Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 05 Maret 2011

MB - Penata Tari dari Guru Kesenian Harus di Workshop

BANJARMASIN – Sebuah dialog santai dirumah seorang tokoh tari Kalimantan Selatan, mengenai perkembangan tari kreasi yang saat ini marak diselenggarakan dalam berbagai lomba dan festival. Pembicaraan lebih difokuskan pada peran serta guru kesenian  yang juga menjadi penata tari bagi siswanya.
Rabu (11/8) sore, Sirajul Huda mengatakan “satu hal yang harus diketahui para penata tari bahwa ciri dari tari Kalimantan Selatan itu ada pada gerakan kaki, jadi yang perlu dikembangkan lebih jauh adalah gerakan tangan.
Pada setiap lomba memang ada satu atau dua garapan yang bagus, tapi yang terbanyak antara tema tari (judul tari) dan ungkapan gerak banyak yang tidak pas, apalagi bila dasar tariannya adalah tari tradisional. Inilah kelemahan kita (guru-guru tari disekolah)” ujarnya
Sirajul memisalkan seperti “seseorang yang mau membuat pisang goreng, tapi tidak tahu bagaimana campuran adonannya, tentau hasilnya kurang baik. Ketidak tahuan pastinya akan menimbulkan salah persepsi, dalam tari banyak hal yang harus diperhatikan, baik itu desain gerak, frase gerak, dinamika, lantai, ruang dan inovasi.”
Kemudian Dosen tari STIKIP PGRI Banjarmasin dan Banjarbaru ini, menceritakan bagaimana penilaiannya pada saat menjadi juri pada Festival Tari Kreasi Daerah Banjar Bernuansa Islami yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banjar (5/8) yang lalu.
Dari semua peserta yang menjadi juara I dari SMPN I Martapura dengan judul Tari Rebanalah yang pas antara tema dan ungkapan gerak. Sedang sisanya juara II dari Mts Model Martapura dengan judul Tari Rudad, juara III kembali dari SMPN I Martapura (mengikuti dengan dua group) dengan judul Tari Berusaha Bersama, harapan I dari SMAN I Martapura, harapan II dari SMAN I Karang Butan, harapan III dari SMAN I Gambut, banyak kelemahannya.
Namun katanya ini bisa dimaklumi karena festival ini baru dua kali diselenggarakan oleh Kabupaten Banjar. Namun ia mengharapkan untuk berikutnya agar sebelum lomba dilangsungkan terlebih dulu diadakan workshop bagi guru pengajar tari disekolah yang akan mengikuti lomba. Hingga potensi tari yang ada di daerah tersebut bisa dimaksimalkan dengan baik” pungkasnya. ara/mb05


Di muat Jumat, 13 Agustus 2010/ 3 Ramadhan 1431 H
-         dengan judul Guru Tari Harus Diworkshop
-         kolom Kotaku, Mata Banua halaman 4



Tidak ada komentar:

Posting Komentar