Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Jumat, 30 Desember 2011

170511-selasa(rabu)-PA Al Ihsan (Dm.240511)


Photo: mb/ara
KEMANDIRIAN – PA Al Ihsan bertekad untuk menjadikan anak-anak binaannya bisa mandiri di tengah masyarakat

Panti Asuhan Al Ihsan
Menjadikan Anak-anak Asuhnya Lebih Mandiri

PANTI adalah tempat anak-anak dibina, sehingga menjadi lebih terarah, disiplin dan mandiri. Tetapi banyak warga tidak mampu atau keluarga yang mempunyai anak yatim di Banjarmasin tidak mau menyerahkannya kepanti, entah karena gengsi atau malu“ ungkap Khairullah SPd, Sekertaris Panti Asuhan Al Ihsan.
            Panti Asuhan (PA) Al Ihsan didirikan pada 12 Agustus 2000, terletak di Jl Malkon Temon, kelurahan Surgi Mufti Banjarmasin. Jumlah anak binaan ada 19 orang, dengan tingkat pendidikan yaitu 6 anak di SMKN dan 6 anak di Madrasah Aliyah Muhammadiyah (yang sekarang sudah kuliah dan ada yang baru lulus), 2 anak di MTs Muhammadiyah, dan 5 anak di SD.
Empat orang anak sudah keluar dan mandiri, satu orang diantaranya karena kehidupannya sudah mapan sering datang kepanti untuk mengasih sumbangan. Saat ini  tersisa 15 orang anak yang masih tinggal di panti. Tiga orang diantaranya kuliah sambil bekerja. Anak-anak sendiri berasal dari berbagai daerah di Kalsel dan yang terbanyak berasal dari luar daerah Banjarmasin” ujar Khairullah yang juga menjadi guru pengajar SMPN 22 Banjarmasin.
Khairullah, merasa sangat senang bisa membantu di panti, menurutnya “dulu PA Al Ihsan waktu baru di dirikan, sangat sulit mencari dana bagi biaya kebutuhan anak-anak asuh, terpaksa pengurusnya mencari donator kemana-mana, khususnya kepada warga dan simpatisan Muhammadiyah.
Tapi setelah beberapa lama dan orang sudah tahu, masyarakat datang sendiri mengantar bantuannya, sehingga dapat mencukupi kebutuhan anak-anak. Bahkan selebihnya bisa untuk membuat kolam ikan, memperbaiki bangunan, membuat pagar, dll.
Anak-anak yang sudah purna asuh kami berikan keterampilan agar mereka bisa mandiri, seperti kursus menyetir, komputer, akutansi dll, serta kami carikan pekerjaan.
Dengan disiplin yang baik, prestasi anak-anak disekolah cukup baik, ada yang selalu juara kelas. Disini ada tiga kamar tidur, setiap kamar ada ketuanya, yang mengatur jadwal tugas, bila melanggar akan mendapat sangsi.
Kemudian ada jadwal untuk belajar yang lebih dewasa membantu adik-adiknya yang lebih muda, ada waktu untuk menonton tv, ada waktu untuk mencuci. Setiap sholat berjamaah, ada tugas secara bergiliran, siapa yang adzan, siapa yang jadi imam, dan siapa yang memberikan ceramah agama. Untuk ceramah agama khusus ada ustadz yang didatangkan dari luar seminggu sekali.
Agar uang transport bisa ditabung, masing-masing anak disediakan sepeda, dan kita buatkan tabungan untuk mereka, yang hanya boleh diambil bila mereka sudah keluar dari panti, sebagai modal untuk usaha. Jumlah tabungan secara transparan diketahui oleh anak-anak” ujarnya.
Lanjut Khairullah “tiap bulan pemasukan rata-rata Rp20 juta, kalau bulan Ramadhan  bisa mencapai Rp75 juta. Untuk pengeluaran sebulan sekitar Rp8 juta lebih, tapi untuk tahun ajaran baru bisa tiga kali lipat”. Sumiati juru masak panti menambahkan “dari Rp8 juta sudah termasuk, untuk makan sekitar Rp300 ribu sehari”.
            Arief Rahman salah satu anak PA Al Ihsan dari barabai, berkomentar “aku sudah 10 tahun disini, semenjak kelas dua SD. Alhamdulillah merasa senang tinggal di panti, karena banyak kemajuan yang didapat. Bila aku sudah mandiri dan bekerja, tentunya akan membalas budi untuk panti, menyisihkan sedikit penghasilan untuk panti” kata Arief yang 2011 ini lulus SMKN.
            Sementara itu, ditengah perbincangan Mata Banua dengan Khairullah, datang Susan yang mau memberikan sumbangan untuk panti. Susan berkata “om ku punya niat, bila aku lulus sekolah akan memberikan sumbangan untuk panti, dan Alhamdulillah aku lulus” kata gadis muda yang baru menyelesaikan pendidikannya di SMA Kopri ini dengan malu-malu.
            Pada akhir perbincangan Khairullah mengatakan “kedepannya seperti menambah ruang untuk anak-anak, membuat lahan usaha, melengkapi pasilitas lain seperti komputer untuk anak-anak mengerjakan tugas, dll. Jadi masih banyak yang harus dilakukan untuk menata panti” pungkasnya. araska

Tidak ada komentar:

Posting Komentar