Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Jumat, 19 Agustus 2011

SPS Adakan Lomba Menulis Artikel Nasional

BANJARMASIN – Serikat Penerbit Suratkabar (SPS) menyelenggarakan kegiatan Festival Ekonomi Kreatif tingkat SMA dan sederajat se-Indonesia (FEKSI) 2010, yang merupakan salah satu bagian dari program peningkatan minat baca di kalangan pelajar SMA. SPS dikemas dalam bentuk Lomba Debat dan Lomba Menulis Artikel tentang  Ekonomi Kreatif dan Bangga Produk Dalam Negeri.
Technical Meeting (TM )dilaksanakan pada Senin (11/10) kemaren, di Gedung HJ.Djok Mentaya jalan AS.Musaffa. TM yang dijadwalkan pada pukul 14.00 wita tertunda hingga 30 menit, karena banyak peserta lomba yang belum datang.
Penerima tamu dari SPS, menjelaskan bahwa peserta yang diundang ada 100 sekolah tingakat SMA sederajat, dari tiga kota yaitu Banjarmasin, Banjarbaru dan Martapura. Perwakilan sekolah yang memenuhi undangan TM ada 15 sekolah, ada 21 guru dan 51 siswa.
Direktur SPS pusat Asmono Wikan, dalam pemaparannya mengatakan “T M hari ini di Banjarmasin adalah kota terakhir dalam jadwal 10 kota. Sedangkan untuk pelaksanaan lombanya akan berlangsung secara serial (road-show), dimulai dari Jakarta pada 12 Oktober 2010, dan berakhir di Denpasar, pada 1 Desember 2010.
Banjarmasin akan mendapat giliran urutan ke-8 yaitu pada Jum’at dan Sabtu, 26 – 27 November 2010, pukul 08.00 – 16.00 wita. Event Lomba bertempat di Aula Kantor Dinas Pendidikan Kalsel, Jalan S.Parman Banjarmasin” ujarnya.
Salah satu peserta TM ada yang menanyakan, apa kategore Lomba Menulis Artikel boleh mengangkat tema ekonomi lokal. Menjawab pertanyaan tersebut, mnurut Asmono “itu boleh saja, asal masih dalam ruang lingkup tiga subtema yang akan menjadi bahan kompetisi, yaitu  Ekonomi Kreatif dan Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Ekonomi Kreatif dan Bangga Produk Dalam Negeri, serta Ekonomi Kreatif dan Budaya Kewirausahaan” katanya.
Dilain pihak, Suhairiyah guru di SMA1 Banjarbaru, menuturkan bahwa dalam lomba ini mereka belum ada persiapan yang maksimal, karena undangan baru mereka terima pada Jumat.
“Tahun lalu dalam lomba yang sama, untuk lomba debat tingkat daerah, kami memperoleh peringkat pertama dan di tingkat nasional memperoleh peringkat tiga, sedang untuk lomba artikel kami memperoleh peringkat tiga. Jadi walaupun sangat mendadak, kami tetap akan berusaha sebaik mungkin” pungkas pengajar PKN ini. ara/mb05

-----------------
Di setor Senin, 11 Oktober 2010
Di muat Selasa, 12 Oktober 2010/ 04 Dzulkaidah 1431 H
-         dengan judul SPS Gelar Lomba Menulis Ekonomi
-         kolom Kotaku, Mata Banua halaman 5


Penghijauan Serentak Se Asia

BANJARMASIN – Tanggal 10 bulan 10 tahun 2010 di jadikan momen untuk melaksanakan penghijauan serentak oleh mahasiswa se Asia. Tidak mau ketinggalan Mapala Meratus IAIN Antasari Banjarmasin pun turut serta berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Dengan tema Day 1: Building a shared future, Mari Menjalin Solidaritas Hijau Untuk Masa Depan Bersama, tepat pada pukul 10.00 wita bibit pohon yang telah disiapkan mulai di tanam di seputar Kampus IAIN Antasari Banjarmasin.
Ketua Panitia Pelaksana M.Zulfahmi pada Minggu (10/10) yang lalu, menuturkan “ada 100 bibit yang akan kami tanam, antara lain bibit pohon Tanjung, Mahoni, Galam dan Terambesi. Penanaman dilakukan di seputar komplek kampus yang masih belum ada penghijauannya, bibitnya sendiri dari bantuan Dinas Tata kota Banjarmasin.
Latar belakang dari keikut sertaan Mapala Meratus dalam penghijauan ini, adalah tindak lanjut dari pertukaran pelajar dan mahasiswa se Asia, yang untuk Banjarmasin, kemaren di wakili oleh IAIN Antasari Banjarmasin” kata mahasiswa Usuluddin semester III Usuluddin ini.
Lanjut Fahmi “saat ini anggota Mapala Meratus ada 70 orang, yang memang statusnya masih sebagai mahasiswa aktif (masih kuliah). Sedangkan kegiatan Mapala Meratus berikutnya yaitu pada akhir Oktober akan melaksanakan Latdas Indoor di kampus.
Kemudian Awal Nopember baru dilaksanakan Latdas Outdoor di Tahura, dengan melakukan susur hutan hingga Riam Kanan selama lima hari, dalam kegiatan ini juga akan dilaksanakan bakti sosial dengan masyarakat setempat. Selanjutnya pada akhir September, dalam rangka hari pohon sedunia akan melakukan penanaman pohon kembali dan pembagian bibit pohon kepada masyarakat.
Segala upaya penghijauan yang kami lakukan, tidak lain agar alam kita bisa kebali lestari. Mudah-mudahan aktivitas ini dapat memberikan kesadaran pada masyarakat akan pentingnya penghijauan” pungkasnya. ara/mb05

-----------------
Di setor Senin, 11 Oktober 2010
Di muat Rabu, 13 Oktober 2010/ 05 Dzulkaidah 1431 H
-         dengan judul Penghijauan Serentak Se Asia
-

line-height: normal;">         kolom Kotaku, Mata Banua halaman 5


Meningkatkan Mutu Guru Melalui Karya Tulis

BANJARMASIN – Menulis merupakan salah satu pilihan yang harus diambil para pendidik, agar memperoleh nilai kredit yang baik dalam sertifikasinya. Entah itu menulis esai, opini atau artikel, yang dipublikasikan di media massa. Nilai yang diperoleh dalam menulis ini lebih tinggi dari pada mengikuti seminar dan pelatihan” ungkap Qamaruzzaman dalam Seminar dan Bedah Buku, yang dilaksanakan di SMAN 12 Alalak Utara Banjarmasin pada Sabtu (9/10) kemaren. Dengan mengambil tema Melalui karya tulis, kita tingkatkan mutu guru
Seminar dilaksanakan oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI), dengan nara sumber dari Pakar administrasi DR Iswiyati Rahayu MSi direktur Paska Sarjana Setia Bina Banua. Sekertaris umum PWI Kalsel Zainal Helmie perwakilan dari Media Massa dan Drs Ronny Ralin MKes dosen Stikes dan fakultas kedokteran Unlam. Kemudian Muhammad Qamaruzzaman SPd MSi, penulis buku kumpulan tulisan kolom dan opini yang berjudul Tak Lulus UN, Dunia Belum Kiamat
Seminar dihadiri perwakilan guru di Banjarmasin dan perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin. Dalam seminar Ronny Ralin memaparkan penelitiannya tentang metode pembelajaran, ia menyimpulkan bahwa metode dan strategi belajar seharusnya tidak hanya mendukung materi yang sedang diajarkan, tetapi juga harus mendukung dan mengembangkan kemampuan pembelajar (siswa). Menurut Ronny “penerapan pembelajaran tipe STAD dapat meningkatkan kualitan pembelajaran dan keaktifan siswa dalam bekerjasama” katanya.
DR Iswiyati melalui pengamatannya pada dunia pengajaran, lebih menyoroti psikologis pembinaan siswa, menurut Iswiyati “pembinaan itu bisa menguatkan mutu pengajaran melalui evaluasi diri pengajar dan evaluasi sistem birokrasi pengajaran. Dan bila ini tidak dilakukan akan menurunkan mutu pendidikan” ujarnya.
Iswiyati juga mempermasalahkan implementasi dan kebijakan dari Diknas yang cepat sekali berubah, sehingga belum lagi selesai tugas yang dilakukan pengajar ada lagi kebijakan baru yang harus dilakukan.
Sementara itu Zainal Helmie, menyerukan pada para guru agar buku yang dibuat Qamaruzzaman dapat menjadi motifasi untuk menulis. Serta para guru jangan cuma bisa memberikan tugas pada para siswa untuk membuat tulisan, tapi gurunya sendiri juga harus menulis, paling tidak tulisan kecil tentang keadaan dirumah. Agar mempunyai bahan menulis maka para guru harus banyak membaca, sehingga mempunyai banyak wawasan.
Saat tanya jawab, Rismalinda Guru SMKN4 Banjarmasin, yang menjadi salah satu peserta seminar berkata “banyak para guru yang bisa menulis, tapi tidak tahu bagaimana caranya agar tulisan tersebut bisa dipublikasikan di media massa” Keluhan guru IPA ini, disambut oleh Redaktur Mata Banua Zainal Helmi yang mempersilahkan para guru untuk mengirimkan tulisannya ke Redaksi Mata Banua. ara/mb05

-----------------
Di setor Minggu, 10 Oktober 2010
Di muat Senin, 11 Oktober 2010/ 03 Dzulkaidah 1431 H
-         dengan judul Memotivasi Guru Untuk Menulis
-         kolom Kotaku, Mata Banua halaman 5



Rabu, 17 Agustus 2011

MB - Di Cari Bakat Yang Berbeda Dan Unik Di Banjarmasin

Di Cari Bakat Yang Berbeda Dan Unik Di Banjarmasin

SETELAH melaksanakan audisi Indonesia Mencari Bakat (IMB) 2, di 8 Kota Besar Indonesia, yaitu Surabaya-Makasar-Medan-Palembang-Jakarta-Bandung, maka pada 9 dan 10 Oktober 2010, menyusul pelaksanaan audisinya di kota Yogyakarta dan Banjarmasin. Tempat audisi di kota Banjarmasin yaitu di hotel Arum Banjarmasin, yang di mulai dari pukul 08.00 wita.
            Dalam jumpa pers Produser dan Public Relations IMB2 dari Trans TV dengan wartawan pada Jumat (8/10) pagi, menceritakan tentang sukses yang telah di peroleh peserta sebelumnya pada IMB1 seperti Hudson, Putri Ayu, Brandon, Klantink, Rumingkang, Funky Papua, JP Milenix, Fay, Berto Pah, Bonita, Beld, Lius Firdaus, Janice & Ryan. Serta mengharapkan agar sukses tersebut bisa di peroleh pula oleh warga Kalimantan pada umumnya dan warga Banjarmasin khususnya di IMB2.
            Formulir Audisi kota dibagikan secara gratis, yang bisa diperoleh di Radio SAS FM, SKY FM dan Bravo Palangkaraya. Atau peserta bisa langsung datang mengambil formulir pada saat acara audisi kota berlangsung. Persyaratan audisi dapat diikuti oleh segala usia yang memiliki talenta di bidang vocal, tari, musik dan bakat lainnya. Audisi tidak mengikuti nomor urut dalam formulir tapi mengikuti urutan antrian yang pertama datang.
Ke pada Mata Banua,  Associate Produser Trans TV Ahmad Reza Farsy mengatakan ”sama sekali kita tidak ada target berapa peserta yang akan lolos. Peserta yang lolos audisi kota tidak dibatasi, oleh karena itu berapapun jumlah peserta yang lolos akan diberangkatkan dan dibiayai oleh Trans TV.
Kreteria penilaian dilihat dari peserta yang unik, yang berbeda dari peserta lainnya atau pun dari peserta IMB sebelumnya. Namun hal yang perlu diperhatikan dalam tampilan adalah bersifat menghibur.
Berapapun bakat yang dimiliki seseorang, silahkan tampilkan didepan juri. Dan juri akan menilai bakat mana yang paling dikuasai, kalaupun ada seseorang yang bisa memainkan semua alat musik, tapi tidak maksimal, maka lebih baik cuma menguasai satu alat musik tapi optimal” ujarnya.
Menurut Reza “peserta yang lolos babak semi final akan mendapat bimbingan dan arahan dari Trans TV, baik itu mengenai penampilan, olah vocal dan lain-lain sehingga tampilan mereka menjadi lebih baik. Juri dalam audisi kota semua dari Trans TV, baru setelah semi final akan ada juri dari kalangan selebritis dan tokoh dunia hiburan.
Pengumuman yang lolos seleksi paling cepat satu minggu setelah audisi kota, bisa dilihat di webset IMB. Sudah tentu pada akhirnya nanti peserta yang berhasil masuk final akan mendapat kontrak dari Trans TV dan dibuatkan satu program tersendiri untuknya” pungkasnya. ara/mb04  

-----------------
Di setor Jumat, 08 Oktober 2010
Di muat Sabtu, 09 Oktober 2010/ 30 Syawal 1431 H
-         dengan judul IMB Cari Bakat Unik Di Banjarmasin
-         kolom Pentas, Mata Banua halaman 6

Percepat Pembangunan Dengan Memberdayakan Masyarakat

BANJARMASIN – Universitas Achmad Yani (UVAYA) Banjarmasin sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi swasta yang ada di Kalsel, telah menginjak usia ke-27 dan telah banyak berkiprah untuk membentuk masyarakat madani” kata Rektor Uvaya, Drs Ec H Zainul Arifin Noor MM dalam pidato sambutannya pada Dies Natalis XXVII dan Wisuda Sarjana XXII, yang bertema Kita Percepat Pembangunan Dengan Memberdayakan Masyarakat, di gedung Sultan Suriansyah pada hari Rabu (6/10) kemaren.
Rektor Uvaya juga menyampaikan bahwa “Universitas Achmad Yani menjadi pusat pengebangan sumberdaya manusia yang menghasilkan SDM berkualitas, professional, tangguh, mandiri dan bertanggung jawab berdasarkan iman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan didukung oleh sistem manajemen yang efisien dan efektif.
Serta dengan jumlah mahasiswa baru tahun 2009/2010 mengalami peningkatan sebanyak 12,7% di bandingkan tahun sebelumnya,.dapat dijadikan indikator bahwa program studi yang ada di Uvaya masih diminati dan dipercaya masyarakat, apalagi setelah semua program yang ada terakreditasi, dengan 5 fakultas dan 9 program studi.
Fakultas dan program studi tersebut yaitu Fakultas Ekonomi dengan jurusan manajemen dan IESP. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan jurusan Administrasi Pendidikan, Bimbingan Konseling dan PGSD. Fakultas Teknik dengan jurusan Teknik Sipil. Fakltas Pertanian dengan jurusan Budidaya Perairan dan Sosial Ekonomi. Serta Fakultas Ilmu Administrasi dengan jurusan Administrasi Negara” ujar Rektor Uvaya yang akrab di sapa mahasiswa dengan pak Nunung.
Dilain pihak, di ruang kerja Purek III Uvaya Ir Hastirullah Fitrah MP, pada Kamis (7/10) siang, ia menjelaskan berapa jumlah lulusan pada program studi tahun akademik 2009/2010, katanya “Fakultas Ilmu Administrasi ada 29 sarjana, Fakultas Ekonomi ada 40 sarjana, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ada 336 sarjana, Fakultas Pertanian ada 27 sarjana dan Fakultas Teknik ada 94 sarjana” katanya.
Mengenai visi dasn misi Uvaya kedepan, menurut Hastirullah “Uvaya akan terus meningatkan penambahan program studi dan membuka program S2, yang semuanya tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan, baik dari kebutuhan masyarakat akan pendidikan maupun dari prospek lapangan pekerjaan” pungkasnya. ara/mb05

-----------------
Di setor Kamis, 07 Oktober 2010
Di muat Sabtu, 08 Oktober 2010/ 29 Syawal 1431 H
-         dengan judul Upaya Jadi Pusat Pengembangan SDM
-         kolom Kotaku, Mata Banua halaman 5


Selasa, 16 Agustus 2011

MB - Perda Seni Dan Kebudayaan Belum Juga Disosialisasikan

BANJARMASIN – Tiga bulan sudah Perda Provinsi Kalsel tentang kesenian dan kebudayaan resmi diberlakukan, tepatnya pada  tanggal 1 Juli 2010. Sedangkan tanggal penetapan perda itu sendiri pada tanggal 16 Maret 2009, dengan persetujuan bersama DPRD Provinsi dan Gubernur Kalsel. Kemudian ditandatangani oleh Gubernur Kalsel H.Rudy Ariffin dan Sekertaris Daerah Kalsel H M Muchlis Gafur.
Beberapa kegiatan seperti Festival Pasar Terapung dan Budaya Banjar yang dilaksanakan Pemprov, Peringatan Harlah Kota Banjarmasin yang di laksanakan oleh Pemko Banjarmasin, dan Badundang Dalam Puisi Kota Seribu Sungai yang dilaksanakan di Kecamatan Banjarmasin Tengah, yang semuanya itu mengusung pementasan seni budaya. Tapi tidak ada sedikitpun menyinggung tentang Perda Seni Provinsi.
“Aku sendiri tidak tahu kalau Perda seni itu ada. Jadi peraturan tinggal peraturan, tanpa sosialisasi peraturan hanya akan menjadi ketetapan yang mandul bahkan lebih parah bisa menjadi obyek proyek politisasi”, tutur aktivis seni, anggota salah satu sanggar teater di Universistas yang ada di Banjarmasin. Ia tidak ingin disebutkan namanya, saat ditanya Mata Banua pada malam acara Badundang Dalam Puisi Kota Seribu Sungai.
Dilain pihak, Okta salah satu mahasiswi baru FKIP Unlam Banjarmasin yang ingin bergabung dalam organisasi seni karena ia sangat suka dengan aktivitas teater, setelah mendengar akan adanya Perda Seni, yang mengatur pula didalamnya bahwa mahasiswa dan pelajar yang berprestasi dalam seni akan mendapat beasiswa, berkomentar “aku siap bergabung untuk memperjuangkan agar Perda ini bisa berjalan” kata gadis hitam manis ini menjadi lebih bersemangat lagi.
Cukup sulit bagi Mata Banua melacak keberadaan arsip Perda Seni dan Kebudayaan, karena tidak ada yang mempunyai arsipnya. Di mulai dari Taman Budaya Kalsel, bahkan para para seniman yang sering nongkrong di Taman Budaya. Lalu Disporbudpar Kalsel, menurut Kabid Kebudayaannya ia juga tidak mempunyai arsipnya.
Pada akhirnya arsip tersebut bisa ditemukan di tempat Ketua Harian Dewan Kesenian Kalsel Drs Syarifuddin R, yang menjadi salah satu penyusun rancangan perda ini.
Isi dari Perda Seni dan Kebudayaan antara lain: Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, No.6 Th.2009, tentang Pemeliharaan Kesenian Daerah, ada 13 Bab 18 Pasal. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, No.7 Th.2009, tentang Pemeliharaan Bahasa dan Sastra Daerah, ada 9 Bab 13 Pasal. Dan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, No.8 Th.2009, tentang Pengelolaan Kepurbakalaan, Kesejarahan, Nilai Tradisional dan Permuseuman, ada 9 Bab 27 Pasal.
Drs Syarifuddin R, menjelaskan “memang benar perda Seni dan Kebudayaan ini telah diberlakukan, tapi untuk sosialisasinya perlu waktu dan dana yang tidak sedikit. Maka oleh karena itu sosialisasinya masih tidak optimal” pungkasnya. ara/mb05

-----------------
Di setor Selasa, 05 Oktober 2010
Di muat Kamis, 07 Oktober 2010/ 28 Syawal 1431 H
-         dengan judul Perda Seni Belum Disosialisasikan
kolom Kotaku, Mata Banua halaman 5

MB - Irwan Anshari Ingin Buat Malioboro Di Banjarmasin

BANJARMASIN – Wakil Walikota Banjarmasin H Irwan Anshari, saat memberikan  sambutan di Badundang Dalam Puisi Kota Seribu Sungai yang dilaksanakan di Kecamatan Banjarmasin Tengah, pada Jumat (1/10) malam yang lalu mengatakan, ingin membuat sebuah pasar seni seperti yang ada di jalan Malioboro Yogyakarta. Hal ini lahir dari wacana yang mengemuka, mengenai perlunya tempat terbuka untuk berkumpul para seniman selain dari Taman Budaya.
Menurut Irwan “bagi yang pernah datang ke Malioboro, tentunya akan selalu rindu ingin kembali kesana, kembali dapat merasakan susananya yang sangat khas. Suatu tempat dimana senimannya berkumpul menampilkan keahliannya masing-masing, tempat dimana karya-karya seni dipasarkan.
Oleh karena itu terbetik keinginan saya ingin membuat Malioboro di Banjarmasin, agar para senimannya bisa menampilkan dan memasarkan hasil karya seninya. Dan masyarakat bisa menikmati pasar seni khas Banjarmasin.
Dimana pasar seni itu dibangun, akan kita pikirkan sama-sama dan mencari tempatnya yang sesuai. Entah itu nantinya di Taman Budaya Banjarmasin, atau di pasar Sudimampir yang saat ini menjadi lapangan parkir. Pembuatan pasar seni ini, akan disinergikan dengan program pembangunan ruang terbuka hijau di Banjarmasin” katanya.
Sebelumnya, pada Kamis siang (30/8), Camat Banjarmasin Tengah H.Hermansyah, bercerita bahwa ia menginginkan ada suatu tempat di mana para seniman bisa bertemu sambil bersantai, katanya “saat ini kita punya Taman Budaya, tempat seniman bertemu. Tetapi Taman Budaya lebih sesuai untuk tempat latihan dan pertunjukan khusus.
Kita perlu tempat terbuka yang bisa didatangi siapa saja tanpa ada rasa enggan. Seperti Banjarbaru yang punya Minggu Raya, tempat bersantai masyarakat juga tempat mejeng anak muda. serta menjadi tempat bertemunya para seniman yang ingin bersantai dan berdiskusi, bahkan mengapresiasikan karyanya.
Potensi Banjarmasin sangat besar, jumlah senimannya disini juga lebih banyak, dibanding Banjarbaru yang senimannya lebih sedikit. Kalau Banjarbaru bisa kenapa Banjarmasin tidak. Mengenai lokasinya, bisa saja bekas lapangan Kamboja bisa menjadi alternatif untuk merealisasikan hal ini” ujarnya.
Ketika wacana camat Banjarmasin Tengah ini konfirmasikan dengan wakil walikota Banjarmasin, Anshari berkomentar “itu adalah pemikiran yang bagus, nantinya akan kita bicarakan lebih jauh.
Yang terpenting marilah kita meningkatkan dunia seni, lewat kegiatan-kegiatan budaya ataupun lomba-lomba, agar generasi muda seni lebih bersemangat dan dunia seni itu sendiri menjadi lebih hidup. Apa yang telah dilakukan di Kecamatan Banjar Tengah ini, dapat pula diikuti dan dilaksanakan oleh kecamatan lain yang ada dikota Banjarmasin” pungkasnya dengan penuh harapan. ara/mb05

-----------------
Di setor Senin, 04 Oktober 2010
Di muat Rabu, 06 Oktober 2010/ 27 Syawal 1431 H
-         dengan judul Ingin Bangun Malioboro di Banjarmasin
-         kolom Kotaku, Mata Banua halaman 5


MB - Kunjungan Utusan Kedubes Amerika Di Pesta Bloger Kalsel

BANJARMASIN – Terlepas dari rangkaian acara Mini Pesta Blogger yang di adakan di Banjarbaru pada hari Sabtu (2/10) yang lalu,  Utusan dari Kedutaan Besar Amerika, Aurelia Augustine untuk Indonesia juga menyempatkan diri untuk melihat obyek wisata Pasar Terapung di Kuin.
Sementara itu setiap event yang dilaksanakan tentu ada kisah tersendiri dari orang-orang yang bekerja keras untuk terlaksananya suatu kegiatan, tapi mereka bukanlah dari panitia yang tedaftar maka tak ada pula ucapan terimakasih secara formal bagi mereka karena luput dari sorotan media publikasi.
Mengenai kunjungannya ke Kalsel, Aurelia Augustine menuturkan “saya sangat senang disini, karena orang-orangnya sangat bersahabat. Saya melihat bagaimana situasi Pasar Terapung, itu sagat bagus sekali, tapi karena saya baru melihatnya saya tidak bisa berkomentar banyak.
Saya juga mengunjungi Fisip Unlam Banjarmasin, disana saya berdialog dengan mereka, sambutan mereka sangat baik.Kemudian saya mengunjungi Pesantren Rasyidiah di Amuntai, di sana saya berdialog tentang Islam yang ada di Amerika, santri-santrinya sangat antusias begitu juga dengan guru-gurunya.
Di Kedubes Amerika kami banyak punya program beasiswa terutama beasiswa pertukaran budaya. Untuk Kalsel, di lain kesempatan saya akan kembali berkunjung, untuk lebih banyak melihat obyek wisata yang ada di sini, dan belajar banyak tentang budayanya” kata Aurelia melalui orel  penerjemahnya yang cantik.
Pesta Bloger yang disponsori oleh Kedubes AS, mempunyai rangkaian acara di 10 kota di Indonesia, salah satunya yang dilaksanakan di Banjarbaru dan sebagai panitia pelaksana di , Banjarbaru adalah Komuntas Blogger Kayuh Baimbai Kalsel.
Iryani Queencyputri ketua Pesta Bloger pusat tahun 2010 dari Jakarta, berkata “rangkaian Blogshops sendiri diadakan untuk mendorong lebih banyak masyarakat Indonesia aktif menggunakan media sosial, termasuk blog, dengan tujuan untuk mendorong perubahan positif di dalam masyarakat” ujarnya.
 Menjawab pertanyaan Mata Banua tentang kebebasan dalam dunia maya, sehingga banyak para blogger memuat tulisan, yang terkadang menyerempet masalah sosial sesitif seperti SARA, Irayani menjawab “masing-masing blogger punya rambu-rambu sendiri, dengan adanya postingan negatif, maka juga akan muncul postingan yang bernada positif. Oleh karena itu kita juga menghimbau, agar mereka menggunakan media internet secara positif” katanya.
Mengenai kegiatan Pesta Mini Blogger di Banjarbaru yang telah dilangsungkan, Ketua Blogger Kayuh Baimbai Kalsel, Harie Insani Putra menceritakan “acara pertama pada Sabtu pagi dimulai dengan Blogshop dengan tema Pengenalan Blogging dan Social Media bagi Pendidikan, dilaksanakan di Kampus STMIK Banjarbaru, diikuti oleh. 35 pengajar perwakilan dari sekolah-sekolah yang ada di Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.
Malam Minggunya ada acara pertemuan para komonitas blogger yang ada di Kalsel, dilaksanakan di aula Gawi Sabarataan Pemko Banjarbaru, dan dihadiri pula oleh Wakil Walikota Banjarbaru Ogi Fazar Nuzuli.
Dibalik suksesnya kegiatan ini, salah satu pendiri Kayuh Baimbai, Karbone menuturkan, “susah mengatur panitia-panitia yang ada ini, maunya terima beres saja, aku yang bukan panitia malah yang terkena getahnya, harus menyiapakan 70% semua urusan rangkainan acara dari awal hingga akhir, sampai tidak tidur beberapa malam
Kalau bukan karena Harie, mana aku mau mengerjakannya.. Setelah kegiatan ini, perlu dibuat peraturan, yaitu bila ada kegiatan dan tidak beres bekerja sebagai panitia, maka tidak akan mendapat kartu anggota bloger Kayuh Baimbai” katanya dengan nada marah dan mata kuyu kelelahan kurang tidur.
Ibnu rekan Karbon yang juga anggota blogger, menyahut “harus ada kedisiplinan ditegakkan, agar yang muda-muda bisa belajar, bagaimana caranya menyiapkan suatu kegiatan dengan konsisten dan ini adalah aturan wajib dalam organisasi” pungkasnya. ara/mb05

-----------------
Di setor Minggu, 03 Oktober 2010
Di muat Senin, 04 Oktober 2010/ 25 Syawal 1431 H
- dengan judul Pesta Bloger Dihadiri Utusan Kedubes AS
- kolom Kotaku, Mata Banua halaman 5

MB - Respon Positif Dari Seniman Dan Dinas Pariwisata

BANJARMASIN – Beberapa seniman mengeluh, karena mereka merasa sulit menghubungi wartawan, saat ada informasi yang hendak diberikan. Hingga dalam suatu pembicaraan santai di Taman Budaya (TB) Kalsel, terlontarlah suatu wacana untuk membentuk suatu Komunitas Wartawan Seni Budaya dan Pendidikan, agar akses informasi kepada wartawan menjadi lebih mudah.
Selain itu juga bisa menjadi tempat komunikasi bagi sesama wartawan yang berlainan media cetak maupun elektronik, tapi tugas liputannya sama atau wartawan yang peduli dengan dunia seni budaya dan pendidikan. Wacana yang terlontar tersebut langsung mendapat respon positif dari para seniman lain, serta wartawan yang saat itu juga ada di TB.
Menanggapi pertanyaan tentang media yang melakukan pergantian tugas liputan bagi wartawanya serta nama yang akan diberikan, salah satu wartawan yang hadir menjawab santai “dengan adanya komunitas tersebut, dapat menjadi tempat untuk sambung rasa wartawan yang bertugas di bidang seni budaya dan pendidikan atau yang peduli akan hal itu. Mengenai nama, itu hanya soal teknis, bisa saja diberi nama Komunitas Prasasti Budaya atau apalah, saat pertemuan nanti kita bahas sama-sama” ujarnya.
Alfonso dari kelompok Perkusi, berkata “inilah yang kita tunggu selama ini, dengan adanya komunitas ini, maka kita tak perlu lagi bertanya-tanya dan mencari-cari siapa wartawan yang mendapat tugas untuk meliput kegiatan seni budaya, karena sudah ada daftarnya. Karena wartawan adalah salah satu faktor penting dalam peningkatan dunia seni budaya dan pendidikan, melalui berita yang mereka rilis. Terutama yang bisa menyampaikan suara-suara kritis dari arus bawah.”
Sastrawan Kalsel Micky Hidayat dan pemerhati budaya Banjar Mukhlis Maman, senada menanggapi “mudah-mudahan komunitas ini bisa terbentuk secepatnya, agar arus komunikasi bisa semakin lancar.”
Dilain pihak, Mujiyat. SS.n,M.Pd saat ditemui Mata Banua di Dinas Pariwisata Olahraga  Seni dan Budaya Kota Banjarmasin pada Rabu siang (29/9), dengan gembira menyambut baik wacana ini, “sangat bagus sekali, inilah yang kami perlukan agar setiap kegiatan, kami tidak perlu repot lagi mencari-cari wartawan yang ditugaskan. Wartawan itu adalah ruang publik, sehingga wartawan seni budaya tentu terlibat pula dalam ruang seni dan dalam ruang kegatan yang dilakukan. Kami bersedia memfasilitasi pertemuannya, tapi saya minta waktu untuk membicarakannya dengan Kepala Dinas”, kata Kepala Bidang Kebudayaan ini dengan bersemangat.
Dari Media Elektronik, Helman Gellyrian reporter Nirwana FM, menyahut “sip, aku siap mendukung hal ini” pungkasnya . ara/mb05


-----------------
Di setor Jumat, 01 Oktober 2010
Di muat Sabtu, 02 Oktober 2010/ 23 Syawal 1431 H
-         dengan judul Wacana Bentuk Komunitas Wartawan Seni
-     kolom Kotaku, Mata Banua halaman 4