Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 24 Desember 2011

300111-minggu(senen)-banjar film.2-Tuna Grahita

Photo: mb/ara
TUNA GRAHITA – Pemutaran film dokumenter dan diskusi tentang anak Tuna Grahita yang dilaksanakan oleh Banjar Film

SETIAP ANAK YANG LAHIR ADALAH PARA JUARA

BANJARMASIN – Setiap anak adalah ciptaan terbaik yang telah lulus seleksi sejak kejadian pertama (pertemuan sel sperma dan sel telur). Setiap anak lahir membawa misi atau tugas khusus, tidak terkecuali bagi anak-anak Tuna Grahita atau cacat mental.
Menurut Dra.Masliani dari Pusat Terapi Autis Bina Permata Keluarga “oleh karena setiap anak membawa tugas khusus, tentunya telah dibekali pula dengan sejumlah potensi untuk kehidupannya. Maka kita adalah pelayan agar mereka dapat menunaikan tugas khususnya dengan optimal” katanya dalam pembukaan diskusi seusai pemutaran film dokumenter.
Dalam diskusi banyak peserta yang terlibat aktif bertanya. Apa yang telah dilihat dalam film dokumenter, telah menggugah keingin tahuan lebih mendalam seputar anak-anak Tuna Grahita atau cacat mental.
Kepada Mata Banua, seusai diskusi Masliani memberikan komentar “saya sangat berterimakasih sekali dengan kegiatan pemutaran film dokumenter tentang Tuna Grahita atau cacat mental yang dilaksanakan oleh Komunitas Banjar Film pada malam ini.
Mudah-mudahan melalui kegiatan ini, kita bisa mensosialisasikan kepada masyarakat, supaya mereka lebih peduli terhadap anak-anak Tuna Grahita atau cacat mental, yang saya sebut sebagai anak-anak berkebutuhan khusus. Sehingga anak-anak berkebutuhan khusus bisa dideteksi sedini mungkin.
Hal yang paling penting adalah sangat diperlukan kesadaran dan pemahaman masyarakat atau keluarga yang mempunyai anak berkebutuhan khusus. Terima merika apa adanya, berikan kehangatan yang baik dilingkungan keluarga, maupun dilikungan sekolah agar tercipta sekolah yang ramah.
Komunitas Banjar Film dengan program screen Docs sebagai media listerasi pemutaran film dokumenter dan diskusi, yang pada malam Minggu (29/1) menampilkan film dokumenter yang berjudul SOIna dibuat oleh Anom Bayu Susanto pada 2009.
SOIna adalah sebuah film dokumenter berdurasi 25 menit yang khusus dibuat untuk SOINA (Special Olympic Indonesia). Pada November 2008, SONIA menggelar acara rutin berskala nasional di Jakarta.
Peserta yang berpartisipasi dalam SONIA, datang dari berbagai penjuru Indonesia. Aswin dan Nadziroh adalah dua dari sekian banyak peserta yang berlomba. Film ini sendiri menceritakan perjuangan Aswin dan Nadziroh, dua anak yang berkebutuhan khusus, yang berlatih dan berlomba hingga meraih kemenangan. ara/mb05



Tidak ada komentar:

Posting Komentar