Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Minggu, 25 Desember 2011

180211-jumat(sabtu)-hipnosis & teater (Dm.240211)

Pelaku Seni Sebagai Penghipnotis

BANJARMASIN – Tanpa disadari saat seseorang terhanyut ketika melihat video, film,  pagelaran wayang, teater dan ikut kesal, marah, gembira sesuai perasaan dalam alur cerita. Atau terlena saat mendengar musik, nyanyian, pembacaan puisi dan sandiwara radio, sehingga naik turunnya emosi sesuai dengan naik turunnya emosi irama dan suara. Maka keadaan seperti itu adalah dalam kondisi terhipnosis.
Seorang Mind Navigator, Adi W.Gunawan dalam bukunya yang berjudul Hypnosis mengatakan, beragam kesan negatip terhadap hipnotis lebih banyak diketahui masyarakat. Hal ini disebabkan tayangan-tayangan di televisi yang menampilkan acara hipnosis ataupun kejahatan yang terjadi menggunakan hipnosis.
Hipnosis dalam bahasa Inggris adalah hypnosis atau hypnotism (hipnotisme). Kata hipnotis berarti orang yang melakukan hipnosis. Kondisi hipnosis sebenarnya adalah kejadian sehari hari yang selalu kita alami setiap saat.
Kemudian praktisi hipnoterapi, Ariesandi Setyono menjelaskan bahwa terdapat dua aliran besar hipnosis yaitu aliran Timur dan Barat. Pada aliran Timur memang banyak dijumpai hal-hal yang bersifat mistis atau magis. Sebaliknya, hipnosis aliran Barat dipengaruhi teori-teori mengenai pikiran dan struktur bahasa.
Dilain pihak pada Kamis (17/2) Anita S Bayu, CH.t, NLPpr, CI mengungkapkan dengan Mata Banua mengenai hubungan antara dunia seni dan hipnosis, menurutnya kondisi hipnosis adalah saat dimana seseorang fokus terhadap sesuatu atau fokus kedalam dirinya, dan sangat kurang perhatiannya kepada keadaan selain yang diperhatikannya atau keadaan diluar dirinya (keadaan sekitarnya).
Oleh karena itu, para pelaku seni juga sebenarnya adalah seorang hipnotis yang menghipnosis penontonnya. Namun hal ini tidak disadari, bahasa yang digunakan dalam dunia seni umumnya adalah penjiwaan dan penghayatan. “Ketika pelaku seni benar-benar menjiwai dan menghayati aktivitas seni yang dilakukannya, sehingga yang melihat dan mendengar terlarut didalamnya” katanya.
Kesan yang mendalam terhadap aktivitas seni yang didengar dan ditonton, seusai pertunjukan adalah efek dari hipnosis. Kesan yang mendalam yang juga ditimbulkan saat seseorang melihat sebuah lukisan, merupakan bagian dari hipnosis.
Setiap hari kita selalu keluar masuk kedalam keadaan hipnosis. Kata-kata yang masuk kedalam pikiran kita dalam keadaan hipnosis akan sangat kuat pengaruhnya pada diri kita. Kata-kata tersebut akan tertanam kuat dalam fikiran bawah sadar. Ketika sholat sebenarnya kita juga masuk kedalam kondisi hipnosis, atau ketika kita terhanyut saat mendengar lantunan ayat-ayat suci, atau saat membaca ayat-ayat cuci.
Anita yang saat ini adalah Cartified Instruktur – Indonesia Board Of Hypnoyhery di Quantum Smart – Rumah Sehat ASB Banjarmasin, menegaskan bahwa untuk dunia seni, pelaku seni yang sebagai penghipnotis seringkali juga terhipnosis dengan peran yang mereka mainkan karena terlalu menjiwai, sehingga peran tersebut mempengaruhi kehidupan normalnya, dan ini bukanlah sesuatu yang baik.
“Maka, para pelaku seni, khususnya pemain teater sudah seharusnya memahami dengan lebih baik apa itu hipnotis dan hipnosis. Sehingga mereka mampu mengontrol pengaruh dari peran yang mereka mainkan” ujar Anita, yang juga mendalami seni lukis. ara/mb05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar