggarkan kegiatan seni budaya dalam Rensra.
            Apabila seni budaya telah terkungkung dalam permainan politik, niscaya akan menuju kepada kemunduran. Sekarang tinggal pemimpin daerah masing-masing, apakah memang ingin mengangkat dan mengembangkan seni budayanya sendiri atau tidak” ungkapnya.
            Dilain kesempatan, pada Selasa (14/6) sore, Noor Hidayat menyampaikan bahwa TB mengundang masyarakat untuk menyaksikan pagelaran seni Malam Batanam Karya Baharum Banua 2011, pada Sabtu (malam Minggu) 16 Juni 2011, di gedung Balairungsari Taman Budaya Kalsel, pada pukul 20.00 wita.
            Menurut Noor Hidayat “malam batanam karya ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan seni budaya daerah Kalsel, dengan menggelar lagu-lagu daerah Banjar karya cipta Hamiedan AC (alm). Hamidan adalah salah satu musisi (seniman besar) asal daerah Kalsel era 70 an, yang dilahirkan di Kandangan. Sehingga pada malam batanam karya ini juga akan diserahkan penghargaan untuk Hamiedan AC (alm), oleh pemerintah daerah Hulu Sungai Selatan, kepada ahli warisnya.
            Banyak karya cipta Hamiedan yang dipopulerkan oleh beberapa penyanyi terkenal tingkat nasional, seperti Muchsin, Titik Sandora, Ivo Nilakrisna, Tina Roy, Emelia Contesa, Benyamin S, dll.
Konsep pagelarannya adalah kolaborasi antara musik modern dengan musik tradisional. Selain memainkan lagu-lagu Hamiedan juga akan digelar kolaborasikan antara madihin yang dibawakan oleh Drs H Syakrani, dengan lamut yang dibawakan oleh satu-satunya tokoh lamut yang masih hidup di Banjarmasin yaitu Gusti Jamhar Akbar. Kolaborasi ini akan dikemas menjadi sebuah alur cerita yang saling bersenergi. Lamut menceritakan sebuah kisah, kemudian madihin yang akan menegaskannya.
Ini sesuatu yang baru, dan pertama kali di daerah kita, maka akan kita coba eksplor kepada masyarakat. Kita harapkan ada ketertarikan masyarakat, sehingga ada hal yang baru yang bisa dikembangkan.
            Kami berharap, bukan cuma masyarakat yang akan menyaksikan pagelaran ini, tapi juga dari kalangan mahasiswa, serta yang paling diharapkan adalah kehadiran guru-guru kesenian dan kalangan pelajar, agar mereka benar-benar mengenal kesenian daerahnya” pungkas Noor Hidayat Sultan. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar