Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 23 April 2011

MB - Diskusi Dan Buka Puasa Bersama Sastrawan

BANJARMASIN – Permasalahan Dewan Kesenian (DK) Kota Banjarmasin yang mati suri menjadi pokok diskusi yang dibicarakan dalam buka puasa bersama sastrawan dan seniman yang diselenggarakan oleh KSI Banjarmasin pada Rabu (1/9) yang lalu di Gedung Warga Sari Taman Budaya Banjarmasin. Dalam acara ini juga dihadiri sastrawan Banjarbaru, ketua harian DK Provinsi, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olahraga Kota Banjarmasin, sastrawan dan seniman lainnya.
Diskusi dimoderatori oleh Hajriansyah, dan sebagai pembicaraan awal dimulai oleh Agus Suseno yang mengutarakan bahwa kota Banjarmasin mempunyai DK, tetapi hingga sekarang masih mati suri.
Menurut Agus “memang sudah ada upaya dari kelompok-kelompok seni yang berusaha untuk menghidupkan DK kembali tapi selalu saja ada kendala hingga Musen (Musawarah Seni) tidak bisa dilaksanakan.
Untuk itu para seniman perlu berhimpun kemudian sama-sama menghadap ke Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin yang membidangi Seni Budaya, untuk membicarakan perkembangan seni dan budaya, karena salah satu permasalahan seni di kota Banjarmasin yaitu tidak punya gedung kesenian, yang ada saat ini hanya gedung kesenian milik provinsi yaitu di Taman Budaya” ujarnya.
Sementara itu Ali Syamsudin Arsi, mengarahkan pada pendidikan sastra dan mempertanyakan dari tujuan KSI sebenarnya, agar program yang akan dijalankan tidak melenceng dari yang seharusnya. Menanggapi permasalahan DK, ia berkata “persoalan yang kita hadapi ini hanyalah permasalahan klasik dan pertemuan seperti ini hanya nostalgia, tinggal bagaimana gerakan yang harus dilakukan.”
Dalam kesempatan itu Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olahraga Kota Banjarmasin Mujiyat SSn M Pd, menanggapi keluhan seniman, ia berkata “harus ada ikatan antara pelaku seni dan pemerintah. Pemerintah sebagai pengayom tentunya yang diayomi bisa memberikan informasi yang bagus dan ini semua takkan bisa terlaksana tanpa membangun komunikasi yang baik.”
Kemudian, Alfonso dari kelompok perkusi, lebih menekankan pada diri seniman itu sendiri, seniman dan budayawan katanya harus mendedikasikan diri dengan sungguh-sungguh, dan ia juga mengatakan kesenian adalah tanggung jawab semua stekholder.
Menutup diskusi Syarifuddin, ketua harian DK Provinsi mengatakan bahwa setiap komunitas seni harus membangun jati dirinya, agar bisa membina prestasi dengan memperkuat aktifitas kegiatan, dan itu ia juga mengakui kalau peran DK akan semakin mengecil bila tuntutan-tuntutan dari masyarakat seni tidak bisa diperjuangkan. ara/mb05


Lomba Cipta Puisi Religius untuk Pelajar & Mahasiswa
dalam Rangka Menyambut Bulan Suci Ramadhan & Hari Raya Idul Fitri.
Lomba dimulai dari tanggal 11 Agustus hingga 11 September 2010.
Puisi di kirim melalui SMS, ketik : PUISI<spasi>isi puisi kirim ke 3954.
Isi puisi minimal 4 baris – maksimal 255 karakter.
5 judul puisi terbaik non kategore peringkat, mendapat vocher dengan total nominal jutaan rupiah dari Telkomsel, 50 judul puisi nominasi akan dimasukkan dalam Antologi Puisi Religius Indonesia.
Lomba ini dilaksanakan oleh
KELOMPOK STUDI SENI BUDAYA SOSIAL SASTRA
dan di dukung oleh Art Partner serta Harian Pagi Mata Banua.
Informasi selengkapnya, dan kreteria penilaian bisa di lihat di http://artpartner.blogspot.com
atau di facebook pada Grup Art Partner Line
hotline : 085249903859 – 085248627538

-----------------

Di masukkan di kolom Kotaku, Mata Banua
pada Minggu 05 September 2010 – TIDAK DI MUAT


Photo yang tidak dimuat - Sebagian dokumentasi ARAska

Tidak ada komentar:

Posting Komentar