Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Jumat, 30 Desember 2011

230511-senin(selasa)-PA Putri Harapan Ibu (Dm.310511)


Photo: mb/ara
RATUSAN – Sudah ratusan anak-anak yang purna asuh di PA Putri Harapan Ibu

PA Putri Harapan Ibu
Tiga Puluh Empat Tahun Mengasuh Anak-Anak putri 

SEMENJAK didirikan pada 1977 hingga sekarang, Panti Asuhan (PA) Putri Harapan Ibu yang terletak di Jl Cendana I No 52 Kayu Tangi Banjarmasin, sudah membina ratusan anak-anak putri yang purna asuh.
Sejauh mana perkembangan PA Putri Harapan Ibu, Mauizoh salah satu pengurus panti menceritakan kepada Mata Banua.
 “Pertama berdiri tentunya masih kembang kempis, tapi setelah dikenal masyarakat hingga sekarang, menjadi lebih mudah,  cukup banyak bantuan untuk biaya anak-anak. Di sini ada yang anak yatim, ada yang piatu, dan yang terbanyak adalah anak-anak yang tidak mampu, walau orang tuanya masih lengkap. Mereka semua berasal dari berbagai daerah di Kalsel.
Karena sudah lama berdiri, tentunya sudah ratusan anak-anak yang purna asuh. Dari yang sudah purna asuh, sekitar 30 persen yang sudah mandiri, sering datang untuk menyisihkan sedikit penghasilannya membantu adik-adiknya yang masih ada di sini.
Jumlah batuan rata-rata Rp20 juta per bulan, antaralain diperoleh dari bantuan Pemerintah kota sekitar Rp4 juta, Yayasan Dharmais Jakarta Rp1 juta, PKPS BBM Depsos Jakarta Rp4 juta, Insedentil (tidak tetap) Rp10 juta, dan Donator (tetap) Rp1 juta. Kebanyakan penyumbangnya dari luar Banjarmasin
Sedangkan pengeluaran dari SPP Rp1 juta lebih, uang saku Rp2 juta lebih, uang makan sekitar Rp5 juta, kemudian operasional dan lain-lain, yang jumlah keseluruhannya kurang lebih Rp20 juta pula per bulan.
Kalau di hitung-hitung, Alhamdulillah kadang-kadang ada saja sisa lebih dari bantuan perbulan, yaitu ditambah dengan bantuan masyarakat tiap harinya yang mengasih sembako, pakaian dll” ujarnya.
Mauizoh melanjutkan “jumlah anak yang diasuh ada 40 orang putri. Dengan tingkat pendidikan dari yang sudah kuliah, SMA, SMP, dan SD. Kemudian ada satu anak masih TK berumur 7 tahun, ia masuk disini saat berumur 6 tahun, berasal dari Kurau, bapaknya sudah meninggal, sedang ibunya tidak mampu.
Di sini ada 14 kamar, satu kamar 2 smpai 3 orang anak. Masing-masing kamar, diatur ada yang besar dan ada yang kecil, sehingga yang besar bisa membimbing yang lebih muda. Setiap anak bertanggung jawab dengan tempat tidurnya, dan untuk membersihkan kamar mereka atur sendiri secara bergiliran.
Seperti layaknya sebuah keluarga, ada yang baik, ada yang suka bertengkar, ada yang susah diatur, sehingga harus tiap hari di nasehati. Apabila ada yang tidak ikut sholat berjamaah, dipotong uang saku, tapi uang nya dimasukkan dalam tabungannya masing-masing.
Ada pula yang hukumannya bersih-bersih rumah dan bersih-bersih musholla. Anak yang terlampau sering melanggar peraturan, akan diberi surat perjanjian dan apabila tetap melanggar terpaksa dikeluarkan. Untuk jumlah tabungan mereka, kita perlihatkan dan hanya boleh diambil bila mereka sudah keluar dari panti. Ada juga anak yang punya inisiatif sendiri, minta uangnya ditabung.
            Kegiatan rutin anak-anak, habis Ashar mengaji dan habis Magrib belajar. Kemudian setengah bulan sekali pada Minggu ada pengajian (ceramah agama) dari Ustadjah.
Waktu santai atau bermain, entah itu nonton TV di bolehkan sore hari bila tugas mereka sudah selesai, dan pada malam Minggu dan Minggunya. Sedang Minggunya selain senam pagi bersama, juga kerja bakti membersihkan panti” katanya.
            Menurut Mauizoh “lebih banyak senang dari pada sedihnya mengasuh mengasuh anak-anak di panti. Apalagi bila melihat mereka berprestasi di sekolah. Seperti tahun ini ada yang masuk rangking tiga besar disekolahnya yaitu di SMA Korpri Banjarmasin.
            Kalau ada anak yang sudah lulus SMA, dan ia ingin kuliah akan kami kuliahkan. Semua biaya ditanggung oleh panti, asal jangan setengah-setengah, artinya sampai selesai. Apabila ada yang mau bekerja akan kami carikan pekerjaan.
            Mauizoh menyayangkan beberapa tahun ini, tidak ada lomba yang diadakan oleh Pemko. Ia memperlihatkan piala lomba yang pernah diaraih anak-anak. “ini adalah prestasi yang pernah diraih anak-anak” pungkasnya. araska

Tidak ada komentar:

Posting Komentar