Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Jumat, 30 Desember 2011

160411-minggu(senin)-idea islam muhammadiyah


Photo: Dr H Muhadjir Effendi MAP

Idea Islam Berkemajuan

BANJARMASIN – Muhammadiyah adalah sebuah gerakan dakwah yang memiliki dua sifat, yaitu laten dan manifest. Dari dua sifat ini berkembang jauh menjadi proses pelembagaan yang akhirnya merambah dunia politik.
            Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Dr H Muhadjir Effendi MAP pada Seminar Regional Pendidikan Islam se Kalsel yang dilaksanakan Ponpes Modern Al-Furqan Banjarmasin, Sabtu (9/4) yang lalu, mengatakan “Gerakan laten terkait erat dengan kapasitas Muhammadiyah sebagai sebuah suasana berfikir (state of mind) dan arus pemikiran (mind stream), yang didalamnya memiliki dua identitas yang sangat khas.
Identitas tersebut yaitu Islam dan modern atau yang disebut oleh KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah disebut Islam yang berkemajuan atau Islam Jumud.
Gerakan yang bersifat manifest Muhammadiyah dapat diamati dari berbagai aktivitas, antara lain seperti pengajian-pengajian mulai yang berbentuk Kuliah Tujuh Menit (Kultum) hingga pengajian akbar, pelayanan sosial, kesehatan, pendidikan, jaringan usaha dan jaringan politik yang dibangun oleh warganya.
Dari manifestasi gerakan ini proses pelembagaan (institusionalisasi) pun tidak bisa dihindari. Maka lahirlah masjid, panti asuhan, rumah sakit, sekolah-sekolah, bahkan partai politik” ujarnya.
Lebih jauh Muhadjir, menjelaskan “adanya masjid, panti asuhan, rumah sakit, dan sekolah-sekolah, sebetulnya bukan produk organisasi tapi ia lebih merupakan produk dari idea. Oleh sebab itu di dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Muhammadiyah  dinyatakan, untuk mendirikan sebuah ranting Muhammadiyah di suatu tempat pertama-tama harus sudah berdiri sebah amal usaha.
Ketika Muhammadiyah mengembangkan bentuknya bukan hanya sebagai gerakan, tetapi juga organisasi. Maka secara tidak langsung telah menciptakan kurungan bagi dirinya sendiri.
Namun dipermukaan, pengembangan bentuk itu menjadikan Muhammadiyah menjadi lebih nyata, berbentuk dan memiliki jangkauan kemana-mana. Sebagai organisasi yang memiliki jaringan yang luas di seluruh Indonesia” katanya.
Menurut Muhadjir “amal usaha sebagai produk idea Islam Berkemajuan, memang sangat fenomenal dalam konteks keberadaan Muhammadiyah. Sekalipun secara organisatoris adalah sebagai sub-ordinat, tapi keberadaannya lebih menonjol.
Bahkan, ada yang mengatakan bahwa Muhammadiyah itu nyaris tidak ada apa-apanya, jika seandainya tidak memiliki amal usaha. Meskipun di dalam fakta, bahwa konflik-konflik organisasi yang banyak menguras perhatian dan energi sebagian besar bermula dan berada di amal-amal usaha” pungkasnya. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar