Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Sabtu, 02 April 2011

MB - Tidak Ada Batasan Membukakan Puasa di Masjid Agung Al-Karomah

MARTAPURA - Berada di pusat kota Martapura kabupaten Banjar serta disamping pasar Batuah (pasar yang menjual kebutuhan sehari-hari warga masyarakat Martapura), membuat Masjid Agung Al Karomah tidak pernah sepi dari jama'ah yang datang untuk beribadah atau sekedar untuk beristirahat.
Halaman yang luas dan tertata, serta ciri khas arsitektur timur tengah membuat hampir setiap hari pula selalu ada para pejiarah atau wisatawan lokal maupun luar yang dating berkunjung. Apalagi Masjid Agung Al Karomah merupakan salah satu dari jalur wisata religius yang ada di kota Martapura.
Berbeda dengan masjid lainnya, dalam bulan ramadhan masjid besar di kota Martapura ini tidak memberikan patokan anggaran bagi orang yang ingin membukakan puasa "terserah kepada penyumbang, berapapun yang akan diberikan akan kami terima, karena semuanya masuk dalam kas masjid untuk bulan ramadhan, begitu juga yang ingin menyumbang gula, susu, wadai dan lainnya" kata Idrus salah satu panitia buka puasa masjid Agung Al Karomah.
Idrus menambahkan "pada hari-hari biasa bulan ramadhan seperti ini (29/8) yang berbuka puasa biasanya sekitar 400 orang, tapi pada hari-hari khusus seperti malam ganjil bulan ramadhan, maka yang berbuka puasa bisa mencapai ribuan.
Buka puasa dilakukan sama-sama di beranda kanan masjid. Menu makanan yang kami sediakan yaitu bubur ayam serta ditambah penyedap rasanya seperti kecap dan cuka. Sedang makanan pencuci mulutnya yaitu korma,  agar-agar, atau wadai basah lainnya. Untuk minuman ada tiga macam yaitu air putih, kopi susu dan setrup susu, terserah jama'ah memilihnya..
Masjid Agung Al Karomah, namanya dulu adalah Masjid Jami' Martapura, yang didirikan oleh panitia pembangunan masjid yaitu HM Nasir, HM Taher (Datu Kaya), HM Apip (Datu Landak). Kepanitiaan ini didukung oleh Raden Tumenggung Kesuma Yuda dan Mufti HM Noor.
Menurut riwayatnya, Datuk Landak dipercaya untuk mencari kayu Ulin sebagai tiang sokoguru masjid, ke daerah Barito, Kalimantan Tengah. Setelah tiang ulin berada di lokasi bangunan Masjid lalu disepakati. Tepat 10 Rajab 1315 H (5 Desember 1897 M) dimulailah pembangunan masjid jami' tersebut.
Secara teknis bangunan masjid tersebut adalah bangunan dengan struktur utama dari kayu ulin dengan atap sirap, dinding dan lantai papan dari kayu ulin. Seiring dengan perubahan masa dari waktu ke waktu masjid tersebut selalu di renovasi, tapi struktur utama tidak berubah.
Malam Senin 12 Rabiul Awal 1415 H dalam perayaan hari kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW, Masjid Jami' Martapura diresmikan menjadi Masjid Agung Al Karomah. Saat ini Masjid Agung Al Karomah berdiri megah dengan konstruksi beton dan rangka atapnya terbuat dari baja.
Di dalam masjid, sampai saat ini masih dapat ditemukan dan dilihat struktur utama Masjid Jami Martapura yang tidak dibongkar, sehingga dapat dilihat sebagai bukti sejarah mulai berdirinya masjid tersebut. Dengan arsitektur bangunan yang bernuansa timur tengah, membuat pengunjung seperti berada di negeri padang pasir dan betah untuk berlama-lama. ara/mb06


-----------------

Di muat Rabu, 01 September 2010/ 22 Ramadhan 1431 H
-          dengan judul Nikmatnya Berbuka di Masjid Al-Karomah
-          kolom Marhaban Ya Ramadhan, Mata Banua halaman 16

Photo yang tidak dimuat - Sebagian dokumentasi ARAska

Tidak ada komentar:

Posting Komentar