Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Jumat, 01 Juni 2012

010612-jumat(sabtu)-pengumuman kelulusan UN SMP.doc


Photo: mb/ara
PENGUMUMAN - Pengumuman dan penyerahan berkas kelulusan bersama Kepala Sekolah se-Kota Banjarmasin di Aula Disdik Kota Banjarmasin.

Banjarmasin Peringkat Pertama Siswa Terbaik UN SLTP

BANJARMASIN – Jumlah siswa SLTP yang lulus UN di Kota Banjarmasin tahun ini, lebih meningkat dibanding tahun lalu. Kalau pada 2011 ada 36 siswa yang tidak lulus (TL), maka pada 2012 hanya 13 siswa yang TL. Bahkan Kota Banjarmasin meraih peringkat pertama siswa terbaik se-Kalsel.
            Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin, Hesly Junianto, pada Jumat (1/6) siang, seusai pengumuman dan penyerahan berkas kelulusan bersama Kepala Sekolah se-Kota Banjarmasin di Aula Disdik Kota Banjarmasin.
Berdasarkan data Disdik Kota Banjarmasin dan dari SMS Sekertaris Disdik Provinsi Drs H Herman Taupan, bahwa persentasi kelulusan dan prestasi nilai tertinggi UN SLTP, yaitu:
Se-Kalsel ada 77 siswa SLTP yang TL, yaitu 0,16 persen dari 48519 siswa yang mengikuti UN. Peringkat pertama yang lulus UN seratus persen yaitu Kota Banjarbaru.
Selanjutnya HSS (0,04 persen) dan Tabalong (0,03 persen), masing-masing ada 1 siswa. HST (0,06 persen) ada 2 siswa. Batola (0,08 persen) ada 3 siswa. Tapin (0,18 persen) ada 4 siswa. HSU (0,20 persen) ada 6 siswa. Kabupaten Banjar (0,12 persen), Balangan (0,44 persen), Tanbu (0,20 persen), masing-masing ada 7 siswa. Kotabaru (0,30 persen) ada 11 siswa. Banjarmasin (0,14 persen) ada 13 siswa. Tala (0,41 persen) ada 15 siswa.
Sedangkan peringkat pertama dari total nilai dari empat mata ujian yang di UN kan, diraih oleh HST dengan total nilai 31,56. Selanjutnya Banjarmasin total nilai 31,52, HSS total nilai 31,36, Banjarbaru total nilai 31,25, HSU total nilai 31,05, Balangan total nilai 30,57, Kabupaten Banjar total nilai 30,22, Tapin total nilai 30,10, Tala total nilai 30,11, Kotabaru total nilai 29,79, Batola total nilai 29,75, Tabalong total nilai 29,71, Tanbu total nilai 29,59.
Siswa nilai tertinggi se-Kalsel diraih oleh Tasya Valiana Bambang dari SMP Santa Maria Banjarmasin dengan nilai 38,60. Selanjutnya Desiana Hafsari dari MTSN Barabai dengan nilai 39,00. Dan Wahyu dari SMP Terbuka Martapura dengan nilai 34,20.
Untuk Kota Banjarmasin, total Peserta UN SLTP pada 2012 ada 9067 siswa, jumlah yang lulus ada 9054 siswa (99,86 persen). Jumlah sekolah yang mengikuti UN SLTP ada 87 sekolah, yaitu 34 SMP Negeri, 23 SMP Swasts, 4 MTs Negeri dan 26 Mts Swasta.
            Tiga Belas siswa yang TL berasal dari SMPN 4, SMPN 20, SMPN 26, SMP PGRI 3 dan MTsN Banjar Selatan 2, masing-masing sekolah satu siswa yang tidak lulus UN. Kemudian SMPN 10 ada 2 siswa yang tidak lulus. Sedangkan SMP NU dan MTs Siti Mariam, masing-masing ada 3 siswa yang tidak lulus.
            Sedangkan nilai tertinggi se-Kota Banjarmasin untuk SMP, setelah Tasya Valiana yaitu Joshua Antjony Limanto dari SMPN Kanaan dengan nilai 38,40, Ria Novita Rahimi dari SMPN 1 dengan nilai 38,20.
Nilai tertinggi se-Kota Banjarmasin untuk MTs diraih oleh Yeyen Nalida dari MTsN Kelayan dengan nilai 36,60. Selanjutnya tiga siswa dari MTsN Banjar Selatan yaitu, M Nautal Huda dengan nilai 36,10, serta Maulana Aditama dan M Arieb Salam masing-masing dengan nilai 35,90. ara/mb05

010612-jumat(sabtu)-kadisdik bjm akan panggil kepsek yang siswanya konvoi.doc


Pertimbangkan Pengumuman UN Melalui Internet

BANJARMASIN – Beberapa Kepala Sekolah (Kepsek) di Kota Banjarmasin mengeluh, kesulitan mengendalikan siswa untuk tidak melakukan aksi corat-coret dan konvoi. Hal ini dikarenakan siswa berkumpul di sekolah untuk mendengarkan pengumuman kelulusan.
            Sehingga dari perbincangan Mata Banua dengan Drs Gunarto MM Pd, Kepala SMAN 3 Banjarmasin, pada Sabtu (26/5) yang lalu, ia berharap cara-cara pengumuman UN dirubah. Pengumuman seperti sekarang (siswa berkumpul di sekolah) menyebabkan terjadinya aksi corat-coret bahkan bisa saja melakukan konvoi.
            Ini zaman teknologi, akan lebih baik pengumuman melalui media massa cetak (koran) atau melalui internet. “Kalau ini dilakukan, beban guru akan berkurang. Wali siswa dan siswa itu sendiri tidak perlu datang ke sekolah. Kami (Kepsek) akan segera mengusulkan ini dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin” katanya.
            Kadisdik Kota Banjarmasin, Hesly Junianto, pada Jumat (1/6) siang, menyatakan akan mempertimbangkan usulan tersebut. “Kalau memang tuntutannya seperti itu akan dibicarakan bersama-sama dan dicari jalan terbaik. Selama ini kita hanya menjalankan intruksi dari Disdik Provinsi Kalsel” ujarnya.
Sebelumnya Mata Banua telah memantau beberapa SLTA, dan kedapatan beberapa siswa melakukan aksi corat-coret. Serta kedapatan pula sekelompok siswa yang melakukan aksi konvoi di jalan Manggis, jalan Gatot Subroto, jalan Pramuka, dan jalan Vetran. Konsentrasi kelompok konvoi terbesar ada di jalan Gatot Subroto, yang dilakukan siswa SMK 3 Muhammadiyah Banjarmasin.
Terkait adanya siswa yang kedapatan konvoi tersebut, Hesly menegaskan akan memberikan teguran dan memanggil Kepseknya. ara/mb05

310512-kamis(jumat)-RUU KKG produk Sekulerisme.doc


RUU KKG Produk Sekulerisme

Semenjak munculnya Rancangan Undang-Undang Keadilan dan Kesetaraan Gender (RUU KKG), suara pro-kontra terus bermunculan. Beragam diskusi dan dialog pun dilakukan berbagai lembaga dan komunitas sosial masyarakat.
            Untuk mencermati sejauh mana RUU KKG ini sesuai dengan UUD dan hukum Islam, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Syariah dan Anak-anak Syariah (ASRI) IAIN Antasari Banjarmasin, telah mengadakan Dialog Publik RUU KKG pada Selasa (29/5) pagi.
Dialog bertempat di Auditorium IAIN Antasari Banjarmasin, dan Selaku narasumber dialog yaitu Deden Koswara SH MH dari dosen Fakultas Hukum Unlam, Norlaila MAg MPd dari Pusat Studi Gender, dan Wawan Wirawan SPDi dari Staf Ahli Fraksi Golkar di DPRD Kalsel.
            Menurut Sayyid Maulana Ahmad, Ketua Pelaksana Dialog Publik RUU KKG, bahwa akidah sekulerisme menjadi pra syarat mutlak terealisasinya RUU KKG. Ide KKG sebenarnya merupakan ide stereotype barat sebagai perlawanan atas penindasan perempuan di Eropa.
Penindasan itu dianggap akibat adanya perbedaan dan ketaksetaraan perempuan dan laki-laki. Untuk menghilangkan penindasan tersebut, laki-laki dan perempuan harus setara dan disamakan, dan tidak boleh ada diskriminasi. Dan begitulah baru dianggap adil. Ini sama persis dengan pemahaman keadilan ala Marxist.
Dalam perspektif gender, penindasan atas perempuan dipengaruhi oleh sudut pandang patriarkhi dalam aturan dan hukum. Maka aturan dan hukum harus dibuat dengan sudut pandang perempuan agar terealisasi KKG. Keterlibatan perempuan menjadi keharusan sekaligus ukurannya. Jika partisipasi perempuan itu sama dengan laki-laki barulah dianggap benar-benar setara dan adil.
            Serta dalam perspektif gender, penindasan atas perempuan juga dipengaruhi oleh pandangan budaya dan agama yang dianggap patriarkhis. Maka pengaturan relasi laki-laki dan perempuan dalam semua aspek, harus dijauhkan dari ketentuan agama dan harus diserahkan kepada manusia, dengan partisipasi perempuan yang setara dengan laki-laki. Dasar pemikiran perspektif gender seperti ini berasal dari sekulerisme.
            RUU KKG sangat kental dengan ideology feminisme, yang tidak ada hubugannya dengan pembangunan bangsa Indonesia yang bermartabat. Bahkan hanyalah terjemahan dari Convention on the Elimination of all forms of Discriminination Against Women (CEDAW). Misalnya tentang definisi diskriminasi terhadap perempuan.
            Dilain pihak, seusai Dialog Publik RUU KKG, M F Rahman, Ketua Steering Committee acara dialog menyampaikan dengan Mata Banua. Bahwa produk hukum yang hasil copy paste dari Barat, ada kemungkinan campur tangan pihak barat. “Indikasi adanya campur tangan ini yang harus diwaspadai” kata Rahman yang juga sekertaris umum Kajian Ilmiah Antasari Cendikia.
            Sejarah Negara-negara Islam yang menerapkan syariat Islam secara kaffah, isu tentang gender ini tidak pernah muncul sama sekali. Karena Islam sangat memuliakan perempuan.
Berbeda dengan negara-negara yang tidak menerapkannya, apalagi negara-negara yang hanya memilih-milih syariat yang ada di dalam hukum Islam, tentu sangat marak sekali isu gender tersebut.
Padahal fakta kedepannya RUU KKG malah bisa membawa mudharat bagi kaum perempuan itu sendiri. Karena ia akan menyalahi kodratnya sebagai seorang wanita dan juga melanggar hukum-hukum Tuhan yang telah ditetapkan dalam kitabNya.
Ada beberapa pasal dalam RUU KKG yang terlalu umum dan bisa ditafsirkan secara bebas. Penafsiran secara bebas bisa saja menyimpang dari aturan Islam. Pasal-pasal seperti itu harus secara terperinci. “Apabila RUU KKG ini mau diteruskan dan ditetapkan, maka harus direvisi ulang” ujarnya. ara/mb02

310512-kamis(jumat)-KPID temukan keluhan penyiaran.doc


Photo: Samsul Rani

Dua Puluh Pengaduan Terhadap Siaran TV Lokal

BANJARMASIN – Selama bulan Mei sudah ada 20 pengaduan, mengenai program siaran yang dilakukan lembaga TV Lokal. Salah satu TV lokal yang dilaporkan masyarakat adalah program siaran dari TVRI Banjarmasin.
            Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalsel, Samsul Rani, beberapa hari yang lalu. Menurutnya, walau KPID Kalsel masih sangat banyak keterbatasan. Baik dari jumlah staf yang hanya 7 orang, maupun keterbatasan sarana dan prasarana.
Sedangkan radio yang diawasi sangat banyak, di Banjarmasin saja ada 23 radio, belum lagi radio di Kabupaten/kota lainnya di Kalsel, ditambah dengan TV lokal dan nasioanal.
Tapi dengan adanya pengaduan masyarakat Banjarmasin tersebut, ini membuktikan bahwa sosialisasi KPID Kalsel telah membuahkan hasil. “Semua pengaduan/laporan selalu kami balasi dan segera ditindak lanjuti. Walaupun banyak masyarakat yang mengadu via SMS di 085821000070, tidak mencantumkan namanya. Selanjutnya lembaga televisi maupun radio yang diadukan akan diberi surat peringatan. Apabila pengaduan tersebut terkait TV Nasional, maka akan dilaporkan dengan KPI pusat” katanya.
Program KPI saat ini adalah sosialisasi Pedoman Prilaku Penyiaran dan Standart Program Siaran (P3SPS) 2012, sebab P3SPS yang  2009 telah dicabut dan diganti. Yang baru dari P3SPS 2012, pengaturannya lebih detail. Seperti pengaturan penyiaran kampanye pemilu, tayangan mistik dll. Lembaga radio dan TV juga mempunyai kewajiban, untuk memberitahukan tentang P3SPS kepada karyawannya.
KPID Kalsel akan melakukan sosialisasi dengan berbagai komponen. Baik dilingkugnan kampus maupun komponen masyarakat umum lainnya. Setiap KPI mempunyai kewenangan pengawasan. Sebelum pengawasan tentunya harus diberitahu dulu dengan publik.
Memberitahukan apa tontonan yang baik dan apa yang tidak baik inilah yang menjadi kewajiban KPI, untuk menyampaikannya dengan masyarakat. Sebab UU No 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, pasal 17 juga menyatakan bahwa masyarakat juga punya kewajiban melakukan pengawasan. Masyarakat harus cerdas, ketika masyarakat cerdas, otomatis TV dan radio akan mengikuti.
KPI mewakili masyarakat dan melakukan pemantauan, akan lebih kuat lagi bila didukung masyarakat. “Yang kita lawan ini adalah industri. Industri ini apasih yang kurang, duitnya banyak, infrastruktur peralatannya saja luar biasa, orang-orang pintarnya juga banyak. Nah untuk menghadapi itu, mari kita bersama-sama” ujar Samsul Rani. ara/mb05

270512-minggu(senin)-tetes keringat para murid sekumpul (di berita kaki).doc


Photo: mb/ara

-          MAQAM – Maqam Guru Sekumpul, KH Muhammad Zaini, disamping maqam beliau juga ada maqam KH Seman Jalil, kemudian paman beliau Alimul fadhil KH Seman Mulia, dan di belakang ada maqam ibu beliau
-          HARI PERTAMA – Haul Guru Sekumpul yang ke-7 hari pertama untuk warga Sekumpul dan sekitarnya, pada Sabtu malam
-          PERSIAPAN HAUL – Kesibukan para murid Guru Sekumpul mempersiapkan pelaksanaan haul

Tetes Keringat Para Murid Guru Sekumpul

Dari Sabtu pagi (26/05) wilayah sekumpul sudah dipenuhi ja’maah yang datang untuk menghadiri peringatan haul Syaikh al-Alim al-Allamah Muhammad Zaini bin al-Arif billah Abdul Ghani bin Abdul Manaf al-Banjari, atau yang akrab disapa dengan Guru Sekumpul.
            Terlepas dari ja’maah yang datang, warga sekumpul dan para murid Guru Sekumpul telah melakukan persiapan untuk haul, satu minggu sebelumnya. Dimulai dari gotong-royong membersikan lingkungan, membangun tenda untuk jama’ah yang datang, menyiapkan lahan parkir kendaraan, menyiapkan tong-tong air wudhu dan WC.
Kemudian memasang lampu penerangan, memasang pengeras suara, menyiapkan dapur untuk memasak makanan, menyiapkan bahan-bahan yang akan disajikan. Hingga  meracik bumbu, mengolah daging, memasak nasi, membuat kotak nas, hingga pada minggu paginya memasukkan nasi dan lauk pauknya kedalam kotak nasii/ nasi bungkus.
Masing-masing RT membagi tugas untuk warganya, siapa yang mengatur parkir, siapa yang menjadi keamanan, siapa yang membagi nasi kotak saat acara, dll.
            Di balik puluhan ribu ja’maah yang datang, tersembunyi tetes keringat warga sekumpul serta para santri yang melayani tamu dengan tulus dan ikhlas.
Menurut penjelasan H Abdurrahman Salim di gang Hijrah Sekumpul yang di percaya sebagai humas pelaksana haulan, pada Sabtu malam. Ia mengatakan  bahwa Haul Guru Sekumpul dilakukan dua kali, haul untuk warga sekumpul dan sekitarnya, dilaksanakan pada Sabtu malam di Mushalla Arraudah komplek Sekumpul. Untuk haul ini disiapkan sekitar 5000 nasi kotak/nasi bungkus..
            Kalau haul untuk khalayak umum pada minggu malam, pada 2010 disiapkan sekitar 100 ribu nasi kotak, dan pada 2011 sekitar 135.625 nasi kotak. Setiap tahun, jama’ah yang datang, sudah tentu akan bertambah.
Maka untuk haul Guru Sekumpul yang ke-7 bagi masyarakat umum pada 2012 disiapkan 175.000 nasi kotak, ditambah 200 nasi kotak sumbangan warga.  Ada sekitar 1.410 belek beras dan 7 ton daging sapi. Pusat pelaksanaan haul tetap di Mushalla Arraudah.
Diluar dari yang tercatat oleh panitia, masing-masing warga juga banyak membuat nasi kotak/nasi bungkus sendiri untuk dibagikan dengan jama’ah yang datang.
Semua bantuan yang ada adalah inisiatif masyarakat sendiri, ada yang membantu daging, ada yang membantu beras, ada yang membantu bumbu-bumbu masak, ada yang membantu tenaga dan lain-lain.
            Pada 2011, ada pembagian 6 sektor wilayah sebagai pos, yaitu sektor gang Taufik, sektor gang Mahabbah gang Arrahmah, sektor keenam terdiri dari dalam Regol, gang Hijrah dan gang Nusantara.
            Maka untuk 2012 di bagi menjadi13 sektor, yaitu sektor satu di gang Taufik, sektor dua di gang Mahabbah, sektor tiga di gang Hijrah, sektor empat di simpang ampat (arah ke Tanjung Rema), sektor kelima di Arrahmah, sektor keenam di gang Pribadi, sektor ke tujuh di komplek Madani, sektor kedelapan di Muhaimin, sektor kesembilan di Mahabbah ujung, sektor kesepuluh di Nusa Indash, sektor kesebelas di tempat H Nur’aini (gang Pribadi), sektor keduabelas di Sungai Kacang, dan sektor ketigabelas juga ada di Sungai Kacang.
Kondisi wilayah sekumpul pada 1980-an, ibarat hutan belantara yang penuh semak belukar pohon karamunting. Hanya satu-dua rumah yang tampak. Pada dekade 1980-an, pengajian masih digelar di Mushalla Darul Aman, Jalan Sasaran, Kelurahan Keraton, Martapura. Baru pada awal 1989, pengajian pindah ke lokasi baru sekaligus menandai era baru dunia syiar Islam di Martapura. W
Perubahan terjadi dalam penyebutan kawasan itu. Semula, sekitar hutan karamunting masyhur dengan sebutan Sungai Kacang. Ketika pengajian hijrah, KH Muhammad Zaini Abdul Ghani mempopulerkan nama baru yaitu Sekumpul dan wilayah Sekumpul pun berubah.
Banyak para murid KH Muhammad Zaini yang ikut hijrah ke Sekumpul, dan memulai era para murid Sekumpul. Setelah di Sekumpul semakin banyak santri yang berdatangan dari berbagai pelosok daerah hingga di luar Kalsel, yang selanjutnya sebagian juga menetap di Sekumpul. Para santri ini biasanya disebut Pondokan.
            Syaikhuna al-Alim al-Allamah Muhammad Zaini bin al-Arif billah Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman bin Muhammad Sa’ad bin Abdullah bin al-Mufti Muhammad Khalid bin al-Alim al-Allamah al-Khalifah Hasanuddin bin Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari.
Beliau dilahirkan di Tunggul Irang, Dalam Pagar, Martapura pada malam Rabu 27 Muharram 1361 H bertepatan dengan 11 Februari 1942 M. Dan wafat pada 5 Rajab 1426 H bertepatan dengan Rabu 10 Agustus 2005 pukul 05.10 wita di rumah kediamannya di Sekumpul, pada usia 63 tahun.
Sepeninggal Guru Sekumpul, banyak para murid yang kembali kedaerahnya masing-masing, walau ada sebagian yang menetap disekumpul. Biarpun para murid telah tersebar dipelosok daerah, tapi para murid masih setia dan tetap menjaga tali silaturahmi, walau hanya saat haul dilaksanakan. Apapun profesi para murid sekarang, kesetiaan para murid ditunjukkan dengan membantu dana dan tenaga, bagi persiapan haul hingga pelaksanaannya.
Satu sama lain, para murid telah saling mengenal. Sehingga tanpa perlu diminta, langsung saja bergabung dengan murid lainnya, membantu segala proses haul untuk menyambut dan menjamu jama’ah yang datang. ara/mb02