Sebuah aktivitas yang biasanya dilakukan oleh anggota baru teater untuk latihan seni peran dan menguji mental, namun kali ini bukan dari anak-anak teater. Sistem Wide Game dengan pertanyaan per pos seperti pramuka, tapi bukan kegiatan anak-anak pramuka.
“Kami sedang melaksanakan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) dan untuk menguji mental mereka, ini pos terakhir dekat pom bensin, setelah itu peserta balik lagi ke pos satu di seberang sekolah” kata Rini salah satu panitia LDKS. Taklama kemudian datang Fatmawati yang tengah bertugas mengontrol setiap pos. Rini pun mempersilahkan untuk lebih jelasnya menanyakan langsung kepadanya.
“Ini adalah kegiatan yang sudah menjadi tradisi di MAN 1 Martapura-Gambut bila akan melepaskan jabatan bagi pengurus osis yang lama kemudian melantik pengurus OSIS yang baru. Jumlah peserta putri ada 14 dan putra ada 13 orang. Semuanya ada 6 pos, setiap pos mempunyai pertanyaan masing-masing yatu tentang keagamaan, PMR, Apresiasi Seni, Pramuka, KIR, dan Olahraga”, kata Fatmawati yang juga sebagai bendahara OSIS.
Sementara itu di pos satu Aris ketua panitia memberikan penjelasan tentang jadwal kegiatan LDKS, “acara dilakukan selama tiga hari, setiap hari dimulai dari pukul 07:30 wita hingga pukul 14:00 wita, kecuali Jumat dimulai dari pukul 07:45 wita sampai pukul 11:00 wita”.
Materi kegiatan sebagian besar diisi oleh guru-guru di MAN1, dengan kegiatan dari Kamis (5/8) hingga Sabtu (7/8) antara lain, Kamis Urgensi OSIS di MAN 1 Martapura, Materi Tentang Kepemimpinan Siswa, Dinamika Kelompok, Kecakapan Dalam Berorganisasi.
Jumat, Wide Game (Jelajah Kota) dan Sabtu, Pemecahan Masalah dan Cara Pengambilan Keputusan, Olahraga dan Permainan, Diskusi Tentang OSIS sebagai Organisasi, dan terakhir Penyerahan jabatan serta penutupan.
M.Safwan, Pembina OSIS menjelaskan “tujuan kegiatan ini untuk melatih siswa berkarya bakti, agar tidak malu untuk membershkan sampah dijalan, pembinaan mental, dan menguji keuletan. Mengenai kegiatan ini yang sudah menjadi tradisi, tidak pernah mendapat komplain dari orang tua siswa, karena tidak ada aktifitas yang berbentuk penyiksaan fisik.”
Hj.Hidayah peserta LDKS, berkomentar mengenai kegiatan yang diikutinya, “senang karena banyak pengalaman, tapi letih dan malu karena seumur hidup baru kali ini berjalan jauh dengan pakaian yang tidak karuan, dilihati orang dan banyak yang memphoto, tahun depan tentunya akan membalas dengan anggota yang baru” pungkasnya. ara/mb05
-----------------
Di muat Selasa, 10 Agustus 2010/ 29 Syaban 1431 H
- dengan judul Uji Mental di Jalan
- kolom Kotaku, Mata Banua halaman 4
Photo yang di muat - Dokumentasi ARAska
Tidak ada komentar:
Posting Komentar