Dari pantauan Mata Banua di Balai Kota Banjarmasin , pada hari demonstrasi tampak puluhan orang berpakaian preman, berkumpul dibagian halaman depan hingga belakang gedung Pemko.
Orang-orang berpakaian preman tersebut, terlihat membawa beberapa bendera dan poster yang belum dibentangkan, lengkap dengan satu mobil pick-up yang berisi seperangkat alat sound sistem. Di indikasi, kelompok ini merupakan pendemo tandingan, yang siap menghadang aktivis mahasiswa.
Bagaimana situasi persiapan aksi yang dilakukan Gerakan Pemuda Kalsel Oktober 2010, Kordinator Lapangan Demonstrasi, M.Fazri dari KAMMI, saat ditemui di ruang tamu Fakultas Hukum Unlam Banjarmasin pada Jumat pagi (22/10), menjelaskan “sebelum demonstrasi kami melakukan konsolidasi rapat gabungan.
Dari KAMMI dan kawan-kawan BEM Unlam telah mengusulkan pula untuk mengangkat isu lokal, yang ingin kami kritisi lebih jauh untuk menegakkan supremasi hukum. Antara lain anti premanisme penguasa, sumber daya alam yang ada di Kalsel dan kasus PKM, serta bila pemimpin kita di Kalsel yang salah, tentu kita katakan salah.
Tetapi beberapa kawan-kawan perwakilan organisasi yang lain tidak setuju, sebab bila isu itu diangkat ada kemungkinan terjadi bentrokan, karena satu hari sebelunya ada beberapa orang yang tidak dikenal menelpon kami. Bahwa bila kami mengangkat isu-isu lokal, maka preman yang dibackup penguasa juga akan ikut turun kejalan.
Dan orang-orang yang pro dengan penguasa, telah menyiapkan isu demo tandingan di Pemko Banjarmasin , serta puluhan orang yang katanya sudah siap melawan kami. Kemudian, kami melihat pula adanya penjagaan yang ketat di sekretariat PBR, sebagai partai dari penguasa kota ” ujar Fazri.
Mahasiswa semester lima Fakultas Hukum Unlam ini melanjutkan ”untuk peserta demo kami ingin meluruskan, beberapa media massa menyebutkan bahwa yang ikut demonstrasi lebih dari 15 organisasi pemuda dan mahasiswa.
Tapi yang sebenarnya yang ikut demonstrasi hanya dari KAMMI, PMII, GMKI, NKRI, AMAT, KOMPAK, BEM STIMIK Banjarmasin, BEM Fakultas Hukum Unlam Banjarmasin dan BEM Uniska Banjarmasin. Sedang organisasi pemuda dan mahasiswa yang lain merasa masih belum siap.
Kami tidak akan berhenti disini saja tapi kami akan terus mengikuti, dan memantau perkembangan dari apa yang kami tuntut, dalam demonstrasi kemaren” pungkas Fazri. ara/mb05
-----------------
Di setor Jumat, 22 Oktober 2010
Di muat Sabtu, 23 Oktober 2010/ 15 Dzulkaidah 1431 H
- dengan judul Demonstras Mengaku Diintimidasi
- kolom Kotaku, Mata Banua halaman 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar