Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Jumat, 30 Desember 2011

230511-senin(selasa)-Demo jumat kelabu Bjm dr Uniska


Photo: syarif

Mengenang Tragedi Jumat Kelabu

BANJARMASIN – Tragedi Jumat kelabu Banjarmasin pada 23 Mei 1997, hari terakhir kampanye Pemilu untuk anggota legislatif tahun 1997. Kerusuhan berdarah yang berbau unsur politis.  Setelah sholat Jumat, ratusan nyawa manusia menjadi korban, dan menyerang pula berbagai kepentingan usaha (toko dan hotel), serta tempat ibadah yang turut musnah terbakar.
Setidaknya 137 orang terbunuh, terbanyak di lantai dua pusat belanja Mitra Plaza yang sebelumnya dipenuhi para penjarah yang tidak mau menyerah pada polisi. Beragam informasi kematian simpang siur, ada yang mengatakan tewas terbakar, ada pula disinyalir tertembak oleh aparat.
Mengenang tragedi Jumat kelabu tersebut, Sanggar Titian Berantai Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary di Banjarmasin, melakukan aksi teaterikal pada Senin (23/5) siang di bundaran Lambung Mangkurat dan di halaman Mitra Plaza Banjarmasin.
Kordinator Aksi, Upik Barikin mengatakan “aksi ini adalah untuk mengingatkan pemerintah akan tragedi yang pernah melanda Banjarmasin. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali.
Pada Jumat kelabu tersebut, kota Banjarmasin bagai di koyak-koyak dan di bumi hanguskan. Prasangkapun menjadi bahasa yang satu. Keberagaman yang semula bersenergi dengan indahnya, menjadi luluh lantak dengan adanya isu tak bertanggung jawab. Sampai sekarang, kasusnya belum selesai dan di tindak lanjuti. Ada isu bahwa skenario kerusuhan itu telah direkayasa oleh pihak yang tidak bertanggung jawab” ujarnya.
Menurut mahasiswa FKIP Uniska, semester IV ini, melanjutkan “padahal bukti sosiologis justru mengatakan lain. Warga Banjar yang dominan di Banjarmasin, bukanlah warga yang fanatik terhadap suatu kelompok politik atau hitung dagang warga tertentu. Sehingga boleh jadi kejadian ini, adalah digerakkan oleh elit politik tertentu demi kepentingan mereka.
Maka biarkan hari ini kami mengenang dan mengingatkan tragedi Jumat kelabu. Untuk mereka yang kehilangan anggota keluarganya, kehilangan lahan usahanya, dan mereka yang merindukan keadilan dan kebenaran yang telah lama tenggelam” pungkasnya. ara/mb05


Tidak ada komentar:

Posting Komentar