Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Jumat, 23 Desember 2011

151210-rabu(kamis)-keluhan peserta habsy dispar

Photo : mahfuz

KELUHAN PESERTA PAGELARAN MAULID HABSY PEMKO BANJARMASIN

BANJARMASIN – Beberapa peserta utusan kecamatan dalam Pagelaran Maulid Habsy se-kota Banjarmasin yang diadakan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin dan Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olahraga kota Banjarmasin, mengeluhkan beberapa tata tertib lomba.
Antara lain bahwa peserta tidak diperkenankan merubah atau memegang micropon untuk instrumen pengiring atau back vokal, kecuali micropon vokalis tunggal (pembaca syair Maulid Habsy utama). Kemudian vokalis tunggal, bukan atau pernah meraih juara satu dalam lomba Maulid Habsy tingkat kota atau propinsi.
Menanggapi keluhan ini, panitia pelaksana Mujiyat. SSn M Pd, menjelaskan “pada prinsipnya kita membangun sebuah pengkaderan, yang tentunya dalam prinsip pengkaderan harus ada barang yang baru, maka kita buatlah peraturan seperti itu. Ini juga agar regenerasi berikutnya ada motivasi.
Karena Maulid Habsy ini penilaiannya bukan cuma pada vokal saja tapi juga pada garapannya dan pada para pendukung lainnya. Kalau vokalis yang sudah menang ikut lagi, tentunya ada faktor fisikologis yang akan mempengaruhi peserta lain.
Tapi untuk kajian apakah vokalisnya itu nanti boleh ikut atau tidak, dalam tanda petik kalau itu kelompoknya lain atau beda, nanti akan kita konfirmasi lagi dengan pakar-pakarnya” ujarnya.
Mengenai keluhan micropon, Mujiyat menambahkan “itu cuma teknis, kita sudah menseting (memplot) posisi-posisinya. Maka pesertalah yang harus jeli melihat posisi micropon tersebut, apakah harus lebih maju atau sebaliknya.
Dalam teknikal meting sudah kita jelaskan, tapi karena saat teknikal meting cuma perwakilan-perwakilannya yang hadir, yang kemudian tidak dikordinasikan dengan anggotanya. Maka itulah pentingnya gladi bersih, untuk menentukan plot-plot itu.
Idealnya, setiap grup harus punya oficial, sehingga oficialnya lah yang menata komposisi mereka. Kedepannya mereka kita arahkan kesitu dan kita ajari juga manajemen pertunjukan” tutur Mujiyat pada Selasa (14/12) sore.
Juri dalam lomba ada tiga orang yaitu Mujahidin, Abdul Malik Yasir dan Abdul Rasyid. Untuk penilaian yang telah dilakukan ketua juri Mujahidin yang juga Anggota Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Seni Kasidah Indonesia , menjelaskan “kami menilai berdasarkan standar nasional, dengan peraturan yang sudah tetap. Seperti penilaian vokal, suara, lagu, teknik pukulan, unsur bunyi, harmonisasi, penampilan yang semuanya ada 24 kategore penilaian.
Yang jelas bila untuk ketingkat nasional, sekitar 60 persen harus diperbaiki lagi penampilan grup-grup kita yang sudah ada ini, seperti pada gerak dan yang lainnya” kata Mujahidin.
Muslimah, vokalis dari grup Maulid Habsy Nurul Firdaus perwakilan dari Banjarmasin Barat, yang meraih juara I dari grup wanita, berkata “grup Maulid Habsy kami sudah berdiri selama 7 tahun, latihan rutin dilakukan setiap Jumat. Dengan adanya peraturan seperti itu, kami akan mempersiapkan vokalis-vokalis lain dalam grup kami agar bisa terus berprestasi” kata gadis manis ini dengan malu-malu, ia juga mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin, fakultas Tarbiyah semester III
Sementara itu, Rozy MS anggota dari grup Maulid Habsy Al Mubarak yang baru dibentuk satu tahun, perwakilan dari Banjarmasin Timur yang meraih juara I untuk grup pria, berkata “kami bersyukur bisa juara satu diperlombaan ini, kita akan terus berlatih untuk festival-festival berikutnya. Kita juga sudah ada persiapan 4 orang vokalis. Sepulang ini kita akan mengadakan syukuran dulu” pungkasnya seusai menerima penghargaan. ara/mb05




Tidak ada komentar:

Posting Komentar