Sementara itu di jalan raya sesekali lewat mobil tanglong masyarakat yang melalukan takbir keliling kota, lengkap dengan tetabuhan beduk.
Di Banjarmasin, takbir keliling dilakukan spontanitas dari masyarakat. Sementara jalan raya di depan Masjid Raya Sabilal Muhtadin menjadi rute yang kerap kali dilalui. “ini untuk menyemarakkan malam lebaran” kata salah satu masyarakat yang ikut takbir keliling.
Sedangkan di Banjarbaru, lapangan sepak bola Dr.Murjani menjadi rute utama takbir keliling masyarakat Banjarbaru.
Kemudian di Martapura, lapangan CBS menjadi sentral berkumpulnya masyarakat untuk menyaksikan takbir keliling kota. Sepanjang jalan raya di depan Kantor Bupati penuh sesak dengan muda-mudi yang menyaksikan petasan yang menghiasi langit Martapura.
Pukul 23.00 wita, masyarakat Martapura berduyun-duyun kesepanjang pinggiran sungai Martapura di jembatan pesayangan. Masyarakat berjejal untuk menyaksikan acara Bamariaman yang telah menjadi ciri khas pada setiap tahun malam lebaran di kota Intan ini.
Kerasnya dentuman Mariaman terdengar saling bersahutan dari kedua pinggiran sungai pesayangan dan pekauman yang berseberangan. Suara yang memekakkan telinga ini terdengar jauh hingga 5 kilometer.
Mariaman-mariaman ini bukan terbuat dari batang bambu, tapi dari kaleng-kaleng yang disatukan memanjang. Jari-jari kaleng kurang lebih 20 cm, sedangkan panjang susunan kaleng yang disatukan lebih dari 3 meter.
Menjelang adzan subuh baru suara dentuman ini berakhir. “Akan sangat bagus kalau acara seperti ini dikelolan dengan baik, ini tentunya bisa menjadi wisata tahunan yang akan lebih banyak lagi dikunjungi masyarakat karena tidak ada di daerah lain” kata Harie dari Banjarbaru yang saat itu ikut menonton acara Bamariaman. ara/mb05
-----------------
Di setor Senin, 13 September 2010
Di muat Rabu, 14 September 2010/ 05 Syawal 1431 H
- dengan judul Dimeriahkan Dentuman Mariam Bambu
- kolom Kotaku, Mata Banua halaman 4
Photo yang tidak dimuat - Sebagian dokumentasi ARAska
Tidak ada komentar:
Posting Komentar