Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 05 Maret 2011

MB - 17 Agustus Kehilangan Makna Dalam Ramadhan Dari Sudut Pandang Seniman

BANJARMASIN – Suara kritis seniman akan terus menghiasi setiap perayaan agustusan yang diperngati bangsa Indonesia, bila mana mereka masih melihat ketidak adilan mewarnai kehidupan rakyat. Sering kali suara mereka teramat tajam dan pedas entah tercermin dalam karya maupun komentar keseharian.
Rabu (18/8) malam Micky Hidayat, penyair Kalsel yang selalu tajam memberikan pendapatnya, berkata "hari kemerdekaan 17 Agustus yang diperingati oleh bangsa kita setiap tahun hanyalah kegiatan seremoni yang kian tak bermakna. Bangsa dan negara ini belum benar-benar merdeka sebagaimana cita-cita para pahlawan pejuang".
Sementara Agus Suseno, dengan gamblang berkomentar "17 Agustus kehilangan makna jika masih banyak rakyat yang belum terbebas dari ketidak adilan hukum, korupsi dan kemiskinan".
Sirajul Huda, menambahkan "yang perlu adalah peningkatan rasa nasionalisme dan solidaritas sosial. Dua masalah tersebut sudah luntur sehingga nilai kebersamaan dalam berbangsa menjadi hal yang memprihatinkan".
Dengan kalem Syaripudin.R, Ketua Harian Dewan Kesenian Kalsel, menengahi: "makna kemerdekaan itu artinya tidak ada yang merasa dikecilkan perannya dalam aktivitas sosial sehari-hari. Setiap orang/ komunitas merupakan yang sama pentingnya dalam berkiprah dan mengabdi. Kemerdekaan tidak ada artinya tanpa diisi kegiatan sesuai profesi masng-masing".
Menutup kalimat Hamamy Adabi, penyair dari Banjarbaru, lebih menekankan pada suasana ramadan "kemerdekaan wajib bagi suatu negara, individu, merdeka untuk Tuhan adalah beribadah pada-Nya sesuai keyakinan, kemudian kemerdekan hidayah taufik 17 Agustus dalam 17 rakaat, dan kemerdekaan bagi penyair lewat tulisan" pungkasnya.

LOMBA CIPTA PUISI RELIGIUS 2010M/ 1431H
untuk PELAJAR DAN MAHASISWA
Dalam Rangka Menyambut Bulan Suci Ramadhan & Hari Raya Idul Fitri
MENGURAI RASA DALAM KATA UNTUK JIWA PENYAKSI

KIRIMKAN PUISIMU Sebanyak-banyaknya – BUKTIKAN KARYAMU pada Kata Jiwa
Bersama Telkomsel Membangun Negeri

Lomba dimulai dari tanggal 11 Agustus hingga 11 September 2010
Puisi di kirim melalui SMS, ketik :
PUISI<spasi>isi puisi kirim ke 3954

Isi puisi minimal 4 baris – maksimal 255 karakter

Seleksi penilaian melalui tiga tahapan :
1. 1000 judul puisi terpilih akan di konfirmasi oleh panitia untuk kelengkapan biodata
2. kemudian 50 judul puisi nominasi akan dimasukkan dalam Antologi Puisi Religius Indonesia
3. lalu 5 judul puisi terbaik non kategore peringkat, mendapat vocher dengan total nominal jutaan rupiah dari Telkomsel

Peserta nominasi dan 5 terbaik mendapat piagam penghargaan dan buku antologi puisi religius tersebut
Lomba ini dilaksanakan oleh
KELOMPOK STUDI SENI BUDAYA SOSIAL SASTRA dan Art Partner
Serta di dukung pula oleh
Harian Pagi Mata Banua

Informasi selengkapnya,
dan kreteria penilaian bisa di lihat di
http://artpartner.blogspot.com
atau di facebook pada Grup Art Partner
hotline : 085249903859 – 085248627538

ara/mb05


-----------------

Di muat Jumat, 20 Agustus 2010/ 10 Ramadhan 1431 H
-         dengan judul Hanya Kegiatan Seremoni
-         kolom Kotaku, Mata Banua halaman 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar