Isi Berita

Rilis yang di buat oleh ARAska dalam melaksanakan tugas sebagai Jurnalis

Kamis, 13 Oktober 2011

Arisan Dangdut Dari Tukang Becak Hingga Pengusaha

BANJARMASIN – Kesenangan pada suatu jenis musik tertentu, membuat segala perbedaan status dan usia menjadi tidak ada lagi. Baik itu yang tua maupun yang muda, atau sikaya dan simiskin. Satu bulan sekali, berkumpul dalam suatu kegiatan rutin yang di beri nama Arisan Dangdut (AD).
Bagaimana latar belakang terbentuknya AD, Sukma salah satu tokoh di dunia musik yang menjadi panutan para pecinta dangdut, pada Kamis (28/10) menceritakan kepada Mata Banua.
“Awalnya semua artis musik dangdut Banjarmasin tergabung dalam Perhimpunan Artis Musik Indonesia (PAMI). Karena permasalahan politis antar anggota, beberapa orang keluar dari PAMI, antara lain Jon Tralala, Agus Mukmin dan Emilia Agus. Mereka yang keluar membentuk Himpunan Bina Artis Musik dan Seni (HIBAMUS).
Kemudian pada 2005, beberapa orang yang bersikap netral mengambil inisiatif untuk membuat suatu kegiatan. Dengan tujuan agar anggota-anggota dari dua kelompok yang terpecah ini bias akur kembali.
Kegitan pertama hanya diikuti oleh 16 orang. Mereka mengisi kegiatan dengan silaturahmi dan melakukan latihan musik dangdut bersama-sama. Hingga akhirnya semua anggota PAMI dan HIBAMUS ikut dalam kumpul-kumpul ini, yang kemudian menjadi AD” katanya.
Menurut Sukma, orang-orang yang berkumpul-kumpul dalam AD, tidak mengatas namakan organisasi, tapi atas nama pribadi masing-masing, sehingga semua pertentangan antar organisasi menjadi hilang.
Yang unik dalam arisan ini tidak melihat latar belakang seseorang, siapa saja yang suka musik dangdut, silahkan bergabung. Maka dari tukang becak hingga pengusaha besar di Banjarmasin menjadi satu sebagai pecinta musik dangdut.
Pelaksanaan kegiatan sama seperti arisan biasa, pencabutan nama siapa yang mendapat giliran untuk menjadi tuan rumah untuk bulan berikutnya. Hal lain yang menarik, setiap arisan tidak perlu menyewa peralatan musik, tenda dan lain-lain. Karena dari anggota sendiri sudah ada yang punya perlengkapan-perlengkapan tersebut.. Maka tinggal pinjam dan angkut saja lagi.
Bahkan bila ada anggota Arisan Dangut, yang mau mengadakan pesta perkawinan atau pesta lain, dan ingin hiburannya dengan musik dangdut, bisa minta Arisannya dilaksanakan dirumahnya atau ditempat pesta , walau belum gilirannya.
“Sepengatahuan aku, AD yang unik seperti ini satu-satunya di Indonesia, tidak ada kujumpai di daerah lain” pungkas Sukma yang juga menjadi Manager Station Radio Nirwana FM. ara/mb05

-----------------
Di setor Rabu, 03 Nopember 2010
Di muat Sabtu, 06 Nopember 2010/ 29 Dzulkaidah 1431 H
-         dengan judul Dari Tukang Becak Hingga Pengusaha
-         kolom Kotaku, Mata Banua halaman 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar