Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 23 April 2011

MB - Tugas Seni Budaya Bagi Pelajar di Kampoeng Banjar

BANJARMASIN – Kampoeng Banjar adalah salah satu bagian dari rangkaian gelar yang disajikan dalam Festival Pasar Terapung dan Budaya Banjar selama tiga hari yang dimulai dari sabtu (25/9) hingga hari senin, yang lalu.
Di Kampoeng Banjar ini ditampilkan miniatur perkampungan suku banjar yang di ikuti oleh kabupaten/kota yang ada di provinsi kalsel. Musium Lambung Mangkurat tidak ketinggalan turut serta menampilkan replika alat-alat kerajinan rumah tangga masyarakat Banjar, dan beragam perlengkapan budaya lainnya.
Dari keterangan petugas yang menjaga stand Musium Lambung Mangkurat bahwa 70 persen pengunjung dari kalangan pelajar. Diantara pengunjung stand Musium Lambung Mangkurat terlihat dua orang gadis remaja 
Merina dan Auliya yang saat itu tengah asik mencatat dalam bukunya apa-apa yang ada dalam stand tersebut. Saat ditanya Mata Banua apa yang mereka kerjakannya, Merina menjawab “kami dapat tugas dari guru kesenian untuk mengapresiasikan apa-apa yang ada di acara Kampoeng Banjar ini. Nantinya akan dibikin makalah baru dikumpul. Yang menarik di sini adalah miniatul kapal dagang tradisional Banjar” ujar siswi dari SMKN1 Banjarmasin yang mengambil jurusan akutansi.
Sementara itu, Ayu Ratna Sari dari SMPN 1 Banjarmasin dan kawannya Putri Intan dari SMKN4 Banjarmasin, berkomentar “kami lebih tertarik dengan alat-alat rumah tangga trasisional, soalnya sekarang sudah tidak ada lagi. Nantinya ingin melihat koleksi lainnya di Musium Lambung Mangkurat yang ada di Banjarbaru, karena belum pernah kesana” tuturnya dengan malu-malu.
Dilain pihak, mengenai tugas yang diberikan oleh guru kesenian kepada pelajar tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) kota Banjarmasin, Nor Ifansyah pada Selasa (28/9) sore, berkomentar “pendidikan seni bukan hanya dilaksanakan di kelas saja. Tetapi pendidikan seni perlu melihat secara langsung apa yang ada dilapangan. Ini merupakan bagian dari pengajaran dan sudah tentu Disdik sangat mendukung, selama itu dikendalikan oleh guru yang bersangkutan, artinya tidak dibiarkan berkeliaran begitu saja yaitu ada pengawasan dari gurunya” pungkasnya. ara/mb05


-----------------
Di setor Selasa, 28 September 2010
Di muat Rabu, 29 September 2010/ 20 Syawal 1431 H
-         dengan judul Safari Tadarus Puisi
-         kolom Kotaku, Mata Banua halaman 4

Photo yang dimuat - Dokumentasi ARAska
PERALATAN TRADISIONAL – Replika peralatan tradisional yang dipamerkan dalam stand Musium Lambung Mangkurat di Festival Kampoeng Banjar

Sisa photo yang tidak dimuat - Sebagian dokumentasi ARAska

Tidak ada komentar:

Posting Komentar