Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Kamis, 17 Januari 2013

051012-Obat Tradisional Untuk Pecandu Narkoba



Air Seni Untuk Pecandu Narkoba

Bagi yang benar-benar ingin sembuh dari kecanduan narkoba, banyak cara pengobatan yang bisa ditempuh. Merasa kemahalan dengan pengobatan terapi modern, bisa saja menggunakan terapi yang lebih murah.
Seperti terapi dengan pengobatan herbal, atau menggunakan terapi alternatif. Salah satu terapi alternatif adalah dengan menggunakan air seni, yang disebut dengan terapi urin.
            Pada perbincangan Mata Banua dengan Kepala BNN Kota Banjarmasin, Drs HM Nusri MSi, beberapa waktu yang lalu. Banyak informasi bermanfaat yang didapat, seputar penanggulangan bahaya Narkoba, serta pengobatan untuk pecandu narkoba.
            Mendengar kata air seni, sudah pasti banyak orang yang merasa jijik, kotor, bau dan najis. Ternyata pengobatan menggunakan air seni telah dilakukan beribu-ribu tahun yang lalu, untuk mengobati beberapa penyakit.
            Dari beberapa sumber menyebutkan, bahwa di India terapi urin sudah dikenal sejak 5000 tahun yang silam. Bukti ini diperkuat dengan adanya tulisan dalam kitab Damar Tantra, bab Shiwambu Kalpavidhi.
            Dalam kitab tersebut tertulis, dengan mempraktekkan minum air seni dapat meremajakan jaringan tubuh. Sehingga orang India meminum urin setiap pagi untuk menjaga kesehatan.
            Suku Aztec di Amerika menggunakan urin untuk membasuh luka luar, sebagai pencegah infeks, serta diminum untuk meredakan sakit lambung dan usus. Di Eropa sejak 4000 tahun yang lalu pada zaman Romawi, urin digunakan untuk pengobatan luka akibat gigitan anjing atau ular, infeksi mata, dan luka bakar.
            Bangsa Eskimo memanfaatkan urin untuk keramas, sehingga membuat rambut menjadi lebih bercahaya dan indah. Di Cina pada masa dinasti Han (1700 tahun yang lalu), terapi urin digunakan untuk melancarkan peredaran darah, penenang, menghilangkan panas dalam, penyakit mata serta luka pukul.
            Para pakar urinoterapis menemukan tidak kurang 200 unsur elemen murni dalam air seni. Elemen-elemen yang dipercaya mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Menurut para pakar urin, memang tidak semua urin bisa dipakai sebagai terapi. Apalagi yang digunakan dengan cara diminum. Urin yang boleh dipakai pengobatan adalah urin sendiri.
Urin yang baik yaitu urin yang berwarna jernih dan tidak berbau. Urin ini harus segera diminum begitu dikeluarkan, dan sebaiknya hanya urin aliran bagian tengah. Aliran ujung yang keluar dibuang dulu. Baru urin aliran tengah yang ditampung semua. Sedangkan aliran akhir sebelum berhenti kencing ,juga harus dibuang.
            Urin yang baik untuk diminum adalah urin pada pagi hari atau setelah bangun tidur. Urin yang keluar pada pagi hari mempunyai kadar nutrisi yang lebih tinggi, jika dibandngkan dengan urin yagn keluar pada siang hari.
            Ada dua cara terapi urin, yaitu internal dan eksternal. Terapi urin internal dilakukan dengan cara diminum, suntik, tetes (mata, hidung, dan telinga), kumur dan dimasukkan melalui dubur. Sedangkan terapi urin eksternal, dilakukan dengan cara memijat atau membasuh, kompres dan rendam bagian tubuh yang akan diobati.
Dosis terapi urin tidak terbatas, makin banyak urin yang dikonsumsi makin cepat sembuh. Serta tidak ada efek samping, misalnya keracunan atau overdosis. Namun bagi beberapa orang, akan menyebabkan reaksi tertentu. Seperti gatal, diare, ngilu, batuk-batuk, kembung, sembelit, gigi ngilu, dan kepala pusing.
Sebenarnya rekasi ini suatu pertanda penyakit akan sembuh. Apabila timbul reaksi-reaksi ini, bisa saja terapi dihentikan dulu untuk sementara, hingga gejalanya hilang. Kalau pun mau diteruskan walau ada reakasi, juga tidak mengapa.
Tidak ada masalah melakukan terapi urin, bersamaan dengan meminum obat dari dokter. Sebagai uji coba terapi, bisa dengan meminum satu sendok urin sehari. Bila telah terbiasa, dosisnya bisa ditingkatkan.
Bagi yang merasa sulit menelannya, urin dapat dicampur dengan jus buah. Rasa urin memang tergantung denga apa yang dikonsumsi sehari-hari. Bila ingin urin terasa tawar dan tidak terlalu berbau, dianjurkan untuk memperbanyak makan sayur dan buah serta minum air putih. Bila mengkonsumsi daging atau makanan lain yang berlemak, urin akan terasa lebih asin, asam, atau bahkan pahit.
Seperti inilah pula terapi urin untuk para pecandu narkoba dilakukan. Semakin rutin meminum urin, semakin dapat menghilangkan kecanduan si penderita. ara/mb02

Tidak ada komentar:

Posting Komentar