Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 23 April 2011

MB - Mendekati Lebaran Tukang Urut Kebanjiran Pasien

BANJARMASIN – Suatu tradisi lama dalam masyarakat Banjar sebelum ilmu kedokteran moderen semakin dikenal, bila patah tulang atau keseleo yaitu dengan di urut (di pijat). Tradisi itu masih melekat hingga sekarang bukan cuma pada masyarakat asli Banjar tetapi juga oleh masyarakat pendatang.
Salah seorang tukang urut spesialisasi patah tulang dan keseleo yang ada di Pangambangan yang dikenal oleh masyarakat dengan panggilan tukang urut H Kumis, berkata “dimulai dari H-10 hingga H+10 akan banyak yang datang kesini, itu karena di jalan raya arus kendaraan sangat padat, orang-orang pada tergesa-gesa sehinga sering terjadi kecelakaan, baik yang keseleo ataupun lebih parah lagi bisa patah tulang.
Bahkan sampai hari raya ada saja yang datang untuk minta urut, kalau saya hari itu ada dirumah, ya saya layani. Disini bukan cuma diurut, tapi ada juga obat yang akan dibeli pasien diapotik” ujarnya.
Dari yang Mata Banua lihat, memang banyak pasien yang antri, bahkan sampai anak-anak. Gajali, salah seorang pasien yang pergelangan kaki kirinya retak karena ditabrak orang didepan kantor pajak jalan Gatot Subroto, berkata “di tempat H Kumis ini, biayanya suka rela dan keahliannya sudah dikenal sangat baik oleh orang banyak. Tadi sebelum kemari, kaki saya rasanya sakit sekali tapi setelah diurut sudah tidak terlalu sakit lagi” katanya.
Mukhlis Maman, Pemerhati budaya Kalsel ini membenarkan “baurut adalah bagian budaya masyarakat Banjar. Tidak cuma patah tulang dan keseleo, bagi orang Banjar yang garing mariap dingin (demam) pun juga akan diurut, hal ini dilakukan karena sudah menjadi kebiasaan bagi kebanyakan masyarakat Banjar, hingga lebih memilih datang ke tukang urut dari pada ke dokter.
Sebenarnya yang menjadi inti dari pilihan masyarakat Banjar itu sediri adalah do’a yang dibacakan tukang urut, setelah selesai mengurut seseorang. Do’a dan ayat-ayat yang dibacakan oleh tukang urut menjadi obat yang sangat paten untuk kesembuhan pasien” pungkasnya. ara/mb05


-----------------

Di masukkan di kolom Kotaku, Mata Banua
pada Rabu 08 September 2010 – TIDAK DI MUAT

Photo yang tidak dimuat - Sebagian dokumentasi ARAska

Tidak ada komentar:

Posting Komentar