"Group Sinoman Hadrah Surya Abadi dari Sei Rangas adalah peserta nomor urut terakhir untuk tampil dalam Festival Sinoman Hadrah diantara enam peserta group lainnya. Selanjutnya setelah acara festival sinoman itu selesai dan tinggal menunggu keputusan juri menentukan pemenang" kata Maudah menjelaskan
Wanita yang juga sebagai Kepala Bidang Kebudayaan di Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banjar ini mengajak untuk menyeberang ke Taman Cahaya Bumi Slamet "disana ada pameran ekspo dan Festival Tari Kreasi Daerah Banjar Bernuansa Islami, dua kegiatan ini dilaksanakan hari ini dari rangkaian acara lainnya dalam rangka memperingati hari jadi ke 60 Kabupaten Banjar" ujarnya sambil tersenyum.
Setelah kedua festival itu selesai, Mada (panggilan akrabnya) memberikan catatan nama-nama peserta festival dan urutan pemenangnya. Peserta Festival Sinoman Hadrah ada 7 group, dengan para juri Abdul Rasyid, Abdullah.Sp, dan Drs.Mukhlis Maman.
Sedangkan pemenangnya: Juara I disabet oleh Group Sinoman Hadrah Karya Baru dari Sungai Batang Ilir. Juara II jatuh kepada group Surya Abadi dari Sungai Rangas Hambuku kecamatan Martapura Barat. Juara III diperoleh group Al Hikmah yang juga dari Sungai Rangas Hambuku kecamatan Martapura Barat. Harapan I di terima oleh group Al Bab dari Desa Pinggiran kecamatan Astambul.Sedang pemayung terbaik di sabet oleh Riduansyah dari Karya Baru.
Peserta Festival Festival Tari Kreasi Daerah Banjar Bernuansa Islami ada 10 group, dengan para juri Sirajuh Huda, Novi Andriani, dan Yuli Astuti Ningrum. Juara I dari SMPN I Martapura dengan judul Tari Rebana. Juara II dari Mts Model Martapura dengan judul Tari Rudad. Juara III kembali dari SMPN I Martapura (yang menampilkan dua group) dengan judul Tari Berusaha Bersama. Harapan I dari SMAN I Martapura, harapan II dari SMAN I Karang Butan, harapan III dari SMAN I Gambut.
Dilain pihak, menurut Sirajul Huda, pensiunan kepala museum Banjarbaru, yang juga seorang penari dan dosen tari di STIKIP PGRI Banjarmasin dan Banjarbaru), mengatakan "hampir semua group tari tidak pas membawakan tariannya dengan tema (judul) tarian, hanya ada beberapa yang cukup baik.
Hal ini bisa kita maklumi, karena penata atau desain tarinya cuma dari pengajar seni disekolah-sekolah tersebut. Yang tentunya guru-guru tersebut bukanlah penari prefesional, mereka hanya guru pengajar, tetapi hal ini bisa diatasi bila sebelum kegiatan, diadakan dulu sarasehan atau workshop agar mereka mengerti bagaimana seharusnya suatu tarian di desain." katanya secara panjang lebar.
Komentar senada juga dikatakan Abdullah SP sebagai juri Festival Sinoman juga mengharapkan agar sebelum festival, diadakan dulu workshop bagi para penata tari sinoman, agar menjadi lebih baik lagi "hal ini sudah saya sampaikan dengan kepada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banjar" pungkasnya. ara/mb05
-----------------
Di masukkan di kolom Kotaku, Mata Banua – Tidak di muat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar