R:2512cbg.ara
Baksos Natal dan Cikal Bakal GMKI
Sebagai rasa
kepedulian terhadap sesama tanpa ada melihat sekat, Gerakan Mahasiswa Kristen
Indonesia (GMKI) cabang Banjarmasin,
turut membantu melaksanakan beragam kegiatan sosial.
Menurut Wawan Satriaku, anggota GMKI
Banjarmasin dengan Mata Banua pada Senin (24/12) siang, di Gereja
Kalimantan Evangelis (GKE) Eppata. Bahwa kegiatan sosial adalah merupakan wujud respon atas panggilan Tuhan.
“Dimana sebagai umat
beragama harus memiliki kekayaan rasa cinta kasih kepada sesama melintasi sekat-sekat
perbedaan. Sebab setiap manusia berhak mendapat pengasihan, apalagi menjelang
natal” kata Wawan yang juga sekertaris umum Panitia Natal Bersama.
Untuk itu
dibentuklah Panitia Kegitan Natal Bersama, yang terdiri dari beragam unsur
propesi sebagai perwakilan. Susunan kepanitiaan yaitu Ketua Umum yaitu KBP
Yulius Bambang Karyanto (Polri), Ketua Bidang Keuangan yaitu Ir Antonius
Simbolon (PNS), Ketua Bidang UMUM yaitu Letkol Laut (P) Antonius Widyoutomi
(DANLANAL/TNI).
Kemudian Ketua
Bidang Rohani yaitu Bambang Soerodjo (Masyarakat), Sekertaris Umum yaitu Wawan
Satriaku (Pemuda), Sekertaris I yaitu Drs Ferdinand Nayoan (PGI W Kalsel),
Bendahara yaitu Antonina Ida Harino, dan Bendahara I yaitu Dra Mintje GR Nyiker
(GKE Eppata).
Salah satu
kegiatan sosial menjelang natal yang dilaksankan adalah memberikan bantuan
sosial. Beberapa kegiatan sosial yang dilaksanakan dalam rangkaian peringatan Natal, antara lain bantuan
sembako untuk 100 orang Kaum Dhuafa, pada 22 – 23 Desember 2012. Bingkisan dan
kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan Teluk Dalam, pada 23 Desember 2012.
Kemudian ada
pemberian tali
asih berupa bantuan dana, kepada Rohaniawan yang sudah lanjut usia. Serta kunjungan kasih dan bantuan
sembako ke Panti/Yayasan, antara lain Panti Asuhan Wiyata Kartika di Guntung Payung, Panti Asuhan Pejuang Mulia
di HKSN, Panti
Asuhan Benua Anyar di Pengambangan, dan Panti Jompo Werdha di Bati-Bati.
Sementara sejarah berdirinya GMKI, dari beberapa sumber
menyebutkan. GMKI
adalah sebuah organisasi kepemudaan (OKP), yang berdiri pada 9 Februari 1950. Cikal bakal
berdirinya GMKI dimulai dari pergerakan mahasiswa pada sekitar 1920-an, dengan
dibentuknya Batavia Christeliike Studenten Vereninging.
Dan pada tahun
yang sama, untuk pertama kalinya di Indonesia, dilangsungkan konferensi
pemuda Kristen di Bandung, yang dihadiri oleh sekretaris jendral World Student
Christian Federation (WSCF) yaitu Dr John Mott.
Pada konferensi
28 Desember 1932, dibentuk sebuah organisasi baru bernama Christian Student
Verininging (CSV). CSV ketua pertamanya adalah Dr J Leimena. Organisasi ini
kemudian disebut dengan CSV op Java.
Kemudian di
sekitar awal-awal kemerdekaan Indonesia,
dilangsungkan sebuah pertemuan di STT Jakarta,
yang dihadiri oleh mahasiswa Kristen Indonesia. Dari pertemuan ini kemudian
membentuk PMKI (Perhimpunan Mahasiswa Kristen Indonesia).
Dua organisasi mahasiswa Kristen ini (CSV op
Java dan PMKI) mengalami ketegangan, terutama dalam masa-masa revolusi. Sampai
akhirnya setelah dilangsungkan perjanjian damai antara Indonesia dengan Belanda, kedua organisasi ini
bersatu dengan nama Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia pada 9 Februari 1950.
ara/mb02