Photo: Mujiyat SSn M Pd
KALSEL PERLU PUNYA BALAI BUDAYA DI TIAP DAERAH
Sebelum keluhan para seniman mengemuka di media masa. Dalam sebuah perbincangan dengan Mata Banua, Mujiyat SSn M Pd, menceritakan gagasannya tentang Balai Budaya.
Mujiyat mengatakan “saya ada menghadiri Kongres Budaya di Yogyakarta dan banyak hal menarik yang sebenarnya bisa kita ambil contoh dan dilaksanakan disini. Kegiatan dalam kongres budaya tersebut adalah mengangkat kesenian daerah yang masih mempunyai potensi untuk dikembangkan.
Kalau malamnya ada pagelaran tari, wayang dan lainnya. Siangnya dilanjutkan dengan memberikan apresiasi terhadap apa yang sudah digelar. Kemudian mendiskusikan semua yang sudah digelar itu, mengenai mau diapakan, potensi pengembangannya sejauh mana.
Malamnya lagi, ada kolaborasi seni, sebuah inovasi seni dengan catatan tanpa menghilangkan akar daerahnya. Mereka mengajak untuk mengapresiasi kebudayaan antar etnik” ujarnya.
Hal lain yang lebih menarik menurut Mujiyat “disana ada Balai Budaya yang sifatnya adalah sebagai wadah atau tempat untuk mendidik. Siapa saja boleh berlatih dengan gratis, siapa saja boleh pentas dengan gratis secara bergiliran. Ada yang nonton atau tidak, mereka akan tetap tampil. Kalau Balai Budaya dikembangkan didaerah kita ini, warna seni regenerasi akan semakin banyak.
Balai Budaya adalah sub unit Taman Budaya, milik bersama para seniman. Beda dengan Taman Budaya, karena Taman Budaya tingkatan sebenarnya adalah tempat untuk pertunjukan, yang operasionalnya telah dibiayai oleh pemerintah” ungkap Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olahraga Kota Banjarmasin ini, beberapa waktu (3/11) yang lalu. ara/mb05
Tidak ada komentar:
Posting Komentar