Photo: Nanang M Yus
Pasar Seni Jangan Cuma Sekedar Mimpi
Dalam perbincangan Mata Banua tentang seni lukis Kalsel bersama Nanang, pada Senin (15/8) yang lalu, ia juga mengatakan “pasar seni adalah tempat seniman berjualan, jadi ada karya untuk dapur dan ada karya memang khusus untuk galeri.
Dengan adanya pasar seni, maka para seniman untuk memajang karya, selain itu juga menjadi tempat masyarakat berekreasi, bisa melihat karya seniman dan terjadi interaksi, yang akhirnya akan terjadi negoisasi.
Aku pernah mengajukan proposal pasar seni atau tempat rekreasi seni, saya bikin gambarnya, tujuannya, maksudnya dll, tapi tidak ada tanggapan pemerintah daerah. Kemudian sekitar 1999, pernah pemerintah provinsi merencanakan membuat Banjarmasin Park .
Aku sudah melihat cetak birunya dan master plannya, dimana dalam Banjarmasin Park itu akan dibangun galeri dan pasar seni, tapi kemudian hingga sekarang tidak ada kabarnya lagi” ujarnya.
Menurut Nanang, yang sudah sering mengadakan pameran lukis di luar daerah Kalimantan ini, melanjutkan “seniman lukis tanpa ada tempat untuk memajang karyanya, baik berupa pasar seni atau sebuah gedung galeri, perkembangan seni lukis di Banjarmasin maupun Kalsel umumnya, maka tidak akan berkembang dengan baik, bila tidak ada support dari pemerintah daerah.
Karena tanpa dua hal tersebut, menjadi pelukis di Kalsel tidak bisa menjadi tumpuan hidup sebagai pekerjaan utama, dapur tidak akan menyala. Sehingga melukis hanya menjadi pekerjaan sampingan.
Tanpa pasar seni dan galeri lukis di daerah Kalsel, melukis tidak dapat menjadi pekerjaan full sebagai profesi profesional Oleh karena itu jangan salahkan pelukis bila tidak bisa aktif dalam melahirkan karya” pungkasnya. ara/mb05
Tidak ada komentar:
Posting Komentar