Photo: Samsul Rani
Dua Puluh Pengaduan Terhadap Siaran TV Lokal
BANJARMASIN
– Selama bulan Mei sudah ada 20 pengaduan, mengenai program siaran yang
dilakukan lembaga TV Lokal. Salah satu TV lokal yang dilaporkan masyarakat
adalah program siaran dari TVRI Banjarmasin.
Hal ini
diungkapkan oleh Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalsel, Samsul
Rani, beberapa hari yang lalu. Menurutnya, walau KPID Kalsel masih sangat
banyak keterbatasan. Baik dari jumlah staf yang hanya 7 orang, maupun keterbatasan
sarana dan prasarana.
Sedangkan radio yang diawasi sangat
banyak, di Banjarmasin saja ada 23 radio, belum lagi radio di Kabupaten/kota
lainnya di Kalsel, ditambah dengan TV lokal dan nasioanal.
Tapi dengan adanya pengaduan
masyarakat Banjarmasin
tersebut, ini membuktikan bahwa sosialisasi KPID Kalsel telah membuahkan hasil.
“Semua pengaduan/laporan selalu kami balasi dan segera ditindak lanjuti.
Walaupun banyak masyarakat yang mengadu via SMS di 085821000070, tidak
mencantumkan namanya. Selanjutnya lembaga televisi maupun radio yang diadukan
akan diberi surat
peringatan. Apabila pengaduan tersebut terkait TV Nasional, maka akan
dilaporkan dengan KPI pusat” katanya.
Program KPI saat ini adalah
sosialisasi Pedoman Prilaku Penyiaran dan Standart Program Siaran (P3SPS) 2012,
sebab P3SPS yang 2009 telah dicabut dan diganti.
Yang baru dari P3SPS 2012, pengaturannya lebih detail. Seperti pengaturan
penyiaran kampanye pemilu, tayangan mistik dll. Lembaga radio dan TV juga
mempunyai kewajiban, untuk memberitahukan tentang P3SPS kepada karyawannya.
KPID Kalsel akan melakukan
sosialisasi dengan berbagai komponen. Baik dilingkugnan kampus maupun komponen
masyarakat umum lainnya. Setiap KPI mempunyai kewenangan pengawasan. Sebelum
pengawasan tentunya harus diberitahu dulu dengan publik.
Memberitahukan apa tontonan yang
baik dan apa yang tidak baik inilah yang menjadi kewajiban KPI, untuk menyampaikannya
dengan masyarakat. Sebab UU No 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran,
pasal 17 juga menyatakan bahwa masyarakat juga punya kewajiban melakukan
pengawasan. Masyarakat harus cerdas, ketika masyarakat cerdas, otomatis TV dan
radio akan mengikuti.
KPI mewakili masyarakat dan
melakukan pemantauan, akan lebih kuat lagi bila didukung masyarakat. “Yang kita
lawan ini adalah industri. Industri ini apasih yang kurang, duitnya banyak, infrastruktur
peralatannya saja luar biasa, orang-orang pintarnya juga banyak. Nah untuk
menghadapi itu, mari kita bersama-sama” ujar Samsul Rani. ara/mb05
Tidak ada komentar:
Posting Komentar