Mungkinkah Lamut Dilombakan
KESENIAN lama akan semakin di tinggalkan generasi
muda, karena derasnya perkembangan kesenian luar yang memasuki daerah.
Pengembangan dan inovasi kesenian lama menjadi sesuatu yang baru, akan
menumbuhkan kembali minat terhadap kesenian tradisional yang telah lama layu.
Mengingatkan
kembali akan apa yang telah diucapkan oleh pengambil kebijakan, tentunya harus
dilakukan. Agar hal tersebut memang benar diprogramkan dan tidak dibiarkan
berlalu begitu saja.
Hingga saat
ini, kesenian madihin sudah berkembang sedemikian rupa. Adanya madihin kocak
yang dipopulerkan oleh John Tralala, lomba-lomba madihin remaja dll. Seiring
berkembangnya inovasi dalam madihin, malah tidak membuat madihin tradisional
menjadi mati, tapi dapat hidup seiring dengan madihin gaya baru. Inovasi inilah yang dibutuhkan
oleh kesenian lamut, agar bisa bertahan dan semakin meningkat.
Menurut Drs
H Syakrani, salah satu pemadihinan yang pernah tampil kolaborasi dengan lamut
yang dibawakan Gusti Jamhar Akbar, dalam Malam Batanam Karya Baharum Banua
(MBKBB) 2011 yang lalu, di Taman Budaya (TB) Kalsel.
Bahwa masalah perkembangan zaman
dan masuknya kebudayaan luar, memang menjadi faktor utama menghilangnya minat
generasi muda, pada kesenian tradisional. Selain itu juga karena kurangnya
pementasan.
“Tentunya, agar lamut bisa kembali
memasyarakat, maka harus dikembangkan lebih jauh lagi. Seperti kolaborasi malam
ini, bisa saja dengan beberapa orang pemadihinan saling bersahutan menjadi
pengantar cerita lamut yang dibawakan. Kalau madihin telah dilombakan, kenapa
lamut tidak, ini bisa saja dilakukan” katanya.
Ketua Harian Dewan Kesenian Kalsel
Drs Syarifuddin R, berkomentar. Seperti halnya wayang yang mempunyai pakem
cerita, lamut juga begitu. Lalu ada pengembangan cerita pakem wayang yang
disebut carangan, maka lamut pun juga bisa dibuatkan cerita carangannya.
Hanya saja naskah 17 pakem cerita
lamut secara utuhnya, belum terdokumentasi dengan
baik, inilah yang menjadi kendala. Saat ini Mukhlis Maman memang telah membuat
buku tentang lamut.
Namun
buku tersebut hanya penjelasan dasar atau umum tentang lamut. Paling tidak buku
lamut Mukhlis adalah langkah awal. Dan tahap berikutnya adalah mendokumentasikan
semua pakem lamut ini dulu, secara keseluruhan.
Pada 2006 di festival sastra
nasional di Jakarta, kita pernah mewakili daerah dengan mengangkat cerita lamut
dalam bentuk teater, yang naskahnya diolah oleh Bahtiar Sanderta. Dalam
festival ini kita memperoleh penghargaan.
Sayangnya ini malah tidak
dipentaskan di dalam daerah, pengembangan seperti ini seharusnya lebih dulu
dilakukan dalam daerah, agar benar-benar menjadi milik daerah.
“Sudah kita ketahui, untuk madihin
sudah ada dari kalangan remaja, tapi untuk lamut, memang masih perlu proses,
entah dengan cara pengembangan bentuk lain” kata Syarifuddin.
Kepala TB
Kalsel Noor Hidayat Sultan sendiri menilai kolaborasi madihin lamut dalam MBKBB
2011 merupakan langkah yang sangat baik. Inovasi lamut menjadi penting,
sehingga komunikasi lamut sampai dengan pendengar. Entah nantinya dalam bentuk
teater lamut atau lainnya.
Ia menegaskan kalau lamut harus
dipertahankan dan dikembangkan lagi, dan berharap agar para seniman melakukan
pengembangan lamut. Pengembangan yang dipertimbangkan dalam program TB. Serta
menggali pakem naskah cerita lamut, kemudian memperbanyaknya dan disebarkan
ketengah masyarakat.
Dilain
pihak, Kepala Disporbudpar Kalsel Drs H Mohandas H Hendrawan, seusai MBKBB 2011
tersebut, pernah menyatakan dengan Mata Banua. Kesenian tradisional
lamut bisa saja dilombakan secara perorangan, atau dengan inovasi seperti kolaborasi
madihin lamut.
Kolaborasi madihin lamut, sangat
menarik dan mudah-mudahan ada generasi muda yang berminat mengembangkannya
lebih jauh. Bila ada, maka patut difasilitasi. Karena, itu menjadi kewajiban
bersama dalam melestarikan budaya daerah sendiri.
Disporbudpar Kalsel akan mengupayakan ada regenerasi
palamutan muda.
“Wacana ini
(lomba lamut), kedepannya akan kita programkan bersama TB Kalsel, yang menjadi
kekuatan para seniman dalam mengapresiasi karya” pungkasnya. ara/mb02
Rilis ulang 010711-jumat(sabtu)-kemungkinan lamut
dilombakan, di mozaik dengan judul Mungkinkah Lamut Dilombakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar