Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Minggu, 06 Maret 2011

MB - Dialog Tokoh Isu Teroris Menunggu Beduk Menuju Lebaran

BANJARMASIN – Semakin mendekati lebaran, tingkat kewaspadaan dan informasi juga hendaknya dipertajam, agar isu-isu yang tidak benar bisa dikesampingkan, ketenangan dalam beribadah dan kenyamanan dalam mempersiapkan lebaran adalah hal yang harus diutamakan.
Tindakan teror adalah kejahatan yag tidak bisa diterima akal sehat maupun ajaran agama Islam. Tetapi tidak dapat diterima pula tindakan menfitnah dan menghalalkan segala cara agar seseorang atau kelompok yang tidak terlibat dengan kejahatan teroris ditangkap, diadili, dan dihukum sebagai teroris, hanya karena perbedaan pandangan politik.
Itulah salah satu materi yang disampaikan oleh Hidayatullah Muttaqin, dalam Dialog Tokoh Tentang Terorisme Menjelag Berbuka Puasa, yang dilaksanakan pada Sabtu (28/8) sore di rumah H.Sakhrani jalan Bumi Mas Raya, komplek Bumi Handayani XI Banjarmasin, yang dilanjutkan dengan buka puasa bersama dan sholat magrib berjamaah.
Selanjutnya, ketua lajnah siyasiyah DPD I HTI Kalsel ini juga memaparkan pendapatnya “saya tidak mengingkari kenyataan bahwa konsepsi politik yang paling dominan baik secara pemahaman maupun aflikatif dari barat.
Karena itu barat khususnya leader kapitalis Amerika Serikat sangat berkepentingan terhadap pemahaman konsepsi politik dan sistem politik  yang diterapkan diseluruh dunia. Tujuannya tidak lain untuk mempertahankan dominasi barat atas dunia termasuk Indonesia. Inilah yang disebut penjajahan modern (neoimperialisme)” ujarnya.
Menutup dialog, tuan rumah H. Sakhrani, SH, MH, menyoroti permasalahan isu-isu yang saat ini sedang terjadi di Indonesia, katanya “ institusi kepresidenan dan institusi penegak hukumlah yang memunculkan isu pendamping untuk menutupi kelemahan kinerja mereka. Entah isu tersebut dalam kasus teroris, sengketa dengan Malaysia, ataupun rekening gendut petinggi Polri” ungkapnya.
Ia juga mencontohkan salah satu kelemahan dan ketidak konsekwenan seperti hukuman bagi para koruptor yang sudah ditetapkan tetapi malah dikurangi dengan garasi oleh presiden. ara/mb06


-----------------

Di muat Selasa, 31 Agustus 2010/ 21 Ramadhan 1431 H
-         dengan judul Dialog Tokoh Isu Teroris Menunggu Bedug
-         kolom Marhaban Ya Ramadhan, Mata Banua halaman 16

Photo yang tidak dimuat - Sebagian dokumentasi ARAska

Tidak ada komentar:

Posting Komentar