Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Kamis, 17 Januari 2013

100412-Konotasi Dukun Bagi Orang Banjar



Konotasi Dukun Bagi Orang Banjar

Istilah dukun dalam masyarakat suku bangsa Banjar, konsep pengertiannya berbeda dengan yang ada dalam bahasa Indonesia. Suku Banjar mempercayai dukun lebih dari sekedar kemampuan mengobati penyakit, tetapi juga bisa menyebabkan orang sakit.
            Menurut penuturan Budayawan Kalsel, Drs H Syarifuddein R, beberapa waktu yang lalu dengan Mata Banua. Bahwa dukun bagi orang Banjar, adalah orang yang suka melakukan perbuatan yang bertentangan dengan norma sosial atau ajaran agama. Sehingga status sosial sebagai dukun dianggap kurang terhormat.
            Oleh karena itu para ahli pengobatan tradisional yang ada di daerah ini, tidak suka disebut dukun. Penyebutan dukun justru merupakan cemoohan yang ditujukan kepada ahli pengobatan, yang sering melakukan praktek pengobatan yang kurang terpuji.
            Beberapa penyebutan orang Banjar untuk para ahli pengobatan tradisional antara lain:
Bidan kampung, mempunyai keahlian memberikan pertolongan sejak wanita hamil, hingga melahirkan. Dapat pula merangkap tugas sebagai tukang urut yang mengerti kondisi  Profesi bidan kampung hanya dilakukan oleh wanita sana.
Peran bidan kampung bagi masyarakat Banjar sangat penting. Sehingga keluarga yang baru melahirkan mengadakan upacara bapalas bidan, sebagai ungkapan rasa terimakasih dan penghargaan atas pertolongan bidan kampung.
Tukang urut (ahli pijat), disamping mengobati penyakit salah urat, keseleo, patah tulang, dan memijat mengendorkan urat. Dapat pula mengobati penyakit sakit perut, balawa, tekok (gondok), burut (hernia), lemah urat dll.
Panambaan atau tukang tamba, adalah orang yang mempunyai keahlian pengobatan terutama yang berhubungan dengan kepercayaan, adat istiadat dan kejiwaan. Praktek dari panambaan lebih menggunakan media mistik dan sering ada syarat khusu yang harus dipenuhi pasien.
Muallim atau tuan guru, adalah orang yang memiliki pengetahuan ilmu agama yang mendalam. Sehingga sering masyarakat meminta pertolongannya dalam mengobati penyakit, melalui doa-doa yang dibacakannya.
“Selain para ahli pengobatan tradisional tadi, terdapat pula pengobatan tradisional yang dilaksanakan dalam suatu upacara. Misalnya dalam acara bawayang sampir yang dilakukan oleh dalang, badewa yang dilakukan oleh padewa dan balamut pengobatan yang dilakukan oleh palamutan dll” ujar Syarifuddin. ara/mb02


Rilis ulang dari 060312-selasa(rabu)-ahli pengobatan tradisional banjar dr syarifuddin, Macam-macam Ahli Pengobatan Tradisional Banjar di kolom kota

Tidak ada komentar:

Posting Komentar