Pasien Pilih Pengobatan Alternatif
BANJARMASIN – Teman-teman
Puskesmas dan pengelola programnya di Askes, akan terus berupaya memberikan
pemahaman kepadanya (Hairunisa dan keluarganya). Mengingat saat ini pasien
(Hairunisa) lebih mempercayai pengobatan alternatif
Hal
ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Banjarmasin drg Diah
Ratnani Praswati, dengan Mata Banua via sms pada Jumat (19/10) sekitar
pukul 06.06 Wita.
Hairunisa (24
tahun), pasien yang mengaku mengalami pelayanan buruk saat persalinan dari
Puskesmas Tanjung Pagar, Kecamatan Banjarmasin Selatan. Sehingga Hairunisa
mengalami pembengkakan perut (dalam kandungan), dengan kondisi yang memprihatinkan. Pihak keluarga
Hairunisa menuduh telah terjadi malpraktek. Sementara kondisi bayi Hairunisa
dalam keadaan sehat.
Setelah mendapat
informasi mengenai kondisi Hairunisa, pada Rabu (17/10) sekitar pukul 22.00 sd
23.00 Wita, Kadinkes Kota Banjarmasin lalu menghubungi pihak terkait di
Puskesmas.
Kamis (18/10)
sekitar pukul 09.00 Wita, Staf Dinkes Kota Banjarmasin, Bidan Puskesmas dan
dokter mengunjungi serta memeriksa kondisi Hairunisa, dan membawanya ke Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin untuk mendapat perawatan lebih lanjut dengan biaya gratis.
Pukul 13.00 Wita,
Kadinkes Kota Banjarmasin, staf Dinkes, petugas dan bidan Puskesmas memberikan
penjelasan. Bahwa proses pelayanan persalinan Hairunisa tidak ada yang salah. Puskesmas dan bidan telah
memberikan pelayanan yang baik. Semua proses persalinan sudah melalui Prosedur
Tetap (Protap) persalinan yang berlaku.
“Seharusnya seusai
persalinan, agar kondisi kandungan bersih, pasien harus latihan berjalan. Sehingga darah
yang ada dalam kandungan keluar. Akan tetapi Hairunisa tidak melakukannya,
sehingga darah yang tersisa itulah yang menyebabkan pembengkakan perut (dalam kandungan)” kata
Diah Ratnani Praswati.
Pukul 17.19
Wita, keluarga Hairunisa mengabarkan, kalau Hairunisa dibawa pulang kembali ke
rumah dan tidak jadi rawat nginap di RSUD Ulin Banjarmasin. Sekitar pukul 20.00 Mata
Banua menjenguk kondisi Hairunisa di Kelayan B.
Perjalanan
pulang pergi ke RS, menyebabkan kondisi Hairunisa kembali memburuk, dan sempat
harus diberi tabung oksigen. Usaha Dinkes Kota Banjarmasin dan Puskesmas
Tanjung Pagar, membawa Hairunisa ke RSUD Ulin Banjarmasin, ternyata tidak berjalan dengan baik.
Karena keluarga
Hairunisa menyatakan lebih percaya dengan pengobatan alternative, daripada
perawatan di RS secara medis. Apalagi Hairunisa sendiri sudah trauma dengan situasi
Puskesmas maupun RS. Walaupun begitu, petugas Puskesmas Tanjung Pagar yang
mendampingi Hairunisa, terus memantau kondisinya. ara/mb05
Tidak ada komentar:
Posting Komentar